Pemerintah Segera Bentuk Konsorsium Vaksin Merah Putih
Rabu, 02 September 2020 - 17:21 WIB
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro mengatakan dalam rangka pengembangan vaksin Covid-19, pemerintah akan segera membentuk konsorsium vaksin Merah Putih.
“Mengenai perkembangan vaksin Merah Putih, di mana kami akan segera membentuk konsorsium vaksin Merah Putih,” kata Bambang dalam Konferensi Pers di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Konsorsium ini, kata Bambang juga akan menunjang Biofarma dalam konteks produksi. Tahun 2021, kapasitas Biofarma diperkirakan bisa memproduksi sampai 250 juta unit atau 250 juta ampul. Konsorsium ini juga akan merangkul perusahaan swasta untuk untuk memproduksi vaksin. (Baca juga: DPR Minta Semua Pihak Terlibat Aktif Kembangkan Vaksin Merah Putih)
“Nah untuk bisa menunjang Biofarma, konsorsium vaksin Merah Putih juga akan merangkul perusahaan-perusahaan swasta, nasional yang saat ini sedang menyiapkan diri untuk bisa memproduksi vaksin. Tentunya mereka-mereka ini sedang mengajukan izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa mendapatkan izin yang namanya CPOB, cara produksi obat dengan baik. Nah, kita harapkan pada waktunya mereka siap memproduksi vaksin. Nantinya produksi di Indonesia memenuhi kebutuhan seluruh penduduk. Nahkan kemungkinan lebih dari 1 kali vaksinasi per penduduk,” jelas Bambang. (Baca juga: Vaksin Merah Putih Capai 40%, Menristek: Triwulan 2021 Bisa Diproduksi)
Bambang menambahkan, vaksin yang sedang dikembangkan Biofarma akan melengkapi vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh konsorsium. “Tentunya mengejar aspek kecepatan dalam pengembangan vaksin, maka Biofarma seperti saat ini sedang melakukan kerja sama dengan Sinovac, demikian juga dengan beberapa pihak lainnya. Yang paling penting buat kita, vaksin yang kita temukan mudah-mudahan adalah vaksin yang efektif ya. Vaksin yang benar-benar cocok untuk menahan Covid-19,” jelas Bambang.
“Mengenai perkembangan vaksin Merah Putih, di mana kami akan segera membentuk konsorsium vaksin Merah Putih,” kata Bambang dalam Konferensi Pers di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
Konsorsium ini, kata Bambang juga akan menunjang Biofarma dalam konteks produksi. Tahun 2021, kapasitas Biofarma diperkirakan bisa memproduksi sampai 250 juta unit atau 250 juta ampul. Konsorsium ini juga akan merangkul perusahaan swasta untuk untuk memproduksi vaksin. (Baca juga: DPR Minta Semua Pihak Terlibat Aktif Kembangkan Vaksin Merah Putih)
“Nah untuk bisa menunjang Biofarma, konsorsium vaksin Merah Putih juga akan merangkul perusahaan-perusahaan swasta, nasional yang saat ini sedang menyiapkan diri untuk bisa memproduksi vaksin. Tentunya mereka-mereka ini sedang mengajukan izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa mendapatkan izin yang namanya CPOB, cara produksi obat dengan baik. Nah, kita harapkan pada waktunya mereka siap memproduksi vaksin. Nantinya produksi di Indonesia memenuhi kebutuhan seluruh penduduk. Nahkan kemungkinan lebih dari 1 kali vaksinasi per penduduk,” jelas Bambang. (Baca juga: Vaksin Merah Putih Capai 40%, Menristek: Triwulan 2021 Bisa Diproduksi)
Bambang menambahkan, vaksin yang sedang dikembangkan Biofarma akan melengkapi vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh konsorsium. “Tentunya mengejar aspek kecepatan dalam pengembangan vaksin, maka Biofarma seperti saat ini sedang melakukan kerja sama dengan Sinovac, demikian juga dengan beberapa pihak lainnya. Yang paling penting buat kita, vaksin yang kita temukan mudah-mudahan adalah vaksin yang efektif ya. Vaksin yang benar-benar cocok untuk menahan Covid-19,” jelas Bambang.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda