Sinergi Pendidikan Antikorupsi Menuju Indonesia Maju
Sabtu, 25 November 2023 - 06:18 WIB
Antikorupsi Dimulai dari Integritas
Membincang antikorupsi bisa dimulai dari integritas. Bisa dikatakan, integritas merupakan dasar yang membentuk karakter suatu bangsa pada setiap langkah kehidupan. Dengan ragam dan potensi yang dimiliki Indonesia saat ini, kita harus optimistis untuk menatap masa depan cerah Indonesia. Dengan catatan, nafas integritas harus tetap terjaga dari tindakan koruptif, seperti halnya unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman untuk terus tumbuh.
baca juga: Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Model Antikorupsi yang Menginspirasi
Jelang peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 9 Desember, semangat perubahan untuk bergerak bersama memerangi korupsi harus disepakati menjadi spirit untuk menuju Indonesia maju. Kita hindari perayaan yang identik dengan bertukar keceriaan saja, namun minim makna. Ada banyak pekerjaan rumah yang menanti untuk terus berbenah menghindarkan bangsa ini dari budaya korupsi.
Rasanya tak sulit untuk menjaga diri dari perilaku koruptif. Dimulai dari hal sederhana, dari apa yang kita lihat di sekeliling kita. Berpegang teguh pada nafas integritas yang terus jadi pedoman dalam setiap langkah kecil sehari-hari. Dimulai dari jujur dalam setiap tindakan, komitmen dalam keadilan dan menghindarkan diri dari praktik yang menjadi sebab meruginya orang lain. Tak cukup di situ, pendidikan selalu memiliki peran signifikan dalam melawan korupsi.
Masyarakat harus mengerti betapa sangat serius bahaya laten korupsi. Mereka harus sadar, perilaku koruptif harus dilawan! Mereka yang teredukasi akan bahaya ini, akan secara sadar terjaga dan early warning secara otomatis akan menyala untuk menghindarkan diri dari praktik-praktik korupsi. Maka, tak dapat dihindarkan lagi, tiada kata tidak untuk menjadikan pendidikan antikorupsi menjadi menjadi bagian terintegrasi dan kesatuan dari sistem pendidikan kita.
Nelson Mandela menyatakan “Those who conduct themselves with morality, integrity, and consistency need not fear the forces of humanity and cruelty”. Mereka yang berbuat dengan moralitas, integritas dan konsistensi tidak perlu takut akan tindakan tak manusiawi dan kekejaman. Ini menjadi pengingat, bahwa integritas merupakan harta paling berharga, bukan hanya sekadar pilihan namun menjadi tanggungjawab yang harus kita jaga dan jalankan.
Pada survey Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2022 terhadap 180 negara di dunia menunjukkan lima negara yang secara berurutan menjadi juara IPK tertinggi abadi, yakni Denmark, Selandia Baru, Finlandia, Singapura dan Swedia. Kelima negara ini mendapat skor antara 85 dan 88 dengan kesamaan yang dimiliki negara ini adalah transparansi fiskal dan integritas yang tinggi.
Data tersebut membuka mata kita bahwa, negara-negara dengan tingkat korupsi yang rendah memiliki indeks pembangunan manusia yang tinggi. Sehingga, selayaknya dapat kita simpulkan bahwa melawan korupsi adalah membangun budaya moralitas antikorupsi menuju langkah konkret kemajuan. Sebutlah Finlandia, negara yang terkenal nomor wahid dalam sistem pendidikannya mereka memiliki konsep pembangunan manusia sebagai prioritas.
baca juga: Roadshow Bus Antikorupsi, Sekda DKI: Jakarta Komitmen Berantas Korupsi
Membincang antikorupsi bisa dimulai dari integritas. Bisa dikatakan, integritas merupakan dasar yang membentuk karakter suatu bangsa pada setiap langkah kehidupan. Dengan ragam dan potensi yang dimiliki Indonesia saat ini, kita harus optimistis untuk menatap masa depan cerah Indonesia. Dengan catatan, nafas integritas harus tetap terjaga dari tindakan koruptif, seperti halnya unsur hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman untuk terus tumbuh.
baca juga: Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Model Antikorupsi yang Menginspirasi
Jelang peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 9 Desember, semangat perubahan untuk bergerak bersama memerangi korupsi harus disepakati menjadi spirit untuk menuju Indonesia maju. Kita hindari perayaan yang identik dengan bertukar keceriaan saja, namun minim makna. Ada banyak pekerjaan rumah yang menanti untuk terus berbenah menghindarkan bangsa ini dari budaya korupsi.
Rasanya tak sulit untuk menjaga diri dari perilaku koruptif. Dimulai dari hal sederhana, dari apa yang kita lihat di sekeliling kita. Berpegang teguh pada nafas integritas yang terus jadi pedoman dalam setiap langkah kecil sehari-hari. Dimulai dari jujur dalam setiap tindakan, komitmen dalam keadilan dan menghindarkan diri dari praktik yang menjadi sebab meruginya orang lain. Tak cukup di situ, pendidikan selalu memiliki peran signifikan dalam melawan korupsi.
Masyarakat harus mengerti betapa sangat serius bahaya laten korupsi. Mereka harus sadar, perilaku koruptif harus dilawan! Mereka yang teredukasi akan bahaya ini, akan secara sadar terjaga dan early warning secara otomatis akan menyala untuk menghindarkan diri dari praktik-praktik korupsi. Maka, tak dapat dihindarkan lagi, tiada kata tidak untuk menjadikan pendidikan antikorupsi menjadi menjadi bagian terintegrasi dan kesatuan dari sistem pendidikan kita.
Nelson Mandela menyatakan “Those who conduct themselves with morality, integrity, and consistency need not fear the forces of humanity and cruelty”. Mereka yang berbuat dengan moralitas, integritas dan konsistensi tidak perlu takut akan tindakan tak manusiawi dan kekejaman. Ini menjadi pengingat, bahwa integritas merupakan harta paling berharga, bukan hanya sekadar pilihan namun menjadi tanggungjawab yang harus kita jaga dan jalankan.
Pada survey Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2022 terhadap 180 negara di dunia menunjukkan lima negara yang secara berurutan menjadi juara IPK tertinggi abadi, yakni Denmark, Selandia Baru, Finlandia, Singapura dan Swedia. Kelima negara ini mendapat skor antara 85 dan 88 dengan kesamaan yang dimiliki negara ini adalah transparansi fiskal dan integritas yang tinggi.
Data tersebut membuka mata kita bahwa, negara-negara dengan tingkat korupsi yang rendah memiliki indeks pembangunan manusia yang tinggi. Sehingga, selayaknya dapat kita simpulkan bahwa melawan korupsi adalah membangun budaya moralitas antikorupsi menuju langkah konkret kemajuan. Sebutlah Finlandia, negara yang terkenal nomor wahid dalam sistem pendidikannya mereka memiliki konsep pembangunan manusia sebagai prioritas.
baca juga: Roadshow Bus Antikorupsi, Sekda DKI: Jakarta Komitmen Berantas Korupsi
Lihat Juga :
tulis komentar anda