Selamat dari Kapal Tenggelam, ABK WNI Dipulangkan dari Afrika Selatan
Selasa, 10 November 2020 - 02:35 WIB
JAKARTA - Syahrul Fajar, seorang kru pelaut Indonesia berhasil pulang ke Tanah Air setelah selamat dari insiden kapal tenggelam berbendera Belize Geo Searcher, di Perairan Atlantik pada 15 Oktober 2020.
Ia tiba di Indonesia usai difasilitasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town, Afrika Selatan, Sabtu 7 November 2020. (Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan ABK KM Bina Rejeki yang Hilang Tenggelam)
“Penyelamatan total 62 kru pelaut asing kapal tersebut oleh SA Agulhas II disebut oleh South African Maritime Safety Authority (SAMSA) sebagai aksi penyelamatan terbesar di Afrika Selatan dalam satu dekade terakhir,” demikian dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (9/11/2020).
Syahrul merupakan mandor kapal Geo Searcher. Saat insiden nahas tersebut, kapal sedang beroperasi di perairan Gough Island, Samudera Atlantik yang berjarak 2.500 kilometer dari Cape Town, Afrika Selatan.
Ketika itu kapal terbawa arus dan menabrak batu-batuan karang sebelum akhirnya tenggelam. Syahrul adalah dua orang terakhir yang meninggalkan kapal bersama kapten. (Baca juga: 157 ABK WNI di Kapal Ikan China Kembali ke Tanah Air)
Melalui koordinasi dengan SAMSA, SA Agulhas II kemudian menuju tempat insiden dan mengangkut semua pelaut untuk dibawa ke Cape Town. Pihak konsulat pun mendampingi Syahrul sejak tiba di Cape Town pada 26 November 2020 malam.
“Atas kerja sama yang baik antara KJRI Cape Town dengan pihak asuransi P&I Club dan kantor imigrasi Pelabuhan Cape Town, Syahrul memperoleh izin transit difasilitas akomodasi yang telah ditunjuk selama menunggu waktu pemulangan,” tulis Kemlu.
Di samping pendampingan, KJRI Cape Town juga telah memberikan fasilitas kekonsuleran lainnya. Pembaharuan dokumen seperti paspor dan buku Syahrul telah diterbitkan karena hilang dalam insiden kapal tenggelam.
Sebelum pemulangan, pihak konsulat juga telah menerbitkan surat keterangan jalan dan menyampaikan penjelasan detail terkait alur repatriasi hingga ke daerah asal.
Lantaran masih pandemi Covid-19, kebijakan protokol kesehatan pun diberlakukan. Sebelum dipulangkan, Syahrul menjalani uji swab PCR. Tes tersebut menunjukkan hasil negatif atau tidak terdeteksi virus Corona.
Ia tiba di Indonesia usai difasilitasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town, Afrika Selatan, Sabtu 7 November 2020. (Baca juga: Tim SAR Gabungan Temukan ABK KM Bina Rejeki yang Hilang Tenggelam)
“Penyelamatan total 62 kru pelaut asing kapal tersebut oleh SA Agulhas II disebut oleh South African Maritime Safety Authority (SAMSA) sebagai aksi penyelamatan terbesar di Afrika Selatan dalam satu dekade terakhir,” demikian dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (9/11/2020).
Syahrul merupakan mandor kapal Geo Searcher. Saat insiden nahas tersebut, kapal sedang beroperasi di perairan Gough Island, Samudera Atlantik yang berjarak 2.500 kilometer dari Cape Town, Afrika Selatan.
Ketika itu kapal terbawa arus dan menabrak batu-batuan karang sebelum akhirnya tenggelam. Syahrul adalah dua orang terakhir yang meninggalkan kapal bersama kapten. (Baca juga: 157 ABK WNI di Kapal Ikan China Kembali ke Tanah Air)
Melalui koordinasi dengan SAMSA, SA Agulhas II kemudian menuju tempat insiden dan mengangkut semua pelaut untuk dibawa ke Cape Town. Pihak konsulat pun mendampingi Syahrul sejak tiba di Cape Town pada 26 November 2020 malam.
“Atas kerja sama yang baik antara KJRI Cape Town dengan pihak asuransi P&I Club dan kantor imigrasi Pelabuhan Cape Town, Syahrul memperoleh izin transit difasilitas akomodasi yang telah ditunjuk selama menunggu waktu pemulangan,” tulis Kemlu.
Di samping pendampingan, KJRI Cape Town juga telah memberikan fasilitas kekonsuleran lainnya. Pembaharuan dokumen seperti paspor dan buku Syahrul telah diterbitkan karena hilang dalam insiden kapal tenggelam.
Sebelum pemulangan, pihak konsulat juga telah menerbitkan surat keterangan jalan dan menyampaikan penjelasan detail terkait alur repatriasi hingga ke daerah asal.
Lantaran masih pandemi Covid-19, kebijakan protokol kesehatan pun diberlakukan. Sebelum dipulangkan, Syahrul menjalani uji swab PCR. Tes tersebut menunjukkan hasil negatif atau tidak terdeteksi virus Corona.
(thm)
tulis komentar anda