Perang Pecah, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Iran vs Israel

Jum'at, 19 April 2024 - 13:49 WIB
Israel mulai menggencarkan serangan ke Iran, Kamis malam atau Jumat (19/4/2024) dini hari. Serangan Israel menimbulkan ledakan di bandara Kota Isafahan, Iran. Foto/REUTERS
JAKARTA - Israel mulai menggencarkan serangan ke Iran , Kamis malam atau Jumat (19/4/2024) dini hari. Serangan Israel itu menimbulkan ledakan di sebuah bandara di Kota Isafahan, Iran.

Sebelumnya, Iran telah membalas serangan Israel terhadap salah satu Konsulat Jenderal Iran di Damaskus, Suriah. Balasan Iran tersebut dengan menggempur markas militer Israel pada Sabtu (13/4/2024).

Pengamat Internasional yang juga Guru besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana pun mengungkapkan perbandingan kekuatan militer antara Iran dan Israel yang saat ini tengah berkonflik.



"Kekuatan masing-masing negara, kalau misalnya antara Iran dengan Israel dikatakan imbang dalam konteks gini kalau dari segi personel, Israel punya 180.000 sementara Iran karena jumlah negaranya besar 500.000 jadi lebih unggul," kata Hikmahanto dalam Breaking News iNews, Jumat (19/4/2024).



Hikmahanto mengatakan, dari teknologi, Israel mempunyai persenjataan dengan teknologi yang canggih bahkan dimutakhirkan lebih dicanggihkan di Israel dan ini menjadi kekuatan mereka.

Sementara, kata Hikmahanto, Iran banyak senjata-senjata yang sudah usang tapi mereka punya drone yang bisa digunakan untuk melakukan serangan-serangan ke Israel. Selain itu, senjata nuklir yang dimiliki oleh Israel dan Iran juga menjadi kekuatan bagi keduanya.

"Kemudian juga senjata nuklir, mungkin dua negara ini punya senjata nuklir tapi kan selama ini ditutup-tutupi ya. Bahkan kalau misalnya saya yakin banyak ahli yang di Iran ataupun di Israel yang bisa sewaktu-waktu merubah senjata nuklir yang untuk tujuan damai menjadi senjata. Dan ini imbang," ujar Hikmahanto.

Namu, kata Hikmahanto, permasalahannya adalah jika misalnya Iran harus menghadapi Israel yang didukung oleh Amerika Serikat maka kekuatan militer menjadi tidak imbang.

"Nah di sini kemungkinan besar Rusia akan berada di belakang Iran karena bagi Rusia yang penting adalah jangan sampai Amerika Serikat masuk dalam peperangan ini," tegasnya.

"Nah ini yang kita khawatirkan kalau misalnya masuk terus kemudian akan bereskalasi menjadi Perang Dunia III," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More