Merawat Semangat Bhinneka Tunggal Ika Usai Pemilu 2024

Rabu, 14 Februari 2024 - 23:50 WIB
loading...
Merawat Semangat Bhinneka...
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Prof Syamsul Maarif. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Prof Syamsul Ma'arif mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa usai Pemilu 2024. Di tengah maraknya propaganda perpecahan di ruang digital, nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika harus diperkuat.

Menurut Prof Syamsul Ma'arif, keanekaragaman adalah modal sosial yang luar biasa bagi Indonesia. Modal ini harus dioptimalkan dan tidak boleh dihilangkan. Tidak banyak negara di dunia yang mampu menaungi begitu banyak suku dan bangsa di atas satu platform sama yakni Pancasila dan UUD 1945.

"Penguatan nilai-nilai kebersamaan, kohesi, dan musyawarah mufakat sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Prof Syamsul dalam keterangannya dikutip, Rabu (14/4/2024).

Ia juga menekankan pentingnya memahami nilai-nilai kearifan lokal yang mempertemukan dan mengharmoniskan perbedaan. Pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat sipil memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Pemerintah harus men-support upaya-upaya yang menjumpakan dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan," kata Prof Syamsul.

Menurut akademisi yang juga menjabat sebagai Ketua FKPT Jawa Tengah periode 2022-2025 ini, kerukunan dan kebersamaan elemen masyarakat juga dipengaruhi oleh peran dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Para tokoh harus bisa menjadi teladan dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian melalui perspektif ajaran agamanya masing-masing. Tokoh agama dan tokoh masyarakat seringkali menjadi acuan bagi tingkatan grass root dalam berperilaku, bertutur kata, hingga dalam caranya menentukan sikap bernegara.

"Masyarakat sipil juga harus berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dengan cara terlibat dalam berbagai kegiatan yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan," katanya.

Prof Syamsul mengajak masyarakat menjadikan Pemilu 2024 sebagai momen untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Ia beranggapan bahwa Pemilu adalah pintu untuk merayakan demokrasi dan menjadi bangsa yang hebat. Bangsa Indonesia harus belajar menghargai perbedaan dalam hal memilih pemimpin yang diidealkan bersama.

Ia mengemukakan cara untuk menangkal narasi intoleransi dan radikalisme di ruang digital. Di antaranya adalah keinginan tinggi untuk memperkaya literasi, sehingga masyarakat Indonesia menjadi cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, masyarakat Indonesia, baik secara daring ataupun luring, perlu merayakan pesta demokrasi dengan mengedepankan persaudaraan. Dalam momentum seperti Pemilu 2024 nanti, perbedaan pilihan adalah suatu keniscayaan. Tidak hanya berbeda pilihan dengan tetangga ataupun teman, bahkan dalam satu keluarga saja bisa beda pilihan dan pandangan politiknya.

"Kita harus merayakan demokrasi dengan cara yang damai dan mengedepankan persaudaraan," kata Prof Syamsul.

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan segala perubahan gaya hidup masyarakat dan kecanggihan teknologi di era modern, sebaiknya tidak melunturkan semangat gotong royong yang menjadi local wisdom bagi bangsa Indonesia.

"Mari kita rawat kebersamaan dengan saling peduli dan tidak individualis. Kita harus memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah secara bersama-sama," ujarnya.

Berdemokrasi yang sehat berarti mengerti bahwa Pemilu adalah sarana untuk bersatu, bukan bermusuhan. Beda pilihan tidak masalah, yang penting masyarakat yang memiliki hak pilih yakin dengan pilihannya masing-masing.

Keyakinan atas calon yang didukung perlu didasarkan pada alasan yang masuk akal. Yakin jika pilihannya adalah yang terbaik bagi Indonesia, namun tanpa perlu menjatuhkan pilihan dari orang lain.

"Mari kita bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus literat dan memilih pemimpin sesuai dengan pilihan masing-masing. Beda pilihan tidak masalah, yang penting kita punya presiden," ujarnya dengan nada yang santai.

Mengakhiri penjelasannya, Prof Syamsul menekankan pentingnya agar sesama anak bangsa harus saling menghormati dan menjaga stabilitas harmoni kebhinekaan Indonesia. Jika ada yang beda sedikit, biarkan saja selama tidak merusak. Perbedaan adalah jembatan untuk mengukir kebersamaan dan merajut Indonesia yang lebih hebat dan bermartabat.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Megawati Sentil Kader...
Megawati Sentil Kader PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
TNI Lahir dari Rahim...
TNI Lahir dari Rahim Rakyat, Jadikan Pilar Persatuan dan Pembangunan Bangsa
Wali Songo Indonesia-Laskar...
Wali Songo Indonesia-Laskar Sabilillah Imbau Warga Waspadai Provokasi terkait Polemik Fuad Plered
BNPT-Komisi XIII DPR...
BNPT-Komisi XIII DPR Kolaborasi Bangun Kerangka Persatuan di Sumut
Buka Rapim TNI, Panglima...
Buka Rapim TNI, Panglima Agus Apresiasi Jajarannya Jaga Situasi Kondusif Pemilu 2024
KPU-Bawaslu Jakarta...
KPU-Bawaslu Jakarta Dapat Skor Indeks Kepatuhan Etik Penyelenggara Pemilu Terendah
Polemik Fuad Plered,...
Polemik Fuad Plered, Ketua DPW Rabithah Alawiyah Jateng-DIY Ajak Umat Islam Jaga Persatuan
Kongres AS Sahkan Kemenangan...
Kongres AS Sahkan Kemenangan Trump dalam Pemilu 2024
Pemilu AS 2024 Mengubah...
Pemilu AS 2024 Mengubah Makna Demokrasi, Berikut 5 Faktanya
Rekomendasi
UI Gelar Diskusi Strategis...
UI Gelar Diskusi Strategis Soal OECD, BRICS, dan Masa Depan Sumber Daya Nasional
Bill Gates dan Bisnis...
Bill Gates dan Bisnis Vaksin: Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin TBC pada Rakyat Indonesia
India Gunakan S-400...
India Gunakan S-400 Rusia, Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Pakistan Termasuk F-16
Berita Terkini
Adik Ipar Jokowi Datang...
Adik Ipar Jokowi Datang ke Bareskrim Polri, Serahkan Seluruh Ijazah sebagai Bukti
Jaksa Hadirkan Penyidik...
Jaksa Hadirkan Penyidik KPK Rossa Purbo Jadi Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto
Megawati Ungkap Prabowo...
Megawati Ungkap Prabowo Bolak-balik Tanya Kapan Dibikinin Nasi Goreng
Hari Ini Tim Kuasa Hukum...
Hari Ini Tim Kuasa Hukum Jokowi Datang ke Bareskrim
Wamenkop Jadi Ketua...
Wamenkop Jadi Ketua Pelaksana Harian Kopdes Merah Putih
10 Pejabat TNI AU Berganti,...
10 Pejabat TNI AU Berganti, Ini Nama-namanya
Infografis
Respons Donald Trump...
Respons Donald Trump usai Gambarnya sebagai Paus Viral
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved