Konsolidasi Nasional Alumni ITS: Mau Dibawa ke Mana?
Rabu, 10 Juli 2024 - 15:46 WIB
Soni Fahruri
Founder and CEO Centre for Energy and Innovations Technology Studies
Sekretaris Dewan Pakar IKA ITS - Alumni ITS P38
DI USIA yang menginjak 64 tahun, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah melahirkan lebih dari 100 ribu lulusan. Mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia, berdomisili di 38 provinsi. Hampir tidak ada sektor kehidupan masyarakat yang tanpa kontribusi lulusan ITS di dalamnya. Sebut saja birokrasi pemerintahan, BUMN, pengusaha, akademisi, sampai politisi, juga banyak profesi lain.
Makin besarnya jumlah lulusan ini di satu sisi merupakan aset dan modal memberikan sumbangsih jauh lebih banyak untuk bangsa dan negara. Di sisi lain, ada tantangan besar untuk mengonsolidasikan kekuatan tersebut. Bagaimana menghimpun ribuan alumni ITS itu? Bagaimana menunjukkan kekuatan dan kemampuan alumni ITS sehingga bisa berperan lebih luas dalam berbagai aspek pembangunan?
Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) sejatinya dibentuk untuk maksud tersebut. Saat ini, perangkat organisasi Pengurus Pusat (PP) IKA ITS dibantu 23 Komisariat Jurusan (Komjur) dan 17 Pengurus Wilayah (PW). Ini berarti terdapat 21 provinsi belum terbentuk kepengurusan wilayah.
Bila dikaitkan dengan semangat untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi bangsa dan negara, rasa-rasanya penting untuk dicatat bahwa jumlah simpul organisasi IKA ITS belum tersebar merata. Terlebih, untuk menghadapi tantangan desentralisasi pasca reformasi untuk mendorong perkembangan pembangunan daerah lebih cepat.
Pemerintah yang dipimpin seorang presiden, membutuhkan 34 kementerian untuk membantu menyelenggarakan Pembangunan. Keberadaan simpul organisasi IKA ITS di wilayah Indonesia mesti diperluas untuk menggerakkan segenap potensi alumni ITS sehingga bisa bersinergi. Lebih dari itu, tertatanya simpul organisasi IKA ITS di tingkat wilayah menjadi kekuatan yang disinergikan dengan pemerintah daerah. Dengan demikian, tujuan untuk menggenjot pembangunan di daerah lebih baik dan cepat bisa diwujudkan.
Founder and CEO Centre for Energy and Innovations Technology Studies
Sekretaris Dewan Pakar IKA ITS - Alumni ITS P38
DI USIA yang menginjak 64 tahun, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah melahirkan lebih dari 100 ribu lulusan. Mereka tersebar di seluruh wilayah Indonesia, berdomisili di 38 provinsi. Hampir tidak ada sektor kehidupan masyarakat yang tanpa kontribusi lulusan ITS di dalamnya. Sebut saja birokrasi pemerintahan, BUMN, pengusaha, akademisi, sampai politisi, juga banyak profesi lain.
Makin besarnya jumlah lulusan ini di satu sisi merupakan aset dan modal memberikan sumbangsih jauh lebih banyak untuk bangsa dan negara. Di sisi lain, ada tantangan besar untuk mengonsolidasikan kekuatan tersebut. Bagaimana menghimpun ribuan alumni ITS itu? Bagaimana menunjukkan kekuatan dan kemampuan alumni ITS sehingga bisa berperan lebih luas dalam berbagai aspek pembangunan?
Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) sejatinya dibentuk untuk maksud tersebut. Saat ini, perangkat organisasi Pengurus Pusat (PP) IKA ITS dibantu 23 Komisariat Jurusan (Komjur) dan 17 Pengurus Wilayah (PW). Ini berarti terdapat 21 provinsi belum terbentuk kepengurusan wilayah.
Bila dikaitkan dengan semangat untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi bangsa dan negara, rasa-rasanya penting untuk dicatat bahwa jumlah simpul organisasi IKA ITS belum tersebar merata. Terlebih, untuk menghadapi tantangan desentralisasi pasca reformasi untuk mendorong perkembangan pembangunan daerah lebih cepat.
Pemerintah yang dipimpin seorang presiden, membutuhkan 34 kementerian untuk membantu menyelenggarakan Pembangunan. Keberadaan simpul organisasi IKA ITS di wilayah Indonesia mesti diperluas untuk menggerakkan segenap potensi alumni ITS sehingga bisa bersinergi. Lebih dari itu, tertatanya simpul organisasi IKA ITS di tingkat wilayah menjadi kekuatan yang disinergikan dengan pemerintah daerah. Dengan demikian, tujuan untuk menggenjot pembangunan di daerah lebih baik dan cepat bisa diwujudkan.
IKA ITS Mitra Strategis Indonesia Maju
Kampus memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Dari kampuslah kajian-kajian penting, penelitian isu-isu pembangunan dilakukan sebelum program Pembangunan dieksekusi.
tulis komentar anda