Pengamat: Isu Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres Peluang Naiknya Elektabilitas Ganjar Pranowo
Minggu, 15 Oktober 2023 - 17:07 WIB
Lebih lanjut, dia memberikan dugaan setidaknya ada lima skenario yang akan diambil oleh PDIP ke depan. Pertama mengevaluasi keanggotaan Gibran Rakabuming Raka di PDIP.
"Pilihannya tetap atau dikeluarkan. Gibran bisa dikeluarkan kerja politik yang enggak jelas. Lalu menolak diangkat tim kampanye oleh Ganjar Pranowo bisa dibuat sanksi," katanya.
Sama halnya dengan menantunya Jokowi akan dibuat mandek dan tidak dicalonkan lagi oleh PDIP dalam pilkada selanjutnya. "Bobby dugaan saya tetap di PDIP dan mandek, besar kemungkinan akan keluar. PDIP berpikir ulang untuk menjadi calon gubernur di Pilkada 2024," jelas dia.
Kedua, keanggotaan Jokowi akan dipasifkan. Bahkan, PDIP ke depan tidak melibatkan Jokowi dan mulai mengeluarkan sosok Jokowi dari hadapan Ganjar Pranowo.
"Pak Jokowi lebih sering berdekatan dengan Prabowo, Ganjar naik kok, tetapi memberi keyakinan Ganjar dan PDIP jalan tanpa ada wajah Jokowi. Besar dugaan saya keanggotaan di PDIP akan dipasifkan, tapi tetap anggota PDIP," paparnya.
Langkah ketiga, menarik satu atau dua kader PDIP dari kabinet Jokowi secara tidak formal. "Misalnya menteri bersangkutan menyatakan mundur dengan alasan sibuk kampanye. Langkah elegan tidak seperti orang ngambek," ucap dia.
Keempat, adanya rekomposisi oposisi dan pendukung Pemerintahan Jokowi. "Kalau terjadi bisa-bisa posisi Pak Jokowi akan lebih sulit sebab kalau rekomposisi terjadi. Artinya akan ada oposisi Pak Jokowi dari 5 parpol, PDIP, PKB, PKS, Nasdem, dan PPP," terangnya.
Terakhir, dia menduga baik keputusan MK sulit dikabulkan karena dibutuhkan persetujuan dari DPR. "Kalau MK memutuskan putusannya mengabulkan permohonan dengan berbagai reaksi belum tentu lolos di DPR. Ada revisi umumnya harus melalui persetujuan DPR," kata dia.
"Kenyataannya jalannya secara politik tak mudah lagi, komposisi dan oposisi Pak Jokowi secara informal besar kemungkinan sudah berubah dengan kondisi politik sekarang," tutup dia.
"Pilihannya tetap atau dikeluarkan. Gibran bisa dikeluarkan kerja politik yang enggak jelas. Lalu menolak diangkat tim kampanye oleh Ganjar Pranowo bisa dibuat sanksi," katanya.
Sama halnya dengan menantunya Jokowi akan dibuat mandek dan tidak dicalonkan lagi oleh PDIP dalam pilkada selanjutnya. "Bobby dugaan saya tetap di PDIP dan mandek, besar kemungkinan akan keluar. PDIP berpikir ulang untuk menjadi calon gubernur di Pilkada 2024," jelas dia.
Kedua, keanggotaan Jokowi akan dipasifkan. Bahkan, PDIP ke depan tidak melibatkan Jokowi dan mulai mengeluarkan sosok Jokowi dari hadapan Ganjar Pranowo.
"Pak Jokowi lebih sering berdekatan dengan Prabowo, Ganjar naik kok, tetapi memberi keyakinan Ganjar dan PDIP jalan tanpa ada wajah Jokowi. Besar dugaan saya keanggotaan di PDIP akan dipasifkan, tapi tetap anggota PDIP," paparnya.
Langkah ketiga, menarik satu atau dua kader PDIP dari kabinet Jokowi secara tidak formal. "Misalnya menteri bersangkutan menyatakan mundur dengan alasan sibuk kampanye. Langkah elegan tidak seperti orang ngambek," ucap dia.
Keempat, adanya rekomposisi oposisi dan pendukung Pemerintahan Jokowi. "Kalau terjadi bisa-bisa posisi Pak Jokowi akan lebih sulit sebab kalau rekomposisi terjadi. Artinya akan ada oposisi Pak Jokowi dari 5 parpol, PDIP, PKB, PKS, Nasdem, dan PPP," terangnya.
Terakhir, dia menduga baik keputusan MK sulit dikabulkan karena dibutuhkan persetujuan dari DPR. "Kalau MK memutuskan putusannya mengabulkan permohonan dengan berbagai reaksi belum tentu lolos di DPR. Ada revisi umumnya harus melalui persetujuan DPR," kata dia.
Baca Juga
"Kenyataannya jalannya secara politik tak mudah lagi, komposisi dan oposisi Pak Jokowi secara informal besar kemungkinan sudah berubah dengan kondisi politik sekarang," tutup dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda