2045 Indonesia Emas atau 2045 Indonesia Cemas
Selasa, 21 November 2023 - 11:55 WIB
Arifi Saiman
Konsul Jenderal RI New York (2019-2022)
Penulis buku Diplomasi Santri
JARGON populer ‘2045 Indonesia Emas’ marak mewarnai narasi-narasi publik dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai sebuah visi dan target yang ingin dicapai, penggunaan jargon demikian merupakan hal yang biasa dalam dunia kehidupan sosial politik.
Meskipun dianggap sebagai hal yang lazim, jargon tersebut kiranya tidak berhenti dalam bentuk pesan-pesan simbolis semata. Lebih daripada itu, jargon dimaksud juga mesti dibarengi dengan tekad dan komitmen kuat untuk terwujudnya sebuah ‘Indonesia baru’, sebuah Indonesia berkemajuan, di saat usianya menginjak satu abad kelak.
Momentum perayaan satu abad Indonesia yang akan jatuh pada 17 Agustus 2045 diharapkan hadir dengan persembahan pelbagai capaian konkret dalam kapasitasnya sebagai nation-state dan bukan sebatas bersifat seremonial semata. Memasuki usia 100 tahun bagi sebuah negara seperti Indonesia merupakan sebuah capaian dan prestasi tersendiri. Di usia satu abad ini, Indonesia diharapkan sudah menjelma menjadi negara-bangsa yang maju dan mandiri.
Piramida Kependudukan
Perkembangan Indonesia sebuah nation-state memiliki korelasi erat dengan perkembangan kehidupan sosial penduduknya di berbagai bidang. Di bidang pendidikan, komposisi penduduk Indonesia memiliki tingkat status pendidikan yang beragam.
Menurut DataIndonesia.id mengenai jenjang pendidikan masyarakat Indonesia per 31 Desember 2022, tercatat sebanyak 66.067.748 masyarakat Indonesia berstatus Tidak/Belum Sekolah, 64.299.891 berpendidikan Tamat SD, 58.570.662 berpendidikan SMA/SMK, 40.210.820 berpendidikan SMP, 30.532.881 berstatus Belum Tamat SD, 12.442.164 berpendidikan S1, 3.564.392 berpendidikan D3, 1.115.867 berpendidikan D1/D2, 882.113 berpendidikan S2, dan 63.315 berpendidikan S3.
Konsul Jenderal RI New York (2019-2022)
Penulis buku Diplomasi Santri
JARGON populer ‘2045 Indonesia Emas’ marak mewarnai narasi-narasi publik dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai sebuah visi dan target yang ingin dicapai, penggunaan jargon demikian merupakan hal yang biasa dalam dunia kehidupan sosial politik.
Meskipun dianggap sebagai hal yang lazim, jargon tersebut kiranya tidak berhenti dalam bentuk pesan-pesan simbolis semata. Lebih daripada itu, jargon dimaksud juga mesti dibarengi dengan tekad dan komitmen kuat untuk terwujudnya sebuah ‘Indonesia baru’, sebuah Indonesia berkemajuan, di saat usianya menginjak satu abad kelak.
Momentum perayaan satu abad Indonesia yang akan jatuh pada 17 Agustus 2045 diharapkan hadir dengan persembahan pelbagai capaian konkret dalam kapasitasnya sebagai nation-state dan bukan sebatas bersifat seremonial semata. Memasuki usia 100 tahun bagi sebuah negara seperti Indonesia merupakan sebuah capaian dan prestasi tersendiri. Di usia satu abad ini, Indonesia diharapkan sudah menjelma menjadi negara-bangsa yang maju dan mandiri.
Piramida Kependudukan
Perkembangan Indonesia sebuah nation-state memiliki korelasi erat dengan perkembangan kehidupan sosial penduduknya di berbagai bidang. Di bidang pendidikan, komposisi penduduk Indonesia memiliki tingkat status pendidikan yang beragam.
Menurut DataIndonesia.id mengenai jenjang pendidikan masyarakat Indonesia per 31 Desember 2022, tercatat sebanyak 66.067.748 masyarakat Indonesia berstatus Tidak/Belum Sekolah, 64.299.891 berpendidikan Tamat SD, 58.570.662 berpendidikan SMA/SMK, 40.210.820 berpendidikan SMP, 30.532.881 berstatus Belum Tamat SD, 12.442.164 berpendidikan S1, 3.564.392 berpendidikan D3, 1.115.867 berpendidikan D1/D2, 882.113 berpendidikan S2, dan 63.315 berpendidikan S3.
Lihat Juga :
tulis komentar anda