Satgas Fokus Pada 18 Daerah dengan Kasus COVID-19 di Atas Seribu

Senin, 27 Juli 2020 - 14:43 WIB
Sebanyak 18 dari 514 kabupaten/kota di Tanah Air tercatat memiliki lebih dari 1.000 kasus COVID-19. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19, dr Dewi Nur Aisyah mengatakan, sebanyak 18 dari 514 kabupaten/kota di Tanah Air tercatat memiliki lebih dari 1.000 kasus COVID-19 .

"Ini yang harus lebih kita konsentrasikan ada di 3,5% atau sekitar 18 kabupaten/kota dengan jumlah kasus di atas 1.000. Hanya 3,5%, hanya 18 kabupaten kota yang kasusnya banyak sekali," kata Dewi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (27/7/2020).

Selain itu, kata Dewi, sebanyak 8,4% atau sekitar 43 kabupaten/kota yang tercatat tidak ada kasus COVID-19 atau ada di dalam zona hijau. "Ternyata ketika kita telaah lebih dalam lagi masih ada sebanyak 8,4% atau sekitar 43 kabupaten kota di Indonesia ini masih tidak tercatat kasus COVID-19. Nggak ada kasus disana, masih nol jumlah kasusnya," katanya.( )

Zona hijau terbagi dua kategori. Pertama adalah untuk wilayah yang memang sejak awal tidak ada kasus atau belum tercatat kasus COVID-19. Kedua, pernah tercatat kasus COVID-19 tapi tidak ditemukan lagi selama 4 minggu berturut-turut. Bahkan, kata dewi, angka kesembuhannya 100%.

"Artinya tidak boleh ada yang meninggal di sana karena COVID-19. Jadi penanganannya juga, meskipun sudah pernah ada kasus, penanganannya sangat baik, sehingga tidak ada yang meninggal dan angka kesembuhannya 100%," katanya.



Dewi menjelaskan bahwa saat ini sebanyak 66,3% atau sekitar 341 kabupaten/kota jumlah positif COVID-19 kurang dari 100 kasus. "Kemudian, 66,3% ini lebih dari sebagian dari kabupaten atau kota di Indonesia atau sekitar 341 kabupaten/kota kasusnya kurang dari 100," katanya.( )

Sementara sebanyak 21% atau 112 kabupaten kota tercatat positif COVID-19 di bawah 1.000 kasus. "Kemudian ada 21% yaitu sekarang lebih 112 kabupaten kota yang angka kasusnya 101 sampai 1.000," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More