Pakar Sebut PDN Selevel Amazon tapi Pengamanannya Setara Warnet
Sabtu, 29 Juni 2024 - 16:53 WIB
JAKARTA - Pakar Keamanan Siber Vaksincom Alfons Tanujaya menyoroti kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dia menilai sistem keamanan PDN lemah.
"Tujuannya (PDN) kan positif dan baik, tetapi eksekusinya ini yang kacau," kata Alfons saat diskusi daring bersama MNC Trijaya Network, Sabtu (29/6/2024).
Padahal, menurutnya, PDN memiliki penyimpanan data yang besar, yang tidak kalah dari Amazon Web Services (AWS) maupun Google Cloud.
"PDN itu langsung naik level jadi pusat data yang luar biasa besar, dengan data besar datanya nggak kalah sama AWS, nggak kalah sama Google Clouds," ucapnya.
Sayangnya, PDN ternyata tidak dilengkapi dengan sistem keamanan dan antivirus yang baik. Bahkan, kabar yang beredar bahwa diketahui PDN hanya menggunakan antivirus Windows Defender.
"Tetapi yang jadi masalah dengan bocornya kemarin. Harusnya kan tingkat pengamanan, tingkat administrasinya selevel itu (AWS dan Google Cloud)," ucapnya.
"Nah jadi kami lihat bahwa, levelnya Amazon tapi administrasinya (keamanan) selevel warnet," imbuhnya.
Alfons menambahkan, peretas biasanya bakal meretas jika terdapat celah kemanan pada sebuah sistem. Nantinya, peretas utamanya bakal mengincar sumber data yang paling seksi untuk diretas.
Jika, sistem penyimpanan data tidak memiliki proteksi yang baik, maka akan sangat mudah peretas menyusupi sistem tersebut.
"Harusnya kan itu pengamanan otomatis kamu patching, lalu melakukan ada pengamanan berlapis, tetapi ya kalau melihat itu (PDN) saya jadi ragukan itu ada pengamanan berlapis," katanya.
"Tujuannya (PDN) kan positif dan baik, tetapi eksekusinya ini yang kacau," kata Alfons saat diskusi daring bersama MNC Trijaya Network, Sabtu (29/6/2024).
Padahal, menurutnya, PDN memiliki penyimpanan data yang besar, yang tidak kalah dari Amazon Web Services (AWS) maupun Google Cloud.
"PDN itu langsung naik level jadi pusat data yang luar biasa besar, dengan data besar datanya nggak kalah sama AWS, nggak kalah sama Google Clouds," ucapnya.
Sayangnya, PDN ternyata tidak dilengkapi dengan sistem keamanan dan antivirus yang baik. Bahkan, kabar yang beredar bahwa diketahui PDN hanya menggunakan antivirus Windows Defender.
"Tetapi yang jadi masalah dengan bocornya kemarin. Harusnya kan tingkat pengamanan, tingkat administrasinya selevel itu (AWS dan Google Cloud)," ucapnya.
"Nah jadi kami lihat bahwa, levelnya Amazon tapi administrasinya (keamanan) selevel warnet," imbuhnya.
Alfons menambahkan, peretas biasanya bakal meretas jika terdapat celah kemanan pada sebuah sistem. Nantinya, peretas utamanya bakal mengincar sumber data yang paling seksi untuk diretas.
Jika, sistem penyimpanan data tidak memiliki proteksi yang baik, maka akan sangat mudah peretas menyusupi sistem tersebut.
"Harusnya kan itu pengamanan otomatis kamu patching, lalu melakukan ada pengamanan berlapis, tetapi ya kalau melihat itu (PDN) saya jadi ragukan itu ada pengamanan berlapis," katanya.
(abd)
tulis komentar anda