Kutip Pernyataan Gatot Nurmantyo, KAMI: Sekali Layar Terkembang, Pantang Surut Mundur ke Belakang
Minggu, 20 September 2020 - 13:02 WIB
JAKARTA - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di sejumlah daerah kerap mendapat rintangan berupa penolakan dari sejumlah kalangan. Namun, hal itu tak menyurutkan langkah para pendukung KAMI.
Menurut deklarator KAMI Andrianto, selama dirinya berada di lapangan, penolakan itu besar sekali bentuk rekayasanya. "Massa yang bergerak tidak terkonsolidasi dengan benar. Saya paham benar demonstrasi beneran dan demonstrasi bayaran, itu massa- massa yang nggak jelas, ada sebuah desain dari elite tertentu yang berupaya menghambat aktivitas KAMI," kata Andrianto kepada SINDOnews, Minggu (20/9/2020)
Namun, kata Andrianto, berbagai penolakan tersebut justru membesarkan KAMI. Buktinya, deklarasi KAMI di berbagai daerah dihadiri banyak orang. "Karena ternyata KAMI memang dibutuhkan rakyat," ujarnya.
Andrianto yang juga anggota Divisi Penggalangan KAMI Pusat ini mengatakan, deklarasi yang digelar di sejumlah daerah merupakan inisiatif dari daerah tersebut. Dan, Presidium KAMI Pusat maupun pengurus pusat lainnya tentu akan hadir jika ada undangan deklarasi tersebut.
( ).
Dia mengungkapkan, dalam dekat akan ada deklarasi KAMI di Karawang, Garut, Tangerang , dan Depok . "Untuk di Karawang waktunya kemungkinan Minggu depan, daerah yang lain berdekatan waktunya," ujarnya.
"Mengutip pidato Pak Gatot Numantyo saat deklarasi KAMI di Magelang, sekali layar terkembang pantang surut mundur ke belakang," tegasnya.
( ).
Diketahui, saat deklarasi KAMI di Magelang, Presidium KAMI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan, berbagai tantangan dan hambatan yang ada, merupakan peringatan dari Allah SWT agar KAMI lebih tangguh, lebih kuat, dan lebih hebat lagi.
"KAMI ini adalah gerakan moral, akan banyak tantangan, akan banyak hambatan. KAMI selalu berpedoman, sekali layar terkembang, pantang surut mundur ke belakang," kata mantan Panglima TNI ini.
Lihat Juga: Terbukti Jadi Dalang Aksi Brutal Tolak UU Omnibuslaw, Ketua KAMI Medan Dipenjara 1 Tahun
Menurut deklarator KAMI Andrianto, selama dirinya berada di lapangan, penolakan itu besar sekali bentuk rekayasanya. "Massa yang bergerak tidak terkonsolidasi dengan benar. Saya paham benar demonstrasi beneran dan demonstrasi bayaran, itu massa- massa yang nggak jelas, ada sebuah desain dari elite tertentu yang berupaya menghambat aktivitas KAMI," kata Andrianto kepada SINDOnews, Minggu (20/9/2020)
Namun, kata Andrianto, berbagai penolakan tersebut justru membesarkan KAMI. Buktinya, deklarasi KAMI di berbagai daerah dihadiri banyak orang. "Karena ternyata KAMI memang dibutuhkan rakyat," ujarnya.
Andrianto yang juga anggota Divisi Penggalangan KAMI Pusat ini mengatakan, deklarasi yang digelar di sejumlah daerah merupakan inisiatif dari daerah tersebut. Dan, Presidium KAMI Pusat maupun pengurus pusat lainnya tentu akan hadir jika ada undangan deklarasi tersebut.
( ).
Dia mengungkapkan, dalam dekat akan ada deklarasi KAMI di Karawang, Garut, Tangerang , dan Depok . "Untuk di Karawang waktunya kemungkinan Minggu depan, daerah yang lain berdekatan waktunya," ujarnya.
"Mengutip pidato Pak Gatot Numantyo saat deklarasi KAMI di Magelang, sekali layar terkembang pantang surut mundur ke belakang," tegasnya.
( ).
Diketahui, saat deklarasi KAMI di Magelang, Presidium KAMI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan, berbagai tantangan dan hambatan yang ada, merupakan peringatan dari Allah SWT agar KAMI lebih tangguh, lebih kuat, dan lebih hebat lagi.
"KAMI ini adalah gerakan moral, akan banyak tantangan, akan banyak hambatan. KAMI selalu berpedoman, sekali layar terkembang, pantang surut mundur ke belakang," kata mantan Panglima TNI ini.
Lihat Juga: Terbukti Jadi Dalang Aksi Brutal Tolak UU Omnibuslaw, Ketua KAMI Medan Dipenjara 1 Tahun
(zik)
tulis komentar anda