Ganjar Sampaikan Banyak Data Pertahanan di Debat Capres ke-3, TPN: Semua Itu Bukan Bersifat Rahasia
Senin, 08 Januari 2024 - 18:58 WIB
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan berbagai data soal pertahanan dalam Debat Pilpres ke-3 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/1/2024).
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menegaskan semua data yang disampaikan Ganjar dalam debat sebetulnya juga bisa diakses dengan mudah oleh publik karena bukan bersifat rahasia. Dia menyebut seluruh data yang disampaikan Ganjar juga bisa diakses publik melalui internet.
"Tadi kalau berbicara data, pertama kami pastikan data-data yang kemarin disampaikan Mas Ganjar itu seluruhnya data terbuka, bukan data rahasia, bukan data sensitif yang teman-teman juga bisa langsung memperolehnya dari sumber-sumbernya," ujar Andi saat menggelar acara diskusi di media center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).
Dirinya mencontohkan ketika dalam debat Ganjar mencecar Prabowo terkait Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Forces (MEF) hanya 65,49% dari target 79%. Andi menjelaskan data capaian 65,49% didapatkan dari laman Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko polhukam) melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP).
"Jadi misalnya ada data pencapaian MEF 2024 yang 2023 bulan September ada di angka 65 persen. Data itu kami dapatkan di websitenya Menko polhukam, di LAKIP, kalau masuk ke LAKIP ada deputi I, II, III, IV, lalu Deputi IV adalah Deputi Pertahanan Negara, ada dokumen publiknya dibuka," jelasnya.
Dia melanjutkan ketika Ganjar menyampaikan alokasi anggaran belanja pertahanan yang menurun dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB), data tersebut diperoleh dari International Institute for Strategic Studies (IISS) London.
"Ketika Mas Ganjar misalnya menjabarkan bahwa alokasi anggaran belanja pertahanan kita dibandingkan dengan PDB itu cenderung menurun, ya sumber data kami adalah IISS di London yang setiap Februari biasanya mengeluarkan military balance," paparnya.
Dia menyebut semua yang telah dipersiapkan merupakan data yang relevan dalam debat itu. Dia melihat penting untuk menyampaikan data-data tersebut untuk menunjukkan kondisi Indonesia secara objektif.
"Yang kami pilih adalah data-data yang kemudian relevan dengan debat pertahanan. Sekali lagi data-data itu adalah informasi terbuka, tidak rahasia, sensitif, tidak melanggar Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik di bagian data-data yang dikecualikan," katanya.
"Data itu ada di websitenya Kemenkeu, data itu ada di websitenya Kemenko Polhukam, data itu juga ada di website lembaga-lembaga kajian global yang dipercaya," tutupnya.
Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menegaskan semua data yang disampaikan Ganjar dalam debat sebetulnya juga bisa diakses dengan mudah oleh publik karena bukan bersifat rahasia. Dia menyebut seluruh data yang disampaikan Ganjar juga bisa diakses publik melalui internet.
"Tadi kalau berbicara data, pertama kami pastikan data-data yang kemarin disampaikan Mas Ganjar itu seluruhnya data terbuka, bukan data rahasia, bukan data sensitif yang teman-teman juga bisa langsung memperolehnya dari sumber-sumbernya," ujar Andi saat menggelar acara diskusi di media center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).
Dirinya mencontohkan ketika dalam debat Ganjar mencecar Prabowo terkait Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Forces (MEF) hanya 65,49% dari target 79%. Andi menjelaskan data capaian 65,49% didapatkan dari laman Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko polhukam) melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP).
"Jadi misalnya ada data pencapaian MEF 2024 yang 2023 bulan September ada di angka 65 persen. Data itu kami dapatkan di websitenya Menko polhukam, di LAKIP, kalau masuk ke LAKIP ada deputi I, II, III, IV, lalu Deputi IV adalah Deputi Pertahanan Negara, ada dokumen publiknya dibuka," jelasnya.
Dia melanjutkan ketika Ganjar menyampaikan alokasi anggaran belanja pertahanan yang menurun dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB), data tersebut diperoleh dari International Institute for Strategic Studies (IISS) London.
"Ketika Mas Ganjar misalnya menjabarkan bahwa alokasi anggaran belanja pertahanan kita dibandingkan dengan PDB itu cenderung menurun, ya sumber data kami adalah IISS di London yang setiap Februari biasanya mengeluarkan military balance," paparnya.
Dia menyebut semua yang telah dipersiapkan merupakan data yang relevan dalam debat itu. Dia melihat penting untuk menyampaikan data-data tersebut untuk menunjukkan kondisi Indonesia secara objektif.
"Yang kami pilih adalah data-data yang kemudian relevan dengan debat pertahanan. Sekali lagi data-data itu adalah informasi terbuka, tidak rahasia, sensitif, tidak melanggar Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik di bagian data-data yang dikecualikan," katanya.
Baca Juga
"Data itu ada di websitenya Kemenkeu, data itu ada di websitenya Kemenko Polhukam, data itu juga ada di website lembaga-lembaga kajian global yang dipercaya," tutupnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda