Program Kesejahteraan Guru Ngaji dan Masjid ala Ganjar-Mahfud Dinilai sebagai Niat Mulia
Rabu, 29 November 2023 - 20:23 WIB
JAKARTA - Program untuk guru ngaji berupa gaji serta insentif dan bantuan operasional bagi masjid kampung yang dicanangkan oleh Ganjar-Mahfud dinilai sebagai niat mulia pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 itu. Langkah Ganjar-Mahfud membuat program tersebut dinilai sebagai sebuah terobosan baru di Indonesia.
Pemerhati Sosial Keamanan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Djuni Thamrin mengatakan bukan hanya karena peruntukannya, program pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu memiliki dampak yang sangat luas bagi kemajuan bangsa. Menurutnya, program itu dapat mendorong adanya pembangunan akhlak dan karakter bangsa melalui pendidikan informal dan pengelolaan masjid yang menjadi pusat pembentukan akhlak dari lingkup mendasar.
Inovasi Ganjar-Mahfud ini pun dianggap sebagai sebuah bukti bahwa perhatian serius telah diberikan bagi masyarakat-masyarakat di sektor grass root. “Tentunya rencana ini merupakan niat mulia agar proses pendidikan informal yang dilakukan oleh para ustaz dan pengurus masjid kampung dapat dijadikan indikator bahwa pembangunan manusia dan karakter bangsa menjadi prioritas,” kata Djuni dalam keterangan resminya, Rabu (29/11/2023).
Melalui program gaji dan insentif guru ngaji dan bantuan operasional bagi masjid kampung itu juga dianggap sebagai pencegahan pada tantangan landscape pembangunan akhlak anak bangsa. Sebab ke depannya, dia memprediksi akan ada banyak dekadensi moral dan kejahatan siber yang menjadi kendala.
Maka itu, peran guru ngaji dan masjid yang diperhatikan Ganjar-Mahfud dapat menguatkan proses pendalaman reformasi perilaku anak bangsa. Dia turut menuturkan bahwa kondisi tersebut mampu menjadi sebuah kekuatan bagi akhlak dan mental penerus negeri ini untuk bisa menangkal racun pikiran yang berpotensi merusak bangsa.
“Para guru-guru gaji dapat memberikan penerangan dan penanganan pada jiwa-jiwa muda yang diganggu oleh pikiran ekstrem yang menggunakan agama untuk politisasi tujuan mereka,” katanya.
Program gaji dan insentif pada guru hingga biaya operasional masjid kampung ini juga dianggap sebagai langkah yang tepat karena tidak menimbulkan gejolak sosial dan akan menjadi jembatan ketimpangan ekonomi di masyarakat. “Cara ini juga dapat mendorong percepatan ekonomi yang saat kini mengarah pada penyusutan dan stagnasi. Bantu segara upaya pemerintah untuk menggerakan dan menggairahkan perekonomian,” pungkasnya.
Pemerhati Sosial Keamanan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Djuni Thamrin mengatakan bukan hanya karena peruntukannya, program pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu memiliki dampak yang sangat luas bagi kemajuan bangsa. Menurutnya, program itu dapat mendorong adanya pembangunan akhlak dan karakter bangsa melalui pendidikan informal dan pengelolaan masjid yang menjadi pusat pembentukan akhlak dari lingkup mendasar.
Inovasi Ganjar-Mahfud ini pun dianggap sebagai sebuah bukti bahwa perhatian serius telah diberikan bagi masyarakat-masyarakat di sektor grass root. “Tentunya rencana ini merupakan niat mulia agar proses pendidikan informal yang dilakukan oleh para ustaz dan pengurus masjid kampung dapat dijadikan indikator bahwa pembangunan manusia dan karakter bangsa menjadi prioritas,” kata Djuni dalam keterangan resminya, Rabu (29/11/2023).
Melalui program gaji dan insentif guru ngaji dan bantuan operasional bagi masjid kampung itu juga dianggap sebagai pencegahan pada tantangan landscape pembangunan akhlak anak bangsa. Sebab ke depannya, dia memprediksi akan ada banyak dekadensi moral dan kejahatan siber yang menjadi kendala.
Maka itu, peran guru ngaji dan masjid yang diperhatikan Ganjar-Mahfud dapat menguatkan proses pendalaman reformasi perilaku anak bangsa. Dia turut menuturkan bahwa kondisi tersebut mampu menjadi sebuah kekuatan bagi akhlak dan mental penerus negeri ini untuk bisa menangkal racun pikiran yang berpotensi merusak bangsa.
“Para guru-guru gaji dapat memberikan penerangan dan penanganan pada jiwa-jiwa muda yang diganggu oleh pikiran ekstrem yang menggunakan agama untuk politisasi tujuan mereka,” katanya.
Program gaji dan insentif pada guru hingga biaya operasional masjid kampung ini juga dianggap sebagai langkah yang tepat karena tidak menimbulkan gejolak sosial dan akan menjadi jembatan ketimpangan ekonomi di masyarakat. “Cara ini juga dapat mendorong percepatan ekonomi yang saat kini mengarah pada penyusutan dan stagnasi. Bantu segara upaya pemerintah untuk menggerakan dan menggairahkan perekonomian,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda