Begini Upaya Badan Pangan Nasional Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani

Sabtu, 20 Juli 2024 - 12:38 WIB
loading...
Begini Upaya Badan Pangan...
(Foto: dok Badan Pangan Nasional)
A A A
JAKARTA - Pemerintah bergerak cepat saat kalangan petani tanaman pangan sedang mengalami kesulitan pada harga jual. Kecenderungan menurunnya harga di tingkat produsen pada saat pasokan dari produksi dalam negeri berlimpah menjadi tantangan tersendiri. Menanggapi dinamika ini, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi telah meminta jajarannya bergerak untuk membantu petani, terutama bawang merah dan tomat.

“Badan Pangan Nasional itu temannya petani. Tugas dari Bapak Presiden Jokowo ke kita itu untuk terus menjaga keseimbangan harga pangan. Hari ini yang perlu dibantu itu petani bawang merah dan tomat. Jadi segenap tim Badan Pangan Nasional telah mengupayakan bersama teman-teman Kementerian Pertanian untuk membantu menstabilkan kembali harga,” ujar Arief di Jakarta pada Sabtu (20/7/2024).

Terjadinya fluktuasi harga pada beberapa komoditas pangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pergerakan inflasi, terutama dalam komponen harga bergejolak (volatile food). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), komponen harga bergejolak pada tiga bulan terakhir mengalami deflasi. Sebelumnya, deflasi komponen harga bergejolak terakhir terjadi di Agustus tahun lalu.

Begini Upaya Badan Pangan Nasional Bantu Atasi Fluktuasi Harga Pangan di Tingkat Petani

(Foto: dok Badan Pangan Nasional)

Senada dengan Kepala NFA, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa telah memastikan implementasi berbagai langkah dalam membantu petani.

“Harga bawang merah dan tomat di tingkat petani ini perlu kita angkat, sehingga petani kita tidak merugi. Ini kami targetkan untuk sedikit banyak dapat mengangkat harga. Jangan terlalu murah, kasihan petani, kita harus angkat sedikit. Jadi kami sudah melakukan beberapa langkah-langkah,” kata Ketut.

“Kita langkah cepat dengan menyampaikan kepada kementerian/lembaga untuk melakukan pembelian. Jadi nanti kita adakan pasar-pasar di sana. Kita sudah mulai di Kementan dan Badan Pangan Nasional. Setelah itu, kita akan dorong ke semua kementerian/lembaga untuk adakan pasar pangan. Dengan itu, teman-teman pegawai di pemerintahan dan petani dapat saling memperoleh harga yang wajar,” imbuhnya.

Bertajuk ‘Bela Beli Bawang Merah dan Tomat Petani’, NFA berkolaborasi dengan Champion Bawang Merah Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah serta Asosiasi Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (ASLUPAMA) Provinsi Jawa Barat menghadirkan pangan yang berkualitas. Bawang merah di banderol Rp25.000 per kilogram dan tomat Rp5.000 per kilogram.

Deputi Ketut mengaku pihaknya akan mendorong mobilisasi stok pangan ke berbagai daerah.

“Langkah kedua, kami sedang memetakan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Kita akan dorong mobilisasi stok pangan ke daerah-daerah, sehingga ini akan membantu daerah produsen dapat terserap lebih efektif. Mudah-mudahan langkah-langkah ini bisa ini menaikkan harga di tingkat produsen sekaligus juga menurunkan di daerah-daerah harganya masih tinggi," tuturnya.

Adapun program FDP sampai tengah Juli telah memobilisasikan stok berbagai macam pangan sampai sejumlah 162,5 ton. Moda transportasi yang dipergunakan antara lain udara, laut, dan darat. Ini dilakukan melalui skema biaya transportasi ditanggung pemerintah, sehingga dapat menyentuh banyak wilayah mulai dari Aceh sampai Papua.

Pada Jumat (19/7/2024) bertempat di Kantor NFA kembali diadakan ‘Bela Beli Bawang Merah dan Tomat Petani’, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam membantu petani.

“Teman-teman kita para petani sedang merana karena harganya jatuh, sehingga perlu uluran tangan kita bersama dari pemerintah dan pelaku usaha pangan. Ini kita mencoba memasarkan tomat dan bawang merah dari petani langsung ke masyarakat konsumen di pemerintahan. Harganya minimal sesuai biaya pokok produksi mereka. Nah, tentu ini menjadi pintu masuk untuk kita semuanya kementerian/lembaga mudah-mudahan bisa ikut berpartisipasi seperti ini,” ujar Maino.

Agus dari ASLUPAMA Jawa Barat berharap hal yang sama dan menginginkan kalangan petani jangan sampai kian terpuruk.

“Alhamdulillah ini (tomat) pengiriman yang kedua dengan total semuanya 3 ton. Harga tomat sekarang di Pangalengan itu harganya seribu dua ribu saja. Dengan ini, kami bisa bantu jualkan langsung ke masyarakat, jadi petani tidak terlalu terlalu terpuruk. Terima kasih. Mudah-mudahan bisa dilakukan di berbagai kementerian/lembaga di Jakarta dan sekitarnya,” ucapnya.
(skr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Prabowo Patok Harga...
Prabowo Patok Harga Gabah Kering Rp6.500, Gerbang Tani: Perlu Dikawal di Lapangan
Petani Nelayan Terlempar...
Petani Nelayan Terlempar dari Lahannya oleh Pinokio Sudah Biasa
Makan Bergizi Gratis...
Makan Bergizi Gratis Serentak Dilaksanakan Mulai Besok
SPKS: Keputusan Prabowo...
SPKS: Keputusan Prabowo Hapus Utang Petani Bentuk Keberpihakan pada Rakyat
Wamentan Sudaryono Ajak...
Wamentan Sudaryono Ajak Milenial Berperan dalam Ketahanan Pangan Nasional di Era Digital
Dampak Positif Rencana...
Dampak Positif Rencana Prabowo Hapus Utang Petani dan Nelayan
Penghapusan Utang Petani...
Penghapusan Utang Petani dan Nelayan, Ketum KNPI: Ini Kebijakan Pro Rakyat
Ramai Unjuk Rasa di...
Ramai Unjuk Rasa di Istana Peringati Hari Tani Nasional, Jokowi Pilih Kunker ke Kalimantan
Isu Hari Tani Ditunggangi...
Isu Hari Tani Ditunggangi Kepentingan Elite, Pengamat: Masyarakat Jenuh Disuguhi Kegaduhan
Rekomendasi
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
Popularitas Kate Middleton...
Popularitas Kate Middleton Menurun, Warga Amerika Lebih Menyukai Pangeran Harry
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
Berita Terkini
7 Fakta Penting Mutasi...
7 Fakta Penting Mutasi Polri Maret 2025, 10 Polwan Jadi Kapolres hingga 10 Kapolda Digeser
7 menit yang lalu
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
17 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
Begini Cara Lihat Data...
Begini Cara Lihat Data Bocor di Dark Web Lewat Gmail
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved