Gaya Hidup Baru, Gaya Traveling Baru

Rabu, 21 Oktober 2020 - 17:24 WIB
Selama berlibur, nantinya peserta diawasi dengan ketat. Penggunaan masker tak lepas selama di Bali, sebelum akhirnya kembali ke Jakarta.

“Saat sampai di Jakarta, peserta kemudian melakukan tes swab kembali. Sambil menunggu hasil mereka nantinya akan dikarantina dahulu,” kata Toni sambil mengatakan hasil swab bisa dilakukan kurang dari semalam.

Hanya saja untuk menerapkan ini, Toni mengatakan pemerintah harus bekerja sama dengan negara lain. Persamaan tentang swab test bisa dilakukan dengan merujuk standar WHO.

Ciptakan Aplikasi Medis

Dokter spesialis bedah di salah satu rumah sakit swasta ini mengakui, selama pandemik banyak masyarakat ketakutan akan rumah sakit. Rumah sakit tak lagi nyaman karena ancaman virus tertular, industri kesehatan ikut alami penurunan pendapatan selama covid.

“Warga kemudian ketakutan, makanya saya dan teman teman merancang sistem teknologi baru,” ucapnya.

Melalui sistem aplikasi, Toni mengatakan kontrol kesehatan bisa di jaga. Sistem GPS pada ponsel smartphone akan menjadi kunci dalam aplikasi ini.

Selain itu, melalui rekam medis digital. Pihaknya bisa mengetahui traking masyarakat. Mereka yang positif dan telah di tes covid akan terlihat. Zona merah dan hijau dapat terpantau melalui layar smartphone.

“Dari sini kami akan melihat pembagian zona merah dan hijau. Jadi masyarakat akan menjadi aware dalam setiap liburan,” katanya.

Layanan Dokter Rumah

Termasuk ketika terjadi ganguan medis, dengan menggandeng sejumlah tenaga medis berkompeten dan lolos tes covid. Pasien sakit dapat diperiksa.

“Sistem tak jauh beda dengan layanan ojek online. Ketika pasien membutuhkan bantuan, dokter terdekat akan datang ke tempat pasien,” kata Toni.

Disana mereka akan melakukan pemeriksaan kondisi lalu menganalisis penyakit pasien. Dengan demikian pasien tak perlu ke rumah sakit saat pemeriksaan. Bahkan perawatan bisa dilakukan dari rumah. “Pada dasarnya penyakit seseorang harus dianalisis terlebih dahulu. Nah ini belum banyak dilakukan oleh aplikasi lainya,” tuturnya.

Dengan melalui aplikasi HomyCare, Toni mengatakan masalah itu dapat teratasi. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan pelayanan medis dan wisata kesehatan lainnya. “Jadi bisa dikatakan ini wisata medis yang baik,” kata Founder Homy Care, Toto Dinar Wijaksono.

Selain itu, terhadap gaya traveling baru, Toto mengatakan kompetisi di dunia medis akan terlihat. Para tenaga media kian lebih perhatian terhadap pasiennya, sebab monitoring pasien akan terus dilakukan secara digital.

“Dengan demikian tenaga medis akan sangat berkualitas,” katanya.

Saat ini terhadap aplikasi itu, Toto mengatakan pihaknya bakal melakukan pelatihan bersama sejumlah tenaga medis. Perumusan SOP akan dilakukan kualitas tenaga medis kian baik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More