Renungan Kemanusiaan atas Kekejaman di Gaza
Kamis, 23 November 2023 - 15:38 WIB
Melihat situasi yang kian memburuk di Rumah Sakit Indonesia, maka layak kiranya masyarakat dunia menyerukan "intervensi mendesak" dari lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melindungi lebih dari 200 personel medis, lebih dari 500 orang yang terluka, dan lebih dari 2 ribu pengungsi serta untuk memastikan bahwa rumah sakit dapat melanjutkan layanannya. PBB perlu mengambil langkah karena, Pertama ; Tentara Israel telah memblokir total pintu masuk dan keluar ke Rumah Sakit Indonesia tersebut. Kedua ; Israel benar benar telah membuat rumah sakit tersebut tidak berfungsi lagi. Ketiga ; Kementerian kesehatan telah menghubungi PBB, Komite Palang Merah Internasional dan UNRWA untuk melindungi mereka yang sedang mengungsi di rumah sakit dan terluka. Keempat ; otoritas Pemerintah setempat telah meminta agar negara-negara di dunia mendirikan rumah sakit lapangan jika semua rumah sakit di wilayah utara tidak dapat beroperasi lagi.
Kementerian Dalam Negeri di Gaza akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa tentara Israel telah menargetkan mereka semua yang berada di dalam rumah sakit, para pengungsi, dan siapapun yang mencoba meninggalkan rumah sakit. Kementerian dalam negeri menegaskan bahwa dalam penyerangan itu, banyak korban meninggal dan terluka.
Kerugian di Gaza akibat kekejaman Israel
Sungguh miris kita melihat di berita baik dari media sosial, media mainstream maupun dari berita dari pemerintah tentang kerugian jiwa dan harta benda akibat kekejaman Israel.Kantor Media pemerintah di Gaza merilis temuan dan hitung hitungan mereka dalam akun telegram resmi pemerintah tentang situasi terkini di Gaza. Mereka menghitung jumlah total korban tewas, korban terluka, serta kehancuran di Jalur Gaza pada hari ke-45, sejak awal serangan sampai hari ini.
Dijelaskan bahwa ada 13. 300 orang telah tewas dalam rangkaian serangan berkelanjutan sejak 7 Oktober itu. Angka korban meninggal 5.600 adalah anak-anak, 3.550 adalah perempuan, 201 tenaga medis.dokter, perawat, pekerja pertolongan pertama, serta 60 orang jurnalis. Mereka tewas dalam rangkaian penyerangan tersebut. Jumlah korban luka mencapai 31.000 orang. Jumlah korban yang telah melebihi 6.500 orang adalah termasuk mayat tertimbun.di reruntuhan dan yang berserakan di jalanan yang lebih dari 4.400 diantaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Bagaimana dengan Kerusakan infrastruktur
Sampai sejauh ini, ada 98 gedung pemerintah dan 266 sekolah menjadi sasaran serangan Israel, dan 66 diantara rumah sekolah tersebut tidak dapat difungsikan lagi. Sekolah terakhir yang diserang adalah Sekolah Malaysia di Nuseyrat, Sekolah Kuwait di Gaza utara dan Sekolah UNRWA di Al-Burayj. Sebanyak 170 masjid di Gaza diserang Israel, 83 diantaranya dinyatakan hancur total karena dibom.
Komite Hak Anak PBB secara terpisah menjelaskan bahwa lebih dari 4.600 anak terbunuh di Gaza dalam kurun waktu hanya 5 minggu. Komitepun akhirnya membuat pernyataan, bahwa Setelah 34 tahun, hari ini adalah hari berkabung bagi anak-anak, karena lebih dari 4.600 anak terbunuh di Gaza hanya dalam 5 minggu.
Amnesti Internaaional juga menemukan adanya serangan terhadap gereja di Gaza dan Kamp Pengungsi Nuseyrat, dan Amnesty menghendaki agar kasus ini diselidiki sebagai kejahatan perang. Amnesty International menyatakan bahwa serangan yang dilakukan Israel terhadap Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrius di Gaza dan sebuah rumah di Kamp Pengungsi Nuseyrat pada tanggal 19 dan 20 Oktober harus diselidiki mendalam, dan Kategorinya adalah "kejahatan perang".
Hasil penyelidikan dan investigasi.mendalam, Amnesty menemukan bahwa serangan-serangan ini adalah " Serangan langsung, tanpa pandang bulu terhadap warga sipil atau bangunan sipil " dan " Hal ink harus diperiksa sebagai kejahatan perang." Demikian bunyi rekomendasi laporan atas hasil evaluasi yang dibuat Amnesty Internasional tersebut. Ditambahkan dalam laporan disebutkan bahwa perwakilan Amnesty telah mengunjungi dan meneliti serta menyelidiki titik penyerangan, dan telah pula bertemu dengan 14 orang saksi, termasuk 2 orang perwakilan gereja dan 9 orang yang selamat dari penyerangan tersebut. Analisis serangan itu dibuat berdasarkan gambar dan data dari sumber yang terbuka.
Kementerian Dalam Negeri di Gaza akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa tentara Israel telah menargetkan mereka semua yang berada di dalam rumah sakit, para pengungsi, dan siapapun yang mencoba meninggalkan rumah sakit. Kementerian dalam negeri menegaskan bahwa dalam penyerangan itu, banyak korban meninggal dan terluka.
Kerugian di Gaza akibat kekejaman Israel
Sungguh miris kita melihat di berita baik dari media sosial, media mainstream maupun dari berita dari pemerintah tentang kerugian jiwa dan harta benda akibat kekejaman Israel.Kantor Media pemerintah di Gaza merilis temuan dan hitung hitungan mereka dalam akun telegram resmi pemerintah tentang situasi terkini di Gaza. Mereka menghitung jumlah total korban tewas, korban terluka, serta kehancuran di Jalur Gaza pada hari ke-45, sejak awal serangan sampai hari ini.
Dijelaskan bahwa ada 13. 300 orang telah tewas dalam rangkaian serangan berkelanjutan sejak 7 Oktober itu. Angka korban meninggal 5.600 adalah anak-anak, 3.550 adalah perempuan, 201 tenaga medis.dokter, perawat, pekerja pertolongan pertama, serta 60 orang jurnalis. Mereka tewas dalam rangkaian penyerangan tersebut. Jumlah korban luka mencapai 31.000 orang. Jumlah korban yang telah melebihi 6.500 orang adalah termasuk mayat tertimbun.di reruntuhan dan yang berserakan di jalanan yang lebih dari 4.400 diantaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Bagaimana dengan Kerusakan infrastruktur
Sampai sejauh ini, ada 98 gedung pemerintah dan 266 sekolah menjadi sasaran serangan Israel, dan 66 diantara rumah sekolah tersebut tidak dapat difungsikan lagi. Sekolah terakhir yang diserang adalah Sekolah Malaysia di Nuseyrat, Sekolah Kuwait di Gaza utara dan Sekolah UNRWA di Al-Burayj. Sebanyak 170 masjid di Gaza diserang Israel, 83 diantaranya dinyatakan hancur total karena dibom.
Komite Hak Anak PBB secara terpisah menjelaskan bahwa lebih dari 4.600 anak terbunuh di Gaza dalam kurun waktu hanya 5 minggu. Komitepun akhirnya membuat pernyataan, bahwa Setelah 34 tahun, hari ini adalah hari berkabung bagi anak-anak, karena lebih dari 4.600 anak terbunuh di Gaza hanya dalam 5 minggu.
Amnesti Internaaional juga menemukan adanya serangan terhadap gereja di Gaza dan Kamp Pengungsi Nuseyrat, dan Amnesty menghendaki agar kasus ini diselidiki sebagai kejahatan perang. Amnesty International menyatakan bahwa serangan yang dilakukan Israel terhadap Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrius di Gaza dan sebuah rumah di Kamp Pengungsi Nuseyrat pada tanggal 19 dan 20 Oktober harus diselidiki mendalam, dan Kategorinya adalah "kejahatan perang".
Hasil penyelidikan dan investigasi.mendalam, Amnesty menemukan bahwa serangan-serangan ini adalah " Serangan langsung, tanpa pandang bulu terhadap warga sipil atau bangunan sipil " dan " Hal ink harus diperiksa sebagai kejahatan perang." Demikian bunyi rekomendasi laporan atas hasil evaluasi yang dibuat Amnesty Internasional tersebut. Ditambahkan dalam laporan disebutkan bahwa perwakilan Amnesty telah mengunjungi dan meneliti serta menyelidiki titik penyerangan, dan telah pula bertemu dengan 14 orang saksi, termasuk 2 orang perwakilan gereja dan 9 orang yang selamat dari penyerangan tersebut. Analisis serangan itu dibuat berdasarkan gambar dan data dari sumber yang terbuka.
tulis komentar anda