HUT ke-79 TNI, Kemandirian Produksi Alutsista Kunci Sishankamrata

Rabu, 02 Oktober 2024 - 09:11 WIB
loading...
HUT ke-79 TNI, Kemandirian...
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menyebut kemandirian produksi alutsista merupakan elemen vital Sishankamrata. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 pada 5 Oktober mendatang. Sebagai garda terdepan pertahanan negara, TNI diharapkan mampu mewujudkan kemandirian dalam memproduksi alutsista.

Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, ada beberapa catatan penting terkait dengan TNI. Antara lain revisi Undang-Undang (RUU) TNI.

Ada anggapan bahwa RUU TNI membuka peluang prajurit aktif dapat menduduki jabatan di kementerian dan lembaga negara yang dikhawatirkan akan mengembalikan semangat dwifungsi.



"Pandangan saya penugasan prajurit TNI dan Polri di lingkungan Kementerian dan Lembaga sejalan dengan permintaan kebutuhan untuk memanfaatkan semua Sumber Daya Manusia (SDM) atau warga negara," ujar Nuning panggilan akrabnya, Selasa (1/10/2024).

Berbeda dengan Dwi Fungsi ABRI yang bertujuan menduduki jabatan politik untuk melanggengkan tampuk kekuasaan, kata Nuning, penugasan prajurit TNI dan Polri di berbagai instansi pemerintah justru menunjukkan tidak ada dikotomi dalam pembangunan nasional.



Mantan anggota Komisi l DPR ini juga menyoroti pembebasan pilot Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beberapa waktu lalu.

"Menurut saya dilepaskannya pilot oleh KKB sudah bagus tetapi jangan hanya dilepas. Pilot tersebut juga harus diwawancara pihak berwajib apakah dia juga mendengar rencana KKB ke depan setelah melepas sang pilot. Ini penting untuk pendataan intelijen berikut pemetaannya," paparnya.

Terkait dengan anggaran alutsista, kata Nuning, ada beberapa hal yang harus perhatikan. Berdasarkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) maka pola operasi militer TNI baik pada masa damai maupun masa perang menggunakan paradigma Defensif-Aktif.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0866 seconds (0.1#10.140)