Dilema Kampanye Pilkada di Tengah Pagebluk Covid-19
Jum'at, 25 September 2020 - 09:02 WIB
Karena pagebluk Covid-19 belum berakhir, paslon dan tim suksesnya jangan terlalu banyak atau bergerombol dalam melakukan door to door kampanye. Tetap menjaga jarak dan menggunakan masker selama berada di lingkungan masyarakat.
(Baca: Satgas Apresiasi Aturan KPU yang Larang Konser Saat Kampanye Pilkada)
Idil Akbar mengakui perpindahan kampanye ke saluran daring akan menimbulkan dilema bagi para paslon, tim sukses, dan masyarakat. “Jangankan masyarakat awam, kaum terpelajar saja banyak yang kagok menggunakan platform, seperti zoom dan google meet,” ucapnya.
Lalu, para paslon akan berhitung apakah kampanye melalui daring akan memberikan efek positif, terutama untuk mendulang dukungan. Namun, dengan situasi pagebluk dan segalanya pembatasannya, peralihan ke daring suatu keniscayaan.
“Itu bisa disasar dengan targeting. Kalau targetnya kaum intelektual bisa menggunakan platform. Kalau masyarakat awam dengan mendatangi mereka. Jangan ramai-ramai dan berarak-arakan,” pungkasnya.
(Baca: Satgas Apresiasi Aturan KPU yang Larang Konser Saat Kampanye Pilkada)
Idil Akbar mengakui perpindahan kampanye ke saluran daring akan menimbulkan dilema bagi para paslon, tim sukses, dan masyarakat. “Jangankan masyarakat awam, kaum terpelajar saja banyak yang kagok menggunakan platform, seperti zoom dan google meet,” ucapnya.
Lalu, para paslon akan berhitung apakah kampanye melalui daring akan memberikan efek positif, terutama untuk mendulang dukungan. Namun, dengan situasi pagebluk dan segalanya pembatasannya, peralihan ke daring suatu keniscayaan.
“Itu bisa disasar dengan targeting. Kalau targetnya kaum intelektual bisa menggunakan platform. Kalau masyarakat awam dengan mendatangi mereka. Jangan ramai-ramai dan berarak-arakan,” pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda