Ganjar Diprediksi Bakal Lebih Mudah Menang di Pilpres 2024 Jika Didukung PKB
Senin, 07 Agustus 2023 - 21:49 WIB
JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo diprediksi akan lebih mudah menjemput kemenangan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu terwujud jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengalihkan dukungannya kepada Ganjar.
Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam program Politics With Reinhard bertajuk 'Isyarat PKB Gabung Koalisi PDIP'.
Jika PKB bersama koalisi pengusung Prabowo, kata Yunarto, PKB posisinya hanya untuk menutupi kekalahan Prabowo di dua pilpres sebelumnya di Jawa Timur mengingat, Jawa Timur saat ini masih menjadi basis PKB.
Hal yang sama apabila PKB bergabung dengan koalisi pengusung Anies Baswedan. Pria yang akrab disapa Totok ini mengungkap terlihat jelas suara Anies saat ini masih sangat rendah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gabungnya PKB dianggap hanya bisa memperkecil rendahnya keterpilihan Anies di dua Provinsi tersebut.
Berbeda halnya jika PKB bergabung dengan koalisi pengusung Ganjar Pranowo. Menurutnya, opsi ini justru akan menyolidkan kekuatan yang sudah ada. "Sehingga kemudian minimal ketika Jawa Tengah dan Jawa Timur dikuasai oleh Ganjar dengan basis kekuatan PDIP dan PKB, setengah dari pertarungan itu sudah selesai," kata Totok.
Oleh karena itu, kata dia, menjadi hal yang wajar jika PKB saat ini berpikiran untuk melakukan hitung ulang terkait sikapnya di Pemilu 2024. Sebab, sebagai partai politik, tentu PKB menginginkan kemenangan.
"Tidak mengherankan (jika) PKB kemudian pasang harga mahal dan kemudian menghitung ulang terhadap sesuatu yang mungkin mereka anggap tidak dihargai sebagaimana mestinya," ujarnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam program Politics With Reinhard bertajuk 'Isyarat PKB Gabung Koalisi PDIP'.
Jika PKB bersama koalisi pengusung Prabowo, kata Yunarto, PKB posisinya hanya untuk menutupi kekalahan Prabowo di dua pilpres sebelumnya di Jawa Timur mengingat, Jawa Timur saat ini masih menjadi basis PKB.
Baca Juga
Hal yang sama apabila PKB bergabung dengan koalisi pengusung Anies Baswedan. Pria yang akrab disapa Totok ini mengungkap terlihat jelas suara Anies saat ini masih sangat rendah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gabungnya PKB dianggap hanya bisa memperkecil rendahnya keterpilihan Anies di dua Provinsi tersebut.
Berbeda halnya jika PKB bergabung dengan koalisi pengusung Ganjar Pranowo. Menurutnya, opsi ini justru akan menyolidkan kekuatan yang sudah ada. "Sehingga kemudian minimal ketika Jawa Tengah dan Jawa Timur dikuasai oleh Ganjar dengan basis kekuatan PDIP dan PKB, setengah dari pertarungan itu sudah selesai," kata Totok.
Oleh karena itu, kata dia, menjadi hal yang wajar jika PKB saat ini berpikiran untuk melakukan hitung ulang terkait sikapnya di Pemilu 2024. Sebab, sebagai partai politik, tentu PKB menginginkan kemenangan.
"Tidak mengherankan (jika) PKB kemudian pasang harga mahal dan kemudian menghitung ulang terhadap sesuatu yang mungkin mereka anggap tidak dihargai sebagaimana mestinya," ujarnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(cip)
tulis komentar anda