Kronologi 21 Orang Dinyatakan Positif Corona dari Klaster Kantor KPU RI
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 07:07 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) , Arief Budiman menyatakan, sebanyak 21 orang dinyatakan positif virus Corona (Covid-19) dari kluster Kantor KPU RI. Hal ini diungkapkan Arief dalam sebuah diskusi daring tentang Pilkada di tengah pandemi, Kamis 6 Agustus 2020.
(Baca juga: Siswa Kembali Masuk Sekolah, Protokol Kesehatan Diterapkan Secara Ketat)
Arief menuturkan, awal mula 21 orang dinyatakan positif Corona adalah pada 20 Juli sebelum lembaganya menggelar simulasi pemungutan suara dengan penerapan protokol kesehatan.
(Baca juga: Gelar Lomba HUT Ke-75 RI, Pemerintah Siapkan Hadiah Rp1 Miliar)
Menurutnya, pada 20 Juli 2020 ada seorang tenaga ahli di kantor KPU RI yang istrinya dinyatakan positif Covid-19, sehingga tenaga ahli bersangkutan sudah tidak masuk kantor.
"Karena istrinya positif maka dia diminta juga ikut tes. 3 atau 4 hari kemudian dia sudah enggak ngantor, hasil swabnya keluar, dia dinyatakan positif. Karena dia dinyatakan positif, maka saya langsung minta gedung kantor disterilisasi," ujar Arief.
Arief melanjutkan, setelah kantor lembaganya dilakukan sterilisasi kemudian dia meminta agar seluruh Komisioner KPU, Sekjen dan seluruh jajaran dan pegawai di KPU RI dilakukan swab test. Ia mengatakan, karena sudah ada yang positif, maka tidak dilakukan rapid test melainkan langsung swab test.
Berikutnya, kata Arief, pihaknya melakukan swab test pertama pada 22 Juli dan hasilnya 3 orang dinyatakan positif Covid-19. Kemudian ketiga orang yang dinyatakan positif itu dilakukan isolasi mandiri, yang terhitung 6 Agustus kemarin sudah 14 hari.
"Jadi mestinya kalau tidak terjadi apa-apa, 3 orang itu sudah dinyatakan bebas ya. Saya belum cek dia melakukan swab yang pasca isolasi mandiri itu seperti apa hasilnya," katanya.
Lebih lanjut Arief mengatakan, beberapa hari kemudian pihaknya melakukan swab test terhadap pegawai yang tersisa. Tahap pertama dilakukan kepada 252 pegawai. "Sisanya kita lakukan kemarin 3 hari tanggal 3, 4 dan 5 kemarin. 3 hari itu kita lakukan untuk kurang lebih 700 an pegawai," ujarnya.
Dia menjelaskan, dari hasil tes yang pertama dinyatakan 3 orang positif, dan tes yang kedua sebanyak 12 orang positif, kemudian ditambah hasil tes pada 6 Agustus sebanyak 6 orang dinyatakan positif. Namun demikian, Arief mengaku tidak hapal nama orang-orang yang dinyatakan positif covid 19 itu. Ia juga menyebut pada saat dilakukan swab test bersama BIN dan Satgas Covid-19 di Kantornya, diikuti kalangan wartawan.
"Saya bahkan ditanya, yang positif itu ada yang wartawan juga ya? waduh saya nggak hapal terus terang. tapi saya menerima laporan jumlahnya. Jadi kalau sejak tes yang tanggal 3 itu ada 3 tes yang tanggal 4 itu ada 12 kemudian tes hari ini ada 6. Jadi totally 21," terang Arief menandaskan.
(Baca juga: Siswa Kembali Masuk Sekolah, Protokol Kesehatan Diterapkan Secara Ketat)
Arief menuturkan, awal mula 21 orang dinyatakan positif Corona adalah pada 20 Juli sebelum lembaganya menggelar simulasi pemungutan suara dengan penerapan protokol kesehatan.
(Baca juga: Gelar Lomba HUT Ke-75 RI, Pemerintah Siapkan Hadiah Rp1 Miliar)
Menurutnya, pada 20 Juli 2020 ada seorang tenaga ahli di kantor KPU RI yang istrinya dinyatakan positif Covid-19, sehingga tenaga ahli bersangkutan sudah tidak masuk kantor.
"Karena istrinya positif maka dia diminta juga ikut tes. 3 atau 4 hari kemudian dia sudah enggak ngantor, hasil swabnya keluar, dia dinyatakan positif. Karena dia dinyatakan positif, maka saya langsung minta gedung kantor disterilisasi," ujar Arief.
Arief melanjutkan, setelah kantor lembaganya dilakukan sterilisasi kemudian dia meminta agar seluruh Komisioner KPU, Sekjen dan seluruh jajaran dan pegawai di KPU RI dilakukan swab test. Ia mengatakan, karena sudah ada yang positif, maka tidak dilakukan rapid test melainkan langsung swab test.
Berikutnya, kata Arief, pihaknya melakukan swab test pertama pada 22 Juli dan hasilnya 3 orang dinyatakan positif Covid-19. Kemudian ketiga orang yang dinyatakan positif itu dilakukan isolasi mandiri, yang terhitung 6 Agustus kemarin sudah 14 hari.
"Jadi mestinya kalau tidak terjadi apa-apa, 3 orang itu sudah dinyatakan bebas ya. Saya belum cek dia melakukan swab yang pasca isolasi mandiri itu seperti apa hasilnya," katanya.
Lebih lanjut Arief mengatakan, beberapa hari kemudian pihaknya melakukan swab test terhadap pegawai yang tersisa. Tahap pertama dilakukan kepada 252 pegawai. "Sisanya kita lakukan kemarin 3 hari tanggal 3, 4 dan 5 kemarin. 3 hari itu kita lakukan untuk kurang lebih 700 an pegawai," ujarnya.
Dia menjelaskan, dari hasil tes yang pertama dinyatakan 3 orang positif, dan tes yang kedua sebanyak 12 orang positif, kemudian ditambah hasil tes pada 6 Agustus sebanyak 6 orang dinyatakan positif. Namun demikian, Arief mengaku tidak hapal nama orang-orang yang dinyatakan positif covid 19 itu. Ia juga menyebut pada saat dilakukan swab test bersama BIN dan Satgas Covid-19 di Kantornya, diikuti kalangan wartawan.
"Saya bahkan ditanya, yang positif itu ada yang wartawan juga ya? waduh saya nggak hapal terus terang. tapi saya menerima laporan jumlahnya. Jadi kalau sejak tes yang tanggal 3 itu ada 3 tes yang tanggal 4 itu ada 12 kemudian tes hari ini ada 6. Jadi totally 21," terang Arief menandaskan.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda