Kominfo Catat Ada 103.000 Konten Hoaks Pemilu 2024

Minggu, 11 Februari 2024 - 11:55 WIB
”Pada pemilu kali ini, juga akan didominasi dengan pemilih muda dengan rentang usia 22-32 tahun, atau sebesar 56%, dengan total 11 juta pemilih merupakan pemilih pemula. Demografi ini juga yang paling aktif menggunakan media sosial, sehingga dapat menjadi sasaran audiens para kandidat,” ujarnya dikutip, Minggu (11/2/2024).

Tahun ini penggunaan AI dalam konten pemilih untuk pertama kalinya sangat masif, sedangkan di pemilu sebelumnya bahkan AI belum digunakan sebagai alat peraga kampanye. Karena itu, atribut kampanye yang diwarnai konten AI menjadi sesuatu yang baru pada kampanye 2024.

"Meski TikTok, merupakan platform media sosial dengan fokus pada konten hiburan. Namun, pengguna TikTok memiliki antusiasme tinggi pada topik politik," jelasnya.

Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia Faris Mufid mengatakan TikTok telah membangun kerja sama dengan dua lembaga besar penyelenggara pemilu di Indonesia, yaitu Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan peluncuran Pusat Panduan Pemilu pada aplikasi agar pengguna terinfo dengan baik terkait pilihan pada pemilu nanti.

”Sebelum memilih kita tahu nih siapa yang harus dipilih. Kalau misalkan hak pilih kita harus dipastikan dulu nih, kita pilih di mana, kalau terdaftar apa yang harus dilakukan. Hal-hal seperti ini kami juga encourage pada pengguna kami,” papar Faris.

Sebagaimana pengalaman Komika, Dian Iyoy dalam menggunakan media sosial selama masa pemilu. Pada masa pemilu, apa pun konteks konten yang diunggah, hampir dipastikan akan ada unsur politik.

Sehingga, seringkali penempatan komentar tidak tepat dan menimbulkan konflik. Padahal perbedaan atau ketidaksepakatan pada sebuah pilihan adalah hal yang wajar sehingga pemilu dapat menjadi momen yang menyenangkan.



”Prinsip saling menghargai walau beda pilihan harus dijaga. Kalau kita menghargai perbedaan pilihan, pemilu akan berjalan damai. Kemudian, untuk menyikapi berita hoaks jangan telan mentah-mentah informasi atau berita yang kita dapat. Apalagi zaman sekarang kita sudah dipermudah dengan internet, jadi tidak ada alasan untuk tidak mencari kebenaran informasi,” ujar Dian.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More