Berawal dari Pelatihan, Kini Menjadi Inspirator Kemandirian
Senin, 17 Agustus 2020 - 17:47 WIB
JAKARTA - Pelatihan keterampilan usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa memberikan dua manfaat, yakni membangkitkan usaha semakin maju dan menginspirasi orang-orang di lingkungan sekitar.
Setidaknya itu yang dialami dua alumnus pelatihan keterampilan dan usaha yang digelar Patra Pertamina Niaga.
Mutmainah (51), warga Jalan Raya Pakis Aji, Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur membangun usaha olah kain Syafa Collection pada 2014.
Dia banyak memproduksi bahan rajut dan sulam, seperti taplak meja, sarung bantal, jilbab, dan baju. Semula Mutmainah bekerja sendirian. Namun kini dia memiliki sepuluh orang perajin sulam dan 40 orang perajin rajut yang bekerja di bagian produksi.
Sebagai single parent, dia harus berupaya mandiri untuk menghidupi dirinya sendiri dan anak tunggalnya. Salah satu kuncinya, senantiasa memperkaya variasi produk rajut dan sulam agar dilirik pelanggan. ( Baca juga: UMKM Jadi Fokus Pemerintah di Tengah Pandemi Covid-19 )
Dia semakin tersadar mengenai pentingnya kerja keras dan kemandirian dalam berkreasi setelah melihat sosok Farida, mentor dalam pelatihan yang digelar Pertamina Patra Niaga untuk keluarga awak mobil tangki Terminal Bahan Bakar Minyak di Malang, Jawa Timur, tahun lalu.
Mutmainah takjub melihat Farida. Usia Farida diperkirakannya lebih dari 60 tahun. Namun perempuan itu membuat keterampilan menyulam terlihat sederhana saja, dan ini memotivasi banyak orang yang hadir dalam acara pelatihan itu.
Kenangan atas kegiatan itu membekas, menjadi ilmu baru. Rata-rata peserta yang belum berpengalaman menyulam kini bisa menghasilkan berbagai karya. "Bu Farida luar biasa memberi ilmu dan motivasi kepada kami. Jadi kami yang masih belajar ini merasa tertantang," kenang Mutmainah, Senin (17/8/2020).
Inspirasi pun muncul dari pelatihan itu. "Dengan adanya pelatihan dari Pertamina Patra Niaga, ada ilmu baru yang bisa diaplikasikan ke kalung. Kalau dulu-dulu tidak pernah terpikir mengaplikasikan sulam ke kalung. Biasanya kan ke jilbab, slayer, syal," ujar ibu satu anak ini.( )
Setidaknya itu yang dialami dua alumnus pelatihan keterampilan dan usaha yang digelar Patra Pertamina Niaga.
Mutmainah (51), warga Jalan Raya Pakis Aji, Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur membangun usaha olah kain Syafa Collection pada 2014.
Dia banyak memproduksi bahan rajut dan sulam, seperti taplak meja, sarung bantal, jilbab, dan baju. Semula Mutmainah bekerja sendirian. Namun kini dia memiliki sepuluh orang perajin sulam dan 40 orang perajin rajut yang bekerja di bagian produksi.
Sebagai single parent, dia harus berupaya mandiri untuk menghidupi dirinya sendiri dan anak tunggalnya. Salah satu kuncinya, senantiasa memperkaya variasi produk rajut dan sulam agar dilirik pelanggan. ( Baca juga: UMKM Jadi Fokus Pemerintah di Tengah Pandemi Covid-19 )
Dia semakin tersadar mengenai pentingnya kerja keras dan kemandirian dalam berkreasi setelah melihat sosok Farida, mentor dalam pelatihan yang digelar Pertamina Patra Niaga untuk keluarga awak mobil tangki Terminal Bahan Bakar Minyak di Malang, Jawa Timur, tahun lalu.
Mutmainah takjub melihat Farida. Usia Farida diperkirakannya lebih dari 60 tahun. Namun perempuan itu membuat keterampilan menyulam terlihat sederhana saja, dan ini memotivasi banyak orang yang hadir dalam acara pelatihan itu.
Kenangan atas kegiatan itu membekas, menjadi ilmu baru. Rata-rata peserta yang belum berpengalaman menyulam kini bisa menghasilkan berbagai karya. "Bu Farida luar biasa memberi ilmu dan motivasi kepada kami. Jadi kami yang masih belajar ini merasa tertantang," kenang Mutmainah, Senin (17/8/2020).
Inspirasi pun muncul dari pelatihan itu. "Dengan adanya pelatihan dari Pertamina Patra Niaga, ada ilmu baru yang bisa diaplikasikan ke kalung. Kalau dulu-dulu tidak pernah terpikir mengaplikasikan sulam ke kalung. Biasanya kan ke jilbab, slayer, syal," ujar ibu satu anak ini.( )
Lihat Juga :
tulis komentar anda