Hari Tuna Sedunia, KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia
Kamis, 02 Mei 2024 - 11:29 WIB
Agar tuna dari Indonesia semakin dikenal luas, KKP juga telah mencanangkan tahun ini sebagai Tahun Tuna Indonesia 2024. Langkah ini sekaligus sebagai wujud komitmen pemerintah memperkuat daya saing komoditas tuna di pasar global dan domestik dan pengelolaan tuna berkelanjutan.
Karenanya, Budi mengajak masyarakat untuk turut bergerak mengelola tuna secara berkelanjutan. "Kalau kita perhatikan, tuna itu selalu terus begerak dan kalau berhenti akan mati. Makanya, kita juga harus amalkan ilmu tuna yaitu terus berkinerja memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk menjaga keberlanjutan tuna," tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Nurul Ihsan, mengakui besarnya potensi tuna di Indonesia. Sebarannya di antaranya ada di Laut Banda, selatan Bali, Jawa, dan barat Sumatera.
Bahkan menurutnya, Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan budidaya tuna dan investasi di ranah tersebut harus didukung.
"Kita punya potensi untuk mengembangkan budidaya tuna, khususnya tuna sirip kuning. Sekitar tahun 2010, pemerintah pernah melakukan uji coba di UPT KKP di Gondol, saya kira ini perlu dibangkitkan lagi dan perlu didukung oleh perbankan, dan investasi dari luar juga cukup bagus," ujar Yudi.
Sebagai informasi, dalam rangka pengelolaan sumberdaya tuna berkelanjutan, khususnya di perairan ZEEI dan Laut Lepas, maka diperlukan pengelolaan bersama antar negara melalui Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs).
Indonesia pun terlibat aktif dalam perjanjian keanggotaan penuh di Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) sejak tahun 2007, Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) mulai tahun 2008, dan Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) diawali tahun 2013. serta kerjasama non-anggota (cooperating non-member) sejak tahun 2013 di Inter-American Tropical Tuna Commission (IATTC).
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono meresmikan pencanangan Tahun Tuna Indonesia 2024 dengan branding Indonesia Seafood; Naturally Diverse - Safe and Sustainable yang diharapkan dapat diimplementasikan melalui sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders dalam rangka memperkuat akses pasar dan manfaatnya, baik bagi masyarakat Indonesia khususnya maupun masyarakat global pada umumnya.
Karenanya, Budi mengajak masyarakat untuk turut bergerak mengelola tuna secara berkelanjutan. "Kalau kita perhatikan, tuna itu selalu terus begerak dan kalau berhenti akan mati. Makanya, kita juga harus amalkan ilmu tuna yaitu terus berkinerja memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk menjaga keberlanjutan tuna," tuturnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Nurul Ihsan, mengakui besarnya potensi tuna di Indonesia. Sebarannya di antaranya ada di Laut Banda, selatan Bali, Jawa, dan barat Sumatera.
Bahkan menurutnya, Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan budidaya tuna dan investasi di ranah tersebut harus didukung.
"Kita punya potensi untuk mengembangkan budidaya tuna, khususnya tuna sirip kuning. Sekitar tahun 2010, pemerintah pernah melakukan uji coba di UPT KKP di Gondol, saya kira ini perlu dibangkitkan lagi dan perlu didukung oleh perbankan, dan investasi dari luar juga cukup bagus," ujar Yudi.
Sebagai informasi, dalam rangka pengelolaan sumberdaya tuna berkelanjutan, khususnya di perairan ZEEI dan Laut Lepas, maka diperlukan pengelolaan bersama antar negara melalui Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs).
Indonesia pun terlibat aktif dalam perjanjian keanggotaan penuh di Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) sejak tahun 2007, Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) mulai tahun 2008, dan Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) diawali tahun 2013. serta kerjasama non-anggota (cooperating non-member) sejak tahun 2013 di Inter-American Tropical Tuna Commission (IATTC).
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono meresmikan pencanangan Tahun Tuna Indonesia 2024 dengan branding Indonesia Seafood; Naturally Diverse - Safe and Sustainable yang diharapkan dapat diimplementasikan melalui sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders dalam rangka memperkuat akses pasar dan manfaatnya, baik bagi masyarakat Indonesia khususnya maupun masyarakat global pada umumnya.
(ars)
tulis komentar anda