Didi Kempot Dinilai Berhasil Ajak Kaum Milenial Jaga Identitas Jawa
Selasa, 05 Mei 2020 - 12:47 WIB
JAKARTA - Penyanyi dan pencipta tembang-tembang berbahasa Jawa, Didi Kempot meninggal dunia di usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta, Selasa (5/5/2020) sekitar pukul 07.25 WIB.
Didi Kempot pergi untuk selamanya di tengah puncak kariernya. Karya-karyanya sangat diganderungi oleh kalangan milenial hingga mendapatkan julukan sebagai The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati karena lirik lagu-lagu Jawa-nya yang identik dengan patah hati.
Lagu-lagu Jawa Karya Didi Kempot bahkan diganderungi berbagai lapisan. Tak terkecuali bagi Komisaris PT Pembangkitan Jawa-Bali, Defy Indiyanto Budiarto.( )
Menurut Defy, Didi Kempot hadir di tengah nilai-nilai tradisi yang kian tergerus, dan berhasil mengajak anak-anak milenial untuk tidak melupakan identitas primordial-nya (Jawa). "Didi Kempot berhasil. Didi mampu memperindah identitas budaya di dalam tamansari keragamaan Indonesia," ungkap Defy kepada SINDOnews, Selasa (5/5/2020).
Apalagi, hal yang sangat mengesankan adalah sebelum meninggal, Didi Kempot menggelar konser amal di tengah pandemi Covid-19. Dalam konser amal yang digagas salah satu stasiun televisi nasional, Didi Kempot berhasil mengumpulkan donasi Corona mencapai Rp7,5 miliar.
"Sebelum meninggal beliau beberapa kali melakukan konser amal, sebuah nilai kebaikan yang patut dicontohkan ke kita semua," kata Defy.
Lihat Juga: Pasti Ambyar! 6 Peserta Kontes Ambyar Indonesia Akan Bawakan Lagu-lagu Mendiang Didi Kempot Nanti Malam
Didi Kempot pergi untuk selamanya di tengah puncak kariernya. Karya-karyanya sangat diganderungi oleh kalangan milenial hingga mendapatkan julukan sebagai The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati karena lirik lagu-lagu Jawa-nya yang identik dengan patah hati.
Lagu-lagu Jawa Karya Didi Kempot bahkan diganderungi berbagai lapisan. Tak terkecuali bagi Komisaris PT Pembangkitan Jawa-Bali, Defy Indiyanto Budiarto.( )
Menurut Defy, Didi Kempot hadir di tengah nilai-nilai tradisi yang kian tergerus, dan berhasil mengajak anak-anak milenial untuk tidak melupakan identitas primordial-nya (Jawa). "Didi Kempot berhasil. Didi mampu memperindah identitas budaya di dalam tamansari keragamaan Indonesia," ungkap Defy kepada SINDOnews, Selasa (5/5/2020).
Apalagi, hal yang sangat mengesankan adalah sebelum meninggal, Didi Kempot menggelar konser amal di tengah pandemi Covid-19. Dalam konser amal yang digagas salah satu stasiun televisi nasional, Didi Kempot berhasil mengumpulkan donasi Corona mencapai Rp7,5 miliar.
"Sebelum meninggal beliau beberapa kali melakukan konser amal, sebuah nilai kebaikan yang patut dicontohkan ke kita semua," kata Defy.
Lihat Juga: Pasti Ambyar! 6 Peserta Kontes Ambyar Indonesia Akan Bawakan Lagu-lagu Mendiang Didi Kempot Nanti Malam
(dam)
tulis komentar anda