Kisruh PAN, Loyalis Amien Rais: Singkirkan Kiai, Itu Santri Kualat

Jum'at, 24 Juli 2020 - 15:33 WIB
Upaya kader menyingkirkan Amien Rais dari PAN ibarat santri menyingkirkan kiai, sehingga dinilai bisa kualat. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Amien Rais melontarkan pernyataan sudah tidak bernaung di Partai Amanat Nasional (PAN) . Para elit PAN pun sibuk membantah telah 'mendepak' pendiri partai itu.

Amien Rais selama ini dikenal sebagai patron dari PAN. Menurut Ketua DPW PAN Yogyakarta Nazaruddin, pernyataan Sekjen PAN Eddy Soeparno yang mengatakan tidak ada yang berani memecat Amien Rais itu betul dari sisi administrasi.

"Mencabut KTA memang tidak dilakukan. Tapi ini soal fakta, logika, dan perilaku. Ngakunya murid dan santri Amien Rais, tapi garis politik justru berseberangan," katanya saat dihubungi SINDOnews, Kamis (23/7/2020) sore.( )



Pengurus partai yang dimotori ketua umum Zulkifli Hasan dan Amien Rais memang memiliki perbedaan pandangan tentang posisi politik PAN. Kubu Zulkifli disinyalir sedang berusaha melabuhkan perahu PAN di pemerintahan. Sementara, Amien Rais secara terbuka menginginkan PAN berada di luar pemerintahan.

Faksi Amien Rais pun perlahan tersingkir dari jajaran elit PAN. "Bahkan dengan sengaja menyingkirkan guru atau kiai-nya demi merapat pada kekuasaan. Itu santri kualat," kata Nazaruddin.

Ia menerangkan pernyataan Amien Rais yang mengaku dikeluarkan dari PAN itu sebagai bentuk sindiran terhadap pengurus PAN. Amien Rais, menurutnya, sudah memberikan masukan dan nasihat agar partai ini tidak dibawa merapat ke pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun kenyataannya PAN terus berusaha mendekat. ( )

Nazaruddin menilai langkah ini berlawanan dengan arus bawah PAN yang tidak menghendaki menjadi bagian dari rezim ini. Nazaruddin tidak tahu persis alasan kubu Zulkifli Hasan begitu ngotot berada di pemerintahan.

"Saya hanya bisa menduga-duga, pertama, pertimbangan kekuasaan. Hasrat kepada kekuasaan begitu kuat sehingga politiknya sudah meninggalkan sunnatullah politik," katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More