Indonesia Bisa Belajar dari Taiwan Kelola Energi Bersih
Jum'at, 15 Desember 2023 - 12:42 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif CSR Institute Abdul Ghofur mengatakan bahwa pengelolaan sampah dan barang bekas menjadi barang bernilai tinggi juga menjadi concern Taiwan. Kata Ghofur, Indonesia bisa belajar banyak tentang pengelolaan energi bersih ini dari Taiwan.
Ghofur menjadi satu dari dua perwakilan Indonesia dalam forum Study Camp for Future Leaders bagi negara-negara Indo-Pasifik yang digelar di Taipei, Taiwan pada 13-19 Desember 2023. Ghofur mengungkapkan, ada 44 partisipan dari 30 negara di kawasan Indo-Pacifik yang mengikuti ajang internasional yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan ini.
Kesempatan bertemu calon pemimpin muda dari kawasan Indo-Pacifik adalah kesempatan besar untuk belajar sekaligus menjadi duta Indonesia untuk dikenalkan kepada dunia. Ghofur menjelaskan, dalam perspektif pengelolaan corporate social responsibility (CSR) untuk program publik, pihaknya juga akan banyak belajar dari Taiwan dan juga peserta dari berbagai negara.
"Indonesia dan Taiwan memiliki hubungan yang kuat dalam bidang perdagangan dan ekonomi. Program-program sosial dengan skema hibah dari Taiwan juga sudah banyak diimplementasikan di Indonesia. Kini saatnya partisipan Study Camp for Future Leaders belajar langsung dari negeri Formosa dalam pengelolaan program sosialnya," kata Ghofur dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).
Ghofur mengungkapkan, Taiwan terkenal dengan penggunaan energi terbarukan dan kultur yang mulai ramah pada pengelolaan energi bersih. Di Taiwan, kata dia, tidak banyak tempat sampah di publik karena sampah-sampah berkurang secara drastis.
"Penggurangan bahan sekali pakai telah beberapa tahun dilakukan Taiwan jauh sebelum gaya hidup itu go global. Pengelolaan sampah dan barang bekas menjadi barang bernilai tinggi juga menjadi concern Taiwan. Kita bisa belajar banyak tentang pengelolaan energi bersih ini," kata dia.
Ia mengatakan salah satu sesi juga akan menyoroti tentang kebijakan bantuan internasional dari Taiwan kepada negara-negara sahabat. Ghofur menuturkan sudah banyaknya program sosial yang diinisiasi pemerintah Taiwan di Indonesia adalah bukti nyata Taiwan memandang Indonesia sebagai mitra penting termasuk dalam pengelolaan dana sosial.
Dia mengaku mendapat inspirasi dari Direktur Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta William W.L Hsu yang mempromosikan kiprah Taiwan dan memberikan banyak literatur salah satunya sistem kesehatan Taiwan yang mulai unggul di kawasan Asia.
Lihat Juga: Tak Perlu Retribusi Sampah, Suswono: Kita Harap Mesin Modern Pengelolaan Sampah di Tiap RW
Ghofur menjadi satu dari dua perwakilan Indonesia dalam forum Study Camp for Future Leaders bagi negara-negara Indo-Pasifik yang digelar di Taipei, Taiwan pada 13-19 Desember 2023. Ghofur mengungkapkan, ada 44 partisipan dari 30 negara di kawasan Indo-Pacifik yang mengikuti ajang internasional yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan ini.
Kesempatan bertemu calon pemimpin muda dari kawasan Indo-Pacifik adalah kesempatan besar untuk belajar sekaligus menjadi duta Indonesia untuk dikenalkan kepada dunia. Ghofur menjelaskan, dalam perspektif pengelolaan corporate social responsibility (CSR) untuk program publik, pihaknya juga akan banyak belajar dari Taiwan dan juga peserta dari berbagai negara.
"Indonesia dan Taiwan memiliki hubungan yang kuat dalam bidang perdagangan dan ekonomi. Program-program sosial dengan skema hibah dari Taiwan juga sudah banyak diimplementasikan di Indonesia. Kini saatnya partisipan Study Camp for Future Leaders belajar langsung dari negeri Formosa dalam pengelolaan program sosialnya," kata Ghofur dalam keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).
Ghofur mengungkapkan, Taiwan terkenal dengan penggunaan energi terbarukan dan kultur yang mulai ramah pada pengelolaan energi bersih. Di Taiwan, kata dia, tidak banyak tempat sampah di publik karena sampah-sampah berkurang secara drastis.
"Penggurangan bahan sekali pakai telah beberapa tahun dilakukan Taiwan jauh sebelum gaya hidup itu go global. Pengelolaan sampah dan barang bekas menjadi barang bernilai tinggi juga menjadi concern Taiwan. Kita bisa belajar banyak tentang pengelolaan energi bersih ini," kata dia.
Ia mengatakan salah satu sesi juga akan menyoroti tentang kebijakan bantuan internasional dari Taiwan kepada negara-negara sahabat. Ghofur menuturkan sudah banyaknya program sosial yang diinisiasi pemerintah Taiwan di Indonesia adalah bukti nyata Taiwan memandang Indonesia sebagai mitra penting termasuk dalam pengelolaan dana sosial.
Dia mengaku mendapat inspirasi dari Direktur Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta William W.L Hsu yang mempromosikan kiprah Taiwan dan memberikan banyak literatur salah satunya sistem kesehatan Taiwan yang mulai unggul di kawasan Asia.
Lihat Juga: Tak Perlu Retribusi Sampah, Suswono: Kita Harap Mesin Modern Pengelolaan Sampah di Tiap RW
(rca)
tulis komentar anda