Merawat Semangat Bhinneka Tunggal Ika Usai Pemilu 2024
Rabu, 14 Februari 2024 - 23:50 WIB
"Kita harus merayakan demokrasi dengan cara yang damai dan mengedepankan persaudaraan," kata Prof Syamsul.
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan segala perubahan gaya hidup masyarakat dan kecanggihan teknologi di era modern, sebaiknya tidak melunturkan semangat gotong royong yang menjadi local wisdom bagi bangsa Indonesia.
"Mari kita rawat kebersamaan dengan saling peduli dan tidak individualis. Kita harus memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah secara bersama-sama," ujarnya.
Berdemokrasi yang sehat berarti mengerti bahwa Pemilu adalah sarana untuk bersatu, bukan bermusuhan. Beda pilihan tidak masalah, yang penting masyarakat yang memiliki hak pilih yakin dengan pilihannya masing-masing.
Keyakinan atas calon yang didukung perlu didasarkan pada alasan yang masuk akal. Yakin jika pilihannya adalah yang terbaik bagi Indonesia, namun tanpa perlu menjatuhkan pilihan dari orang lain.
"Mari kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus literat dan memilih pemimpin sesuai dengan pilihan masing-masing. Beda pilihan tidak masalah, yang penting kita punya presiden," ujarnya dengan nada yang santai.
Mengakhiri penjelasannya, Prof Syamsul menekankan pentingnya agar sesama anak bangsa harus saling menghormati dan menjaga stabilitas harmoni kebhinekaan Indonesia. Jika ada yang beda sedikit, biarkan saja selama tidak merusak. Perbedaan adalah jembatan untuk mengukir kebersamaan dan merajut Indonesia yang lebih hebat dan bermartabat.
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan segala perubahan gaya hidup masyarakat dan kecanggihan teknologi di era modern, sebaiknya tidak melunturkan semangat gotong royong yang menjadi local wisdom bagi bangsa Indonesia.
"Mari kita rawat kebersamaan dengan saling peduli dan tidak individualis. Kita harus memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah secara bersama-sama," ujarnya.
Berdemokrasi yang sehat berarti mengerti bahwa Pemilu adalah sarana untuk bersatu, bukan bermusuhan. Beda pilihan tidak masalah, yang penting masyarakat yang memiliki hak pilih yakin dengan pilihannya masing-masing.
Keyakinan atas calon yang didukung perlu didasarkan pada alasan yang masuk akal. Yakin jika pilihannya adalah yang terbaik bagi Indonesia, namun tanpa perlu menjatuhkan pilihan dari orang lain.
"Mari kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus literat dan memilih pemimpin sesuai dengan pilihan masing-masing. Beda pilihan tidak masalah, yang penting kita punya presiden," ujarnya dengan nada yang santai.
Mengakhiri penjelasannya, Prof Syamsul menekankan pentingnya agar sesama anak bangsa harus saling menghormati dan menjaga stabilitas harmoni kebhinekaan Indonesia. Jika ada yang beda sedikit, biarkan saja selama tidak merusak. Perbedaan adalah jembatan untuk mengukir kebersamaan dan merajut Indonesia yang lebih hebat dan bermartabat.
(abd)
tulis komentar anda