Mencari Tersangka Penyebab Kebakaran Gedung Utama Kejagung
Jum'at, 18 September 2020 - 07:05 WIB
"Pada prinsipnya Bapak Jaksa Agung sungguh-sungguh akan membuka masalah ini supaya terjawab nanti dan akan kita gulirkan di persidangan dan kepada rekan-rekan media juga kami persilakan memantaunya, baik penyidikan maupun penuntutan di persidangan," ujar Fadil.
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiyono menyampaikan kerugian akibat kebakaran gedung utama Kejagung diperkirakan mencapai Rp1,12 triliun. Perkiraan kerugian itu terbagi ke dalam dua jenis. Pertama, terkait gedung dan bangunan Rp178 miliar. (Baca juga: Bikin Heboh, Gereja Islandia Tampilkan Gambar Yesus Berpayudara di Bawah Pelangi)
Kedua, kata dia, kerugian yang menyangkut isi di dalam bangunan yang terbakar seperti peralatan dan mesin. Berdasarkan penghitungan sementara, kerugian atas isi bangunan lebih kurang senilai Rp940,22 miliar. "Itu (peralatan dan mesin) perkiraannya senilai Rp940,22 miliar sehingga total diperkirakan Rp1,12 triliun," ucap Hari.
Ungkap Aktor Utama
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendesak kepolisian mencari pelaku utama dari peristiwa tersebut. Hal ini menyusul ditemukannya unsur pidana. “Pertama, saya meminta Polri untuk segera mencari pelaku utama dan saya yakin Polri maupun kejaksaan memiliki kapasitas untuk mengungkap kasus ini,” kata Sahroni.
Menurut politisi Partai NasDem itu, jika dilihat dari waktu kejadiannya bisa dipastikan pembakaran itu terkait dengan kasus besar yang tengah ditangani kejaksaan. Karena itu dia yakin publik pun sudah mengetahui hal tersebut berkaitan dengan kasus apa.
“Kalau kita lihat waktunya, pembakaran ini bersifat sistematis dan terjadi memang saat Kejagung sedang mengusut kasus besar yang juga melibatkan pihak internal. Publik tahulah kasusnya apa,” ujarnya. (Baca juga: Kalem Pakde, Stok Pupuk untuk Pemalang Aman Terkendali)
Legislator asal Tanjung Priok itu menduga kuat bahwa tindakan pembakaran ini ditujukan untuk menjatuhkan mental Korps Adhyaksa ini dalam menangani kasus kakap yang tengah ditanganinya itu. Maka tindakan tersebut merupakan kejahatan tingkat tinggi terhadap lembaga negara. “Siapa pun yang melakukannya bertujuan untuk menjatuhkan mental kejaksaan,” tandas Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh juga mendukung penuh pihak kepolisian mengusut tuntas siapa pun yang terlibat dalam kebakaran gedung utama Kejagung tanpa pandang bulu dan memberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.
Politikus PAN itu juga meminta penyidikan kasus ini dilakukan secara transparan dan akuntabel sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dan kegaduhan di masyarakat. “Apalagi saat ini sedang dilaksanakan penyelidikan terhadap beberapa kasus besar,” imbuhnya. (Lihat videonya: Longsor 18 Meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Hari Setiyono menyampaikan kerugian akibat kebakaran gedung utama Kejagung diperkirakan mencapai Rp1,12 triliun. Perkiraan kerugian itu terbagi ke dalam dua jenis. Pertama, terkait gedung dan bangunan Rp178 miliar. (Baca juga: Bikin Heboh, Gereja Islandia Tampilkan Gambar Yesus Berpayudara di Bawah Pelangi)
Kedua, kata dia, kerugian yang menyangkut isi di dalam bangunan yang terbakar seperti peralatan dan mesin. Berdasarkan penghitungan sementara, kerugian atas isi bangunan lebih kurang senilai Rp940,22 miliar. "Itu (peralatan dan mesin) perkiraannya senilai Rp940,22 miliar sehingga total diperkirakan Rp1,12 triliun," ucap Hari.
Ungkap Aktor Utama
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mendesak kepolisian mencari pelaku utama dari peristiwa tersebut. Hal ini menyusul ditemukannya unsur pidana. “Pertama, saya meminta Polri untuk segera mencari pelaku utama dan saya yakin Polri maupun kejaksaan memiliki kapasitas untuk mengungkap kasus ini,” kata Sahroni.
Menurut politisi Partai NasDem itu, jika dilihat dari waktu kejadiannya bisa dipastikan pembakaran itu terkait dengan kasus besar yang tengah ditangani kejaksaan. Karena itu dia yakin publik pun sudah mengetahui hal tersebut berkaitan dengan kasus apa.
“Kalau kita lihat waktunya, pembakaran ini bersifat sistematis dan terjadi memang saat Kejagung sedang mengusut kasus besar yang juga melibatkan pihak internal. Publik tahulah kasusnya apa,” ujarnya. (Baca juga: Kalem Pakde, Stok Pupuk untuk Pemalang Aman Terkendali)
Legislator asal Tanjung Priok itu menduga kuat bahwa tindakan pembakaran ini ditujukan untuk menjatuhkan mental Korps Adhyaksa ini dalam menangani kasus kakap yang tengah ditanganinya itu. Maka tindakan tersebut merupakan kejahatan tingkat tinggi terhadap lembaga negara. “Siapa pun yang melakukannya bertujuan untuk menjatuhkan mental kejaksaan,” tandas Sahroni.
Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh juga mendukung penuh pihak kepolisian mengusut tuntas siapa pun yang terlibat dalam kebakaran gedung utama Kejagung tanpa pandang bulu dan memberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku.
Politikus PAN itu juga meminta penyidikan kasus ini dilakukan secara transparan dan akuntabel sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dan kegaduhan di masyarakat. “Apalagi saat ini sedang dilaksanakan penyelidikan terhadap beberapa kasus besar,” imbuhnya. (Lihat videonya: Longsor 18 Meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
tulis komentar anda