Ketokohan Habib Rizieq Masih Ada tapi Terus Meluntur

Jum'at, 06 November 2020 - 09:19 WIB
Baliho berukuran kurang lebih 5x8 meter bertuliskan SELAMAT DATANG IMAM BESAR UMAT ISLAM INDONESIA Al Habib Muhammad Rizieq Syihab di Tanah Air Tercinta Indonesia terpajang di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
JAKARTA - Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia menuai pro dan kontra. Arif mengatakan bahwa Habib Rizieq Shihab adalah tokoh kontroversial di Indonesia.

Arif menuturkan, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu meninggalkan Indonesia pasca demo 212 dan bermukim di Arab Saudi. "Jika seandainya pulang Indonesia, tentu menuai pro dan kontra. Kubu pendukung Habib Rizieq tentu menyambut positif, sementara yang kontra akan menganggap sinis," tutur Arif kepada SINDOnews, Jumat (6/11/2020).

( ).



Terkait potensi menjadi kekuatan penyatu penyeimbang pemerintah, dia menilai tentu figur dan ketokohan Habib Rizieq masih ada. "Namun sudah tidak besar, kekuatannya terus meluntur. Karena itu, potensi tersebut sangat kecil, meskipun bukan berarti sama sekali tidak ada," pungkasnya.

( ).

Rencananya, Habib Rizieq tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa 10 November 2020 sekitar pukul 09.00 WIB. Sekadar diketahui, hampir 3,5 tahun Habib Rizieq menetap di Arab Saudi.

Dia meninggalkan Indonesia saat kasus dugaan chat pornografi bersama Firza Husein menyeruak. Saat itu Habib Rizieq ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya, lalu kasus itu dihentikan atau SP3. Rizieq juga sempat dijadikan tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila, namun sudah dihentikan oleh Polda Jawa Barat.

( ).

Pada Januari 2017, Habib Rizieq juga pernah dilaporkan atas sangkaan penguasaan tanah ilegal di Megamendung, Cisarua, Bogor. Kemudian, pada November 2015, Habib Rizieq diadukan Angkatan Muda Siliwangi ke Polda Jawa Barat karena memplesetkan salam Sunda "sampurasun".
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More