3 Menlu RI Sebelum Sugiono, Retno Marsudi 10 Tahun Jadi Kapten Diplomasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga Menteri Luar Negeri ( Menlu ) RI sebelum Sugiono akan diulas di artikel ini. Dari tiga nama tersebut, ada yang menjabat di dua kabinet yang berbeda.
Diketahui, Menlu RI kini dijabat oleh salah seorang kepercayaan Presiden Prabowo Subianto, yakni Sugiono. Pria kelahiran Takengon, Aceh, 11 Februari 1979 tersebut telah dilantik menjadi Menlu Kabinet Merah Putih pada 21 Oktober 2024.
Beberapa hari setelah dilantik, Sugiono langsung terbang ke Rusia, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT BRICS Plus 2024 yang diselenggarakan pada 23-24 Oktober 2024.
Retno Marsudi. Foto/Dok SINDOnews
Retno LP Marsudi lahir di Semarang, 27 November 1962. Retno adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Menlu RI. Dia dilantik pada tanggal 27 Oktober 2014 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Retno menjadi Menlu di dua kabinet, yakni Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
Sebelum diangkat menjadi Menlu Kabinet Kerja oleh Presiden Jokowi, Retno antara lain pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada 2012-2014, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa pada 2008-2012, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia pada 2005-2008.
Dikutip dari laman resmi Kemlu, Retno lulus pada tahun 1985 dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Retno juga mengambil beberapa program studi lain, yaitu "Undang-Undang Uni Eropa" di Haagse Hogeschool di Den Haag dan "Studi Hak Asasi Manusia" di Universitas Oslo.
Saat rapat terakhir dengan Komisi I DPR , Retno berpamitan kepada para anggota Dewan yang menjadi mitranya. "Saya sangat terhormat mendapatkan amanah dan tanggung jawab menjadi kapten diplomasi Indonesia selama 10 tahun. Amanah tersebut sebentar lagi akan selesai," ucapnya.
Sebelum mengakhiri tugas sebagai Menlu, pada 13 September 2024 Retno Marsudi ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air. Penunjukan Retno bertujuan menggalang kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air, termasuk tindak lanjut atas hasil Konferensi Air Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2023.
"Utusan Khusus tersebut akan memanfaatkan hasil-hasil ini dalam persiapan menuju berbagai proses air global, khususnya Konferensi Air PBB 2026," ujar Sekjen PBB Antonio Guterres.
Diketahui, Menlu RI kini dijabat oleh salah seorang kepercayaan Presiden Prabowo Subianto, yakni Sugiono. Pria kelahiran Takengon, Aceh, 11 Februari 1979 tersebut telah dilantik menjadi Menlu Kabinet Merah Putih pada 21 Oktober 2024.
Beberapa hari setelah dilantik, Sugiono langsung terbang ke Rusia, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT BRICS Plus 2024 yang diselenggarakan pada 23-24 Oktober 2024.
Siapa saja Menlu RI sebelum Sugiono? Berikut ini ulasannya:
1. Retno Marsudi
Retno Marsudi. Foto/Dok SINDOnews
Retno LP Marsudi lahir di Semarang, 27 November 1962. Retno adalah wanita pertama yang menjabat sebagai Menlu RI. Dia dilantik pada tanggal 27 Oktober 2014 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Retno menjadi Menlu di dua kabinet, yakni Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
Sebelum diangkat menjadi Menlu Kabinet Kerja oleh Presiden Jokowi, Retno antara lain pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada 2012-2014, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa pada 2008-2012, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia pada 2005-2008.
Dikutip dari laman resmi Kemlu, Retno lulus pada tahun 1985 dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Retno juga mengambil beberapa program studi lain, yaitu "Undang-Undang Uni Eropa" di Haagse Hogeschool di Den Haag dan "Studi Hak Asasi Manusia" di Universitas Oslo.
Saat rapat terakhir dengan Komisi I DPR , Retno berpamitan kepada para anggota Dewan yang menjadi mitranya. "Saya sangat terhormat mendapatkan amanah dan tanggung jawab menjadi kapten diplomasi Indonesia selama 10 tahun. Amanah tersebut sebentar lagi akan selesai," ucapnya.
Sebelum mengakhiri tugas sebagai Menlu, pada 13 September 2024 Retno Marsudi ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Isu Air. Penunjukan Retno bertujuan menggalang kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air, termasuk tindak lanjut atas hasil Konferensi Air Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2023.
"Utusan Khusus tersebut akan memanfaatkan hasil-hasil ini dalam persiapan menuju berbagai proses air global, khususnya Konferensi Air PBB 2026," ujar Sekjen PBB Antonio Guterres.