Kapal BHO untuk Perkuat Pertahanan Laut
Selasa, 15 Oktober 2024 - 05:07 WIB
Kapal buatan Jerman itu merujuk pada kapal BHO (Ocean Going) yang dibangun Palindo bekerja sama dengan Abeking & Rasmussen. Adapun kapal buatan Inggris merujuk pada SRVS (submarine rescue vehicle system) buatan buatan perusahaan Inggris, Submarine Manufacturing & Products (SMP), yang pengadaannya bekerja sama dengan PT BTI Indo Tekno. Pengadaan SRVS itu mencakup pembelian SRVS mencakup satu unit kapal selam penyelamat (SRV-F Mk.3), satu unit mothership dan kelengkapan lainnya (decompression chamber, launch and recovery system, air transportability equipment, dan remotely operated vehicle).
baca juga: TNI AL Merajut Asa untuk Indonesia Emas
Akuisisi kapal BHO sebenarnya bukan kali ini saja. Sebelumnya, Pushidrosal tercatat memiliki KRI Pulau Rote (721), KRI Pulau Romang (723), KRI Pulau Rempang (729) (purna tugas), KRI Dewa Kembar (932), KRI Rigel (933), KRI Spica (934), KRI Pollux (935), KRI Aries, dan KRI Vega. Untuk KRI Rigel dan KRI Spica merupakan kapal buatan OCEA, Les Sables-d’Olonne, Prancis. Berdasar penelurusan lain, Pushidrosal juga memiliki KRI Leuser (942) yang merupakan kapal BHO multiguna yang dilenglapi peralatan survey berkempuan ocean going survey.
Jika dilihat, kapal BHO yang telah dimiliki Pushidrosal terbilang banyak. Padahal fungsinya hanya untuk survey. Secara awam, daripada menumpuk kapal survei, apa tidak mending dibelikan kapal perang saja. Namun, keputusan Kemhan untuk memperkuat Pushidrosal serta harapan TNI AL untuk memperkuat kapal BHO plus SRVS pasti dilatari pertimbangan strategis. Lantas, kira-kira apa fungsi strategis kapal HBO sehingga kuantitas dan kwalitas kapal terus ditingkatkan?
Peran Pushidrosal
Tanggal 13 September 2016 menjadi hari bersejarah pada Pushidrosal. Momentum terjadi saat TNI AL melalui Kepala Staf TNI AL Laksmana TNI Ade Supandi mengukuhkan Pushidrosal dipimpin seorang kepala berpangkat bintang dua (laksamana muda). Artikel ‘’Sejarah Panjang Pushidrosal Menuju Lembaga Hidrografi-Profesional’’ yang dimuat https://maritimnews.com menyebut, kebijakan ini menandai semangat Pushidrosal menjadi lembaga hidrografi profesional kebanggaan bangsa Indonesia dan peran yang semakin penting ke depan, termasuk terkait visi poros maritim dunia dan tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Secara sederhana, Poros Maritim dimaksudnya sebagai konsep geopolitik yang menekankan pentingnya laut sebagai sumber daya strategis bagi Indonesia. Sedangkan Tol Laut digambarkan sebagai konsep pengangkutan logistik kelautan di Indonesia, dengan arah mewujudkan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok dengan biaya murah, hingga harga barang-barang menjadi turun.
Karena itu Pushidrosal terus berbenah untuk menjadi lembaga hidrografi profesional kebanggaan bangsa Indonesia. Visi ini memerlukan data hidrografi dan oseanografi yang akurat. Oleh karena itu Pushidrosal terus berbenah untuk menjadi lembaga hidrografi profesional kebanggaan bangsa Indonesia.
baca juga: Wakasal Sebut 41 Kapal Perang TNI AL Bakal Dimodernisasi
Sejumlah referensi menyebut Pushidrosal yang bermarkas di Jalan Pantai Kuta V/1 Ancol Timur, Jakarta Utara merupakan Kotama Pembinaan TNI AL yang berada di bawah KSAL. Pasca-validasi organisasi TNI AL berdasarkan Perpres Nomor 62 Tahun 2016 tentang perubahan atas Perpres Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan OrganisasiTNI, Pushidrosal memiliki peran sentral dalam menyelenggarakan pembinaan hidro-oseanografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut, keselamatan navigasi pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun umum, serta menyiapkan data dan informasi wilayah pertahanan di laut.
baca juga: TNI AL Merajut Asa untuk Indonesia Emas
Akuisisi kapal BHO sebenarnya bukan kali ini saja. Sebelumnya, Pushidrosal tercatat memiliki KRI Pulau Rote (721), KRI Pulau Romang (723), KRI Pulau Rempang (729) (purna tugas), KRI Dewa Kembar (932), KRI Rigel (933), KRI Spica (934), KRI Pollux (935), KRI Aries, dan KRI Vega. Untuk KRI Rigel dan KRI Spica merupakan kapal buatan OCEA, Les Sables-d’Olonne, Prancis. Berdasar penelurusan lain, Pushidrosal juga memiliki KRI Leuser (942) yang merupakan kapal BHO multiguna yang dilenglapi peralatan survey berkempuan ocean going survey.
Jika dilihat, kapal BHO yang telah dimiliki Pushidrosal terbilang banyak. Padahal fungsinya hanya untuk survey. Secara awam, daripada menumpuk kapal survei, apa tidak mending dibelikan kapal perang saja. Namun, keputusan Kemhan untuk memperkuat Pushidrosal serta harapan TNI AL untuk memperkuat kapal BHO plus SRVS pasti dilatari pertimbangan strategis. Lantas, kira-kira apa fungsi strategis kapal HBO sehingga kuantitas dan kwalitas kapal terus ditingkatkan?
Peran Pushidrosal
Tanggal 13 September 2016 menjadi hari bersejarah pada Pushidrosal. Momentum terjadi saat TNI AL melalui Kepala Staf TNI AL Laksmana TNI Ade Supandi mengukuhkan Pushidrosal dipimpin seorang kepala berpangkat bintang dua (laksamana muda). Artikel ‘’Sejarah Panjang Pushidrosal Menuju Lembaga Hidrografi-Profesional’’ yang dimuat https://maritimnews.com menyebut, kebijakan ini menandai semangat Pushidrosal menjadi lembaga hidrografi profesional kebanggaan bangsa Indonesia dan peran yang semakin penting ke depan, termasuk terkait visi poros maritim dunia dan tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Secara sederhana, Poros Maritim dimaksudnya sebagai konsep geopolitik yang menekankan pentingnya laut sebagai sumber daya strategis bagi Indonesia. Sedangkan Tol Laut digambarkan sebagai konsep pengangkutan logistik kelautan di Indonesia, dengan arah mewujudkan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok dengan biaya murah, hingga harga barang-barang menjadi turun.
Karena itu Pushidrosal terus berbenah untuk menjadi lembaga hidrografi profesional kebanggaan bangsa Indonesia. Visi ini memerlukan data hidrografi dan oseanografi yang akurat. Oleh karena itu Pushidrosal terus berbenah untuk menjadi lembaga hidrografi profesional kebanggaan bangsa Indonesia.
baca juga: Wakasal Sebut 41 Kapal Perang TNI AL Bakal Dimodernisasi
Sejumlah referensi menyebut Pushidrosal yang bermarkas di Jalan Pantai Kuta V/1 Ancol Timur, Jakarta Utara merupakan Kotama Pembinaan TNI AL yang berada di bawah KSAL. Pasca-validasi organisasi TNI AL berdasarkan Perpres Nomor 62 Tahun 2016 tentang perubahan atas Perpres Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan OrganisasiTNI, Pushidrosal memiliki peran sentral dalam menyelenggarakan pembinaan hidro-oseanografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut, keselamatan navigasi pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun umum, serta menyiapkan data dan informasi wilayah pertahanan di laut.
tulis komentar anda