TNI AL Merajut Asa untuk Indonesia Emas

Selasa, 28 Mei 2024 - 06:55 WIB
baca juga: TNI AL Prioritaskan Pembelian Alutsista Strategis untuk Percepat Modernisasi

Tentu program ini diharapkan bisa mengakselerasi modernisasi. Namun faktanya, harapan tersebut tidak sepenuhnya menjadi kenyataan. Pada MEF 3, misalnya, KSAL menyebut baru penuhi 60%. Capain ini jauh lebih kecil dari target yang diharapkan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebesar 85%. Kendalanya apa lagi kalau bukan karena keterbatasan anggaran, termasuk pengalihan untuk penanganan wabah Covid-19 seperti disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Kendati demikian, optimisme TNI AL merajut asa mendapatkan alutsista modern dan kembali menapak kejayaan terbuka lebar saat di fase akhir MEF ini pemerintah melalui Kemenhan mengakuisi alutsista canggih untuk TNI, seperti Fregat Merah Putih, kapal OPV PPA, dan Scorpène Evolved. Di luar itu masih ada tambahan kapal cepat rudal (KCR), kapal patrol, OPV 90, dan sejumlah alutsista lain yang dibangun secara massif di galangan kapal domestik.

Berbagai belanja alutsista belumlah cukup, karena faktanya kebutuhan yang dicanangkan seperti tercantum dalam MEF 2024 tidak terpenuhi. Di sisi lain dinamika tantangan kian kompleks. Tak kalah mendesak, militer tangguh dibutuhkan untuk mendukung visi Indonesia emas 2045, yaitu mewujudkan negara maritim yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Berbagai rencana belanja alutsista yang tercantum dalam daftar tambahan prioritas alutsista TNI AL diproyeksikan tidak berhenti pada rencana strategis 2025-202p. Lebih jauh, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali merencanakan pembangunan postur kekuatan TNI AL 2025-2044. Tentu apa yang diharapkan TNI AL sangat bergantung pada kemampuan anggaran pemerintah.

Namun, melihat dinamika tantangan ke depan dan beratnya tugas TNI menjamin keamanan di sektor laut, langkah TNI AL merajut asa melalui proposal mewujudkan essential force melalui penambahan berbagai alutsista canggih buatan luar negeri maupun karya anak bangsa patutlah menjadi prioritas.

Penguatan armada perang laut dibutuhkan bukan sebatas untuk mengamankan wilayah laut NKRI dan mengantipasi pecahnya konflik di kawasan. Lebih jauh, kekuatan armada yang mampu menghadirkan deterrent effect berperan besar mengembalikan jati diri Indonesia sebagai negara maritim kuat dan menjamin terwujudnya kejayaan Indonesia, dalam hal ini target Indonesia Emas 2045.
(hdr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More