Begini Upaya Badan Pangan Nasional Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani
Sabtu, 20 Juli 2024 - 12:38 WIB
Deputi Ketut mengaku pihaknya akan mendorong mobilisasi stok pangan ke berbagai daerah.
“Langkah kedua, kami sedang memetakan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Kita akan dorong mobilisasi stok pangan ke daerah-daerah, sehingga ini akan membantu daerah produsen dapat terserap lebih efektif. Mudah-mudahan langkah-langkah ini bisa ini menaikkan harga di tingkat produsen sekaligus juga menurunkan di daerah-daerah harganya masih tinggi," tuturnya.
Adapun program FDP sampai tengah Juli telah memobilisasikan stok berbagai macam pangan sampai sejumlah 162,5 ton. Moda transportasi yang dipergunakan antara lain udara, laut, dan darat. Ini dilakukan melalui skema biaya transportasi ditanggung pemerintah, sehingga dapat menyentuh banyak wilayah mulai dari Aceh sampai Papua.
Pada Jumat (19/7/2024) bertempat di Kantor NFA kembali diadakan ‘Bela Beli Bawang Merah dan Tomat Petani’, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam membantu petani.
“Teman-teman kita para petani sedang merana karena harganya jatuh, sehingga perlu uluran tangan kita bersama dari pemerintah dan pelaku usaha pangan. Ini kita mencoba memasarkan tomat dan bawang merah dari petani langsung ke masyarakat konsumen di pemerintahan. Harganya minimal sesuai biaya pokok produksi mereka. Nah, tentu ini menjadi pintu masuk untuk kita semuanya kementerian/lembaga mudah-mudahan bisa ikut berpartisipasi seperti ini,” ujar Maino.
Agus dari ASLUPAMA Jawa Barat berharap hal yang sama dan menginginkan kalangan petani jangan sampai kian terpuruk.
“Alhamdulillah ini (tomat) pengiriman yang kedua dengan total semuanya 3 ton. Harga tomat sekarang di Pangalengan itu harganya seribu dua ribu saja. Dengan ini, kami bisa bantu jualkan langsung ke masyarakat, jadi petani tidak terlalu terlalu terpuruk. Terima kasih. Mudah-mudahan bisa dilakukan di berbagai kementerian/lembaga di Jakarta dan sekitarnya,” ucapnya.
“Langkah kedua, kami sedang memetakan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Kita akan dorong mobilisasi stok pangan ke daerah-daerah, sehingga ini akan membantu daerah produsen dapat terserap lebih efektif. Mudah-mudahan langkah-langkah ini bisa ini menaikkan harga di tingkat produsen sekaligus juga menurunkan di daerah-daerah harganya masih tinggi," tuturnya.
Adapun program FDP sampai tengah Juli telah memobilisasikan stok berbagai macam pangan sampai sejumlah 162,5 ton. Moda transportasi yang dipergunakan antara lain udara, laut, dan darat. Ini dilakukan melalui skema biaya transportasi ditanggung pemerintah, sehingga dapat menyentuh banyak wilayah mulai dari Aceh sampai Papua.
Pada Jumat (19/7/2024) bertempat di Kantor NFA kembali diadakan ‘Bela Beli Bawang Merah dan Tomat Petani’, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam membantu petani.
“Teman-teman kita para petani sedang merana karena harganya jatuh, sehingga perlu uluran tangan kita bersama dari pemerintah dan pelaku usaha pangan. Ini kita mencoba memasarkan tomat dan bawang merah dari petani langsung ke masyarakat konsumen di pemerintahan. Harganya minimal sesuai biaya pokok produksi mereka. Nah, tentu ini menjadi pintu masuk untuk kita semuanya kementerian/lembaga mudah-mudahan bisa ikut berpartisipasi seperti ini,” ujar Maino.
Agus dari ASLUPAMA Jawa Barat berharap hal yang sama dan menginginkan kalangan petani jangan sampai kian terpuruk.
“Alhamdulillah ini (tomat) pengiriman yang kedua dengan total semuanya 3 ton. Harga tomat sekarang di Pangalengan itu harganya seribu dua ribu saja. Dengan ini, kami bisa bantu jualkan langsung ke masyarakat, jadi petani tidak terlalu terlalu terpuruk. Terima kasih. Mudah-mudahan bisa dilakukan di berbagai kementerian/lembaga di Jakarta dan sekitarnya,” ucapnya.
(skr)
tulis komentar anda