FDI, Harapan di Tengah Tantangan Pelemahan Ekonomi Dunia
Senin, 03 Juli 2023 - 08:47 WIB
Peluang FDI di Indonesia
Kontribusi penanaman FDI pada kuartal I/2023 mencapai Rp177,0 triliun atau 53,8% dari total realisasi, lebih tinggi dari realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp151,9 triliun atau mencapai 46,2% dari total realisasi investasi kuartal I/2023. Realisasi FDI di sektor pengolahan terus meningkat sejak 2020 hingga kuartal I/2023.
Adapun dampak positifnya ialah terindikasi dari peningkatan penyerapan tenaga kerja di kuartal I/2023 yang tercatat mencapai 165.797 orang, dan merupakan penyerapan tenaga kerja yang terbesar setidaknya sejak 2019.
Indonesia sebenarnya memiliki daya tarik (attractiveness) tersendiri bagi para investor tatkala dunia tengah menghadapi pelemahan ekonomi. Stabilitas makro ekonomi Indonesia saat ini, salah satu yang terbaik di dunia.
Beberapa negara maju saat ini masih harus berjibaku dengan kenaikan suku bunga akibat menjulangnya inflasi yang melemahkan perekonomian mereka. Sementara, Indonesia tetap resilien di tengah hantaman pelemahan ekonomi global tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2023 tumbuh sebesar 5,03%, melampaui sebagian besar perkiraan analis pasar dan berada di atas pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berada pada level 4,5% pada triwulan yang sama.
Selain itu, daya tarik lain yang dimiliki oleh Indonesia dalam menarik investor adalah sisi konsumsi yang masih dominan. Dengan jumlah penduduk yang besar, konsumsi masyarakat merupakan bagian yang paling besar dan dominan di dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga menjadi salah satu pemikat bagi investor.
Kenaikan konsumsi rumah tangga terus menunjukkan penguatan seiring dengan adanya peningkatan mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, serta terkendalinya inflasi. Kinerja positif ekonomi Indonesia juga berdampak baik pada perkembangan kinerja industri pengolahan di Indonesia.
Kinerja industri pengolahan yang tumbuh masif tercermin dari nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Juni 2023. Data Kemenperin RI (2022) mencatat bahwa deks Kepercayaan Industri (IKI) Juni 2023 mencapai 53,93 meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak IKI dirilis November 2022.
Selain karena faktor Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak dengan struktur demografi muda dan berlimpah sumber daya alam, hal itu juga karena faktor pembangunan fisik atau infrastruktur yang masif. Dalam kurun waktu kurang dari satu dekade terakhir, Indonesia telah berhasil membangun 1.540 kilometer jalan tol, 29 bandara, dan 9 konstruksi yang ditargetkan selesai tahun 2023.
Kontribusi penanaman FDI pada kuartal I/2023 mencapai Rp177,0 triliun atau 53,8% dari total realisasi, lebih tinggi dari realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp151,9 triliun atau mencapai 46,2% dari total realisasi investasi kuartal I/2023. Realisasi FDI di sektor pengolahan terus meningkat sejak 2020 hingga kuartal I/2023.
Adapun dampak positifnya ialah terindikasi dari peningkatan penyerapan tenaga kerja di kuartal I/2023 yang tercatat mencapai 165.797 orang, dan merupakan penyerapan tenaga kerja yang terbesar setidaknya sejak 2019.
Indonesia sebenarnya memiliki daya tarik (attractiveness) tersendiri bagi para investor tatkala dunia tengah menghadapi pelemahan ekonomi. Stabilitas makro ekonomi Indonesia saat ini, salah satu yang terbaik di dunia.
Beberapa negara maju saat ini masih harus berjibaku dengan kenaikan suku bunga akibat menjulangnya inflasi yang melemahkan perekonomian mereka. Sementara, Indonesia tetap resilien di tengah hantaman pelemahan ekonomi global tersebut.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2023 tumbuh sebesar 5,03%, melampaui sebagian besar perkiraan analis pasar dan berada di atas pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berada pada level 4,5% pada triwulan yang sama.
Selain itu, daya tarik lain yang dimiliki oleh Indonesia dalam menarik investor adalah sisi konsumsi yang masih dominan. Dengan jumlah penduduk yang besar, konsumsi masyarakat merupakan bagian yang paling besar dan dominan di dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga menjadi salah satu pemikat bagi investor.
Kenaikan konsumsi rumah tangga terus menunjukkan penguatan seiring dengan adanya peningkatan mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, serta terkendalinya inflasi. Kinerja positif ekonomi Indonesia juga berdampak baik pada perkembangan kinerja industri pengolahan di Indonesia.
Kinerja industri pengolahan yang tumbuh masif tercermin dari nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Juni 2023. Data Kemenperin RI (2022) mencatat bahwa deks Kepercayaan Industri (IKI) Juni 2023 mencapai 53,93 meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak IKI dirilis November 2022.
Selain karena faktor Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak dengan struktur demografi muda dan berlimpah sumber daya alam, hal itu juga karena faktor pembangunan fisik atau infrastruktur yang masif. Dalam kurun waktu kurang dari satu dekade terakhir, Indonesia telah berhasil membangun 1.540 kilometer jalan tol, 29 bandara, dan 9 konstruksi yang ditargetkan selesai tahun 2023.
tulis komentar anda