Wakasal Sebut 41 Kapal Perang TNI AL Bakal Dimodernisasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Ahmadi Heri Purwono mengungkap rencana peremajaan (refurbishment) 41 kapal TNI AL masih berproses.
Tahun ini, kata Heri, ada tujuh kapal yang masuk tahap peremajaan di bawah kendali Kementerian Pertahanan (Kemhan). Sementara, TNI AL bertugas untuk koordinasi dan menyiapkan kapal-kapal yang masuk peremajaan.
"Ini sekarang sedang berproses. Saya kira semuanya sudah bekerja, dan saya lihat ada di beberapa galangan, dibagi-bagi di galangan dalam negeri. Ada tujuh kapal yang sekarang ini sedang dikerjakan," kata Heri setelah upacara serah terima dua kapal tunda baru TNI AL di Galangan Noahtu Shipyard, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/8/2023).
Heri menjelaskan, pihaknya perlu mengatur kapal mana saja yang masuk tahap peremajaan atau modernisasi paruh waktu (mid-life modernization), agar tidak mengurangi kesiapan tempur TNI AL.
"Kapal kami juga terbatas tentunya. Kami akan mengirim kapal-kapal dengan tidak mengurangi operasinya di laut. Artinya, kapal-kapal yang harus beroperasi di laut, kami ini Angkatan Laut setiap hari ada 50 kapal yang harus (berlayar) di laut menjaga perairan kita. Itu pun kalau 50 kapal disebar di perairan dari Papua sampai dengan Aceh tidak kelihatan, kecil sekali, sangat kurang (kapal) kita," katanya.
Sebagai informasi, dalam proyek peremajaan 41 kapal TNI AL, Kemhan menunjuk PT PAL Indonesia (Persero) sebagai lead integrator (kontraktor utama).
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengatakan, PT PAL tidak hanya berperan sebagai kontraktor tunggal dalam proyek peremajaan itu, tetapi juga bertugas menggali potensi industri maritim di Indonesia terutama galangan-galangan kapal di dalam negeri. Hal itu diungkap dalam siaran resmi perusahaan pada 2 November 2022.
Adapun proyek peremajaan kapal TNI AL yang masuk dalam kontrak kerja sama Kemhan dan PT PAL mencakup kapal-kapal berjenis Fast Patrol Boat (FPB) Class, Parchim Class, Corvet Fatahillah Class, PKR Class, KCR Class, Sigma Class dan MRLF Bung Tomo Class.
Proyek yang berlangsung dalam skema tahun jamak (multi years) itu juga mencakup ship conversion, pemasangan rudal surface-to-surface-missile (SSM), serta penambahan senjata yang terintegrasi dalam Combat Management System (CMS) maupun re-powering sistem guna mengembalikan fungsi asasi dan meningkatkan performa kapal kombatan utama.
Kemudian untuk kapal perang sejenis KCR (kapal cepat rudal) maupun PKR (kapal perang perusak) juga akan dimodernisasi sistem navigasi dan komunikasinya.
Tahun ini, kata Heri, ada tujuh kapal yang masuk tahap peremajaan di bawah kendali Kementerian Pertahanan (Kemhan). Sementara, TNI AL bertugas untuk koordinasi dan menyiapkan kapal-kapal yang masuk peremajaan.
"Ini sekarang sedang berproses. Saya kira semuanya sudah bekerja, dan saya lihat ada di beberapa galangan, dibagi-bagi di galangan dalam negeri. Ada tujuh kapal yang sekarang ini sedang dikerjakan," kata Heri setelah upacara serah terima dua kapal tunda baru TNI AL di Galangan Noahtu Shipyard, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/8/2023).
Heri menjelaskan, pihaknya perlu mengatur kapal mana saja yang masuk tahap peremajaan atau modernisasi paruh waktu (mid-life modernization), agar tidak mengurangi kesiapan tempur TNI AL.
"Kapal kami juga terbatas tentunya. Kami akan mengirim kapal-kapal dengan tidak mengurangi operasinya di laut. Artinya, kapal-kapal yang harus beroperasi di laut, kami ini Angkatan Laut setiap hari ada 50 kapal yang harus (berlayar) di laut menjaga perairan kita. Itu pun kalau 50 kapal disebar di perairan dari Papua sampai dengan Aceh tidak kelihatan, kecil sekali, sangat kurang (kapal) kita," katanya.
Sebagai informasi, dalam proyek peremajaan 41 kapal TNI AL, Kemhan menunjuk PT PAL Indonesia (Persero) sebagai lead integrator (kontraktor utama).
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengatakan, PT PAL tidak hanya berperan sebagai kontraktor tunggal dalam proyek peremajaan itu, tetapi juga bertugas menggali potensi industri maritim di Indonesia terutama galangan-galangan kapal di dalam negeri. Hal itu diungkap dalam siaran resmi perusahaan pada 2 November 2022.
Adapun proyek peremajaan kapal TNI AL yang masuk dalam kontrak kerja sama Kemhan dan PT PAL mencakup kapal-kapal berjenis Fast Patrol Boat (FPB) Class, Parchim Class, Corvet Fatahillah Class, PKR Class, KCR Class, Sigma Class dan MRLF Bung Tomo Class.
Proyek yang berlangsung dalam skema tahun jamak (multi years) itu juga mencakup ship conversion, pemasangan rudal surface-to-surface-missile (SSM), serta penambahan senjata yang terintegrasi dalam Combat Management System (CMS) maupun re-powering sistem guna mengembalikan fungsi asasi dan meningkatkan performa kapal kombatan utama.
Kemudian untuk kapal perang sejenis KCR (kapal cepat rudal) maupun PKR (kapal perang perusak) juga akan dimodernisasi sistem navigasi dan komunikasinya.
(cip)