Mentan Dorong Sulsel Jadi Lokomotif Ternak Sapi Kerbau Nasional
Kamis, 30 Juli 2020 - 18:25 WIB
Sebagai catatan, selama tiga setengah tahun, dalam kurun waktu 2017 sampai 2020 Kementan berhasil melakukan inseminasi buatan (IB) pada ternak sapi dan kerbau sebanyak 13.868.641 akseptor dan telah menghasilkan anak dari hasil perkawinan IB sebanyak 6.133.896 ekor. Sampai dengan 27 Juli 2020 secara Nasional, program Sikomandan telah melakukan IB sebanyak 2.318.136 akseptor, bunting 1.359.094 ekor dan kelahiran sebanyak 1.394.446 ekor. Dengan keberhasilan tersebut terjadi lompatan populasi sapi/kerbau yang cukup signifikan selama lima tahun terakhir, yaitu sebesar 3,37 juta ekor, sehingga populasi saat ini berjumlah 18,82 juta ekor.
Sulawesi Selatan sendiri dinilai sebagai salah satu sentra pertanian dan peternakan di pulau Sulawesi, karena mempunyai posisi strategis dalam penyediaan pangan. Dalam pengembangan ternak Sikomandan tahun 2020, pemerintah Sulawesi Selatan telah mampu melakukan IB mencapai 37.851 akseptor dan menghasilkan kelahiran anak sebanyak 24.728 ekor.
"Kontribusi hasil pertanian dan peternakan Sulawesi Selatan telah mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya," katanya.
Lebih lanjut, diungkapkan pemerintah melalui Kementan telah menyiapkan bantuan bagi masyarakat peternak yang meliputi: sapi potong 120 ekor, kambing/domba 675 ekor, babi 100 ekor, dan ayam lokal 4.500 ekor. Bantuan ini dikatakan sebagai bentuk apresiasi kinerja peternak dan mendorong laju pertumbuhan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Sulawesi Selatan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita menyampaikan turut bangga atas capaian para peternak Indonesia dalam meningkatkan populasi sapi. Ia berpendapat, jika semangat ini terus dijaga peternak Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dunia, sesuai visi lumbung pangan dunia 2045.
"Kami bangga pada peternak Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya meningkat, lebih berkualitas, dan dapat mensejahterakan peternak," ujar Ketut.
Ketut menjelaskan capaian realisasi program Sikomandan Provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan 28 Juli 2020 berdasarkan data Isikhnas. Proses IB berhasil 54,32 persen atau 35.495 akseptor dari target 65.350. Sementara kebuntingan sapi sebanyak 35.378 ekor atau 84,92 persen dari target 41.660. Sedangkan kelahiran menghasilkan sebanyak 24.919 ekor anak atau 28,16 persen dari target 88.494.
Sementara itu, realiasi Sikomandan di Kabupaten Sinjai per 28 Juli 2020 juga cukup tinggi. Dari target 4.500 akseptor, berhasil dikawinkan sebanyak 2.865 akseptor atau 63,67 persen dari target. Realisasi IB mencapai 3.679 dosis atau 78.30 persen dari target 4.950 Tingkat kebuntingan juga cukup tinggi di angka 92,86 persen dari target 2.900 ekor dan yang terealisasi 2.693 ekor. Kemudian untuk kelahiran, dari target 6.146 ekor, terealisasikan sebanyak 1.669 ekor atau 27,16 persen dari target.
"Hasilnya cukup fantastis. Sesuai arahan Bapak Mentan, mari bersama gaungkan Sikomandan yang salah satu kegiatannya adalah gerakan Inseminasi Buatan (IB) secara masif dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada kegiatan panen pedet ini," tandas Ketut.
Sulawesi Selatan sendiri dinilai sebagai salah satu sentra pertanian dan peternakan di pulau Sulawesi, karena mempunyai posisi strategis dalam penyediaan pangan. Dalam pengembangan ternak Sikomandan tahun 2020, pemerintah Sulawesi Selatan telah mampu melakukan IB mencapai 37.851 akseptor dan menghasilkan kelahiran anak sebanyak 24.728 ekor.
"Kontribusi hasil pertanian dan peternakan Sulawesi Selatan telah mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakatnya," katanya.
Lebih lanjut, diungkapkan pemerintah melalui Kementan telah menyiapkan bantuan bagi masyarakat peternak yang meliputi: sapi potong 120 ekor, kambing/domba 675 ekor, babi 100 ekor, dan ayam lokal 4.500 ekor. Bantuan ini dikatakan sebagai bentuk apresiasi kinerja peternak dan mendorong laju pertumbuhan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Sulawesi Selatan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita menyampaikan turut bangga atas capaian para peternak Indonesia dalam meningkatkan populasi sapi. Ia berpendapat, jika semangat ini terus dijaga peternak Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri bahkan dunia, sesuai visi lumbung pangan dunia 2045.
"Kami bangga pada peternak Indonesia yang bersemangat mengembangkan sapi nasional, sehingga populasinya meningkat, lebih berkualitas, dan dapat mensejahterakan peternak," ujar Ketut.
Ketut menjelaskan capaian realisasi program Sikomandan Provinsi Sulawesi Selatan sampai dengan 28 Juli 2020 berdasarkan data Isikhnas. Proses IB berhasil 54,32 persen atau 35.495 akseptor dari target 65.350. Sementara kebuntingan sapi sebanyak 35.378 ekor atau 84,92 persen dari target 41.660. Sedangkan kelahiran menghasilkan sebanyak 24.919 ekor anak atau 28,16 persen dari target 88.494.
Sementara itu, realiasi Sikomandan di Kabupaten Sinjai per 28 Juli 2020 juga cukup tinggi. Dari target 4.500 akseptor, berhasil dikawinkan sebanyak 2.865 akseptor atau 63,67 persen dari target. Realisasi IB mencapai 3.679 dosis atau 78.30 persen dari target 4.950 Tingkat kebuntingan juga cukup tinggi di angka 92,86 persen dari target 2.900 ekor dan yang terealisasi 2.693 ekor. Kemudian untuk kelahiran, dari target 6.146 ekor, terealisasikan sebanyak 1.669 ekor atau 27,16 persen dari target.
"Hasilnya cukup fantastis. Sesuai arahan Bapak Mentan, mari bersama gaungkan Sikomandan yang salah satu kegiatannya adalah gerakan Inseminasi Buatan (IB) secara masif dan hasilnya seperti yang bisa kita lihat pada kegiatan panen pedet ini," tandas Ketut.
(alf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda