Pembangunan Kesehatan Berkelanjutan di Era Pascapandemi
Jum'at, 19 Mei 2023 - 14:57 WIB
Masyarakat Taiwan telah memainkan peran penting dalam mencapai keberhasilan antipandemi Taiwan dengan mengenakan masker, menerapkan jarak sosial, menghindari area ramai, mengikuti peraturan karantina, dan mendapatkan vaksinasi.
Jika dibandingkan dengan 38 negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan Singapura, Taiwan menempati urutan keenam terendah dalam tingkat kematian akibat Covid-19. Taiwan juga menempati urutan keempat tertinggi untuk tingkat cakupan vaksin Covid-19 minimal dosis pertama, dan tertinggi ketiga dalam hal pemberian vaksin booster.
Mempromosikan kesehatan untuk semua tahun lalu, Direktur Jenderal WHO menyatakan lima prioritas untuk lima tahun ke depan, yaitu mempromosikan kesehatan, menyediakan layanan kesehatan, melindungi kesehatan, mendorong kemajuan, dan berkinerja.
Selain itu, Pencapaian Kesejahteraan WHO, yakni rancangan kerangka kerja global untuk mengintegrasikan kesejahteraan ke dalam masyarakat dengan menggunakan pendekatan promosi kesehatan lebih lanjut, telah menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan untuk semua.
Taiwan membentuk sistem asuransi kesehatan universal pada tahun 1995. Sejak saat itu, pemerintah terus memberikan pencegahan penyakit dan layanan kesehatan sehingga masyarakat dari segala usia dapat menikmati hak atas kesehatan.
Taiwan menyediakan pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan diabetes gestasional, pemeriksaan anemia, dan tiga pemeriksaan ultrasonografi untuk mengurangi risiko kehamilan dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.
Untuk membantu pasangan infertil dan mengurangi beban keuangan fertilisasi in-vitro, pemerintah terus memperluas program pengobatan infertilitas bersubsidi. Taiwan juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah menyusui dan menyediakan perawatan kesehatan anak dan pendidikan kesehatan preventif.
Terlebih lagi, Taiwan telah membentuk sejumlah program pencegahan dan pengelolaan penyakit tidak menular. Misalnya, program yang menargetkan penyakit metabolik kronis untuk membantu kelompok berisiko, menyediakan layanan seperti panduan pola makan dan olahraga serta informasi berhenti merokok untuk memberdayakan masyarakat dalam mengendalikan kesehatan mereka sendiri.
Inisiatif semacam itu meningkatkan taraf hidup dan mengurangi prevalensi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi, yang sering menyebabkan penyakit kronis.
Taiwan juga mendukung perang global melawan kanker dan mengurangi angka kematian akibat kanker sebesar 25 persen pada tahun 2025. Sejalan dengan Inisiatif Penghapusan Kanker Serviks WHO, Taiwan menyubsidi pemeriksaan serviks dan vaksinasi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV telah diberikan kepada siswi berusia 12 hingga 15 tahun sejak 2018. Hingga Desember 2022, tingkat cakupan telah tercapai sebesar 92,1%.
Jika dibandingkan dengan 38 negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan Singapura, Taiwan menempati urutan keenam terendah dalam tingkat kematian akibat Covid-19. Taiwan juga menempati urutan keempat tertinggi untuk tingkat cakupan vaksin Covid-19 minimal dosis pertama, dan tertinggi ketiga dalam hal pemberian vaksin booster.
Mempromosikan kesehatan untuk semua tahun lalu, Direktur Jenderal WHO menyatakan lima prioritas untuk lima tahun ke depan, yaitu mempromosikan kesehatan, menyediakan layanan kesehatan, melindungi kesehatan, mendorong kemajuan, dan berkinerja.
Selain itu, Pencapaian Kesejahteraan WHO, yakni rancangan kerangka kerja global untuk mengintegrasikan kesejahteraan ke dalam masyarakat dengan menggunakan pendekatan promosi kesehatan lebih lanjut, telah menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan untuk semua.
Taiwan membentuk sistem asuransi kesehatan universal pada tahun 1995. Sejak saat itu, pemerintah terus memberikan pencegahan penyakit dan layanan kesehatan sehingga masyarakat dari segala usia dapat menikmati hak atas kesehatan.
Taiwan menyediakan pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan diabetes gestasional, pemeriksaan anemia, dan tiga pemeriksaan ultrasonografi untuk mengurangi risiko kehamilan dan meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.
Untuk membantu pasangan infertil dan mengurangi beban keuangan fertilisasi in-vitro, pemerintah terus memperluas program pengobatan infertilitas bersubsidi. Taiwan juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah menyusui dan menyediakan perawatan kesehatan anak dan pendidikan kesehatan preventif.
Terlebih lagi, Taiwan telah membentuk sejumlah program pencegahan dan pengelolaan penyakit tidak menular. Misalnya, program yang menargetkan penyakit metabolik kronis untuk membantu kelompok berisiko, menyediakan layanan seperti panduan pola makan dan olahraga serta informasi berhenti merokok untuk memberdayakan masyarakat dalam mengendalikan kesehatan mereka sendiri.
Inisiatif semacam itu meningkatkan taraf hidup dan mengurangi prevalensi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi, yang sering menyebabkan penyakit kronis.
Taiwan juga mendukung perang global melawan kanker dan mengurangi angka kematian akibat kanker sebesar 25 persen pada tahun 2025. Sejalan dengan Inisiatif Penghapusan Kanker Serviks WHO, Taiwan menyubsidi pemeriksaan serviks dan vaksinasi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV telah diberikan kepada siswi berusia 12 hingga 15 tahun sejak 2018. Hingga Desember 2022, tingkat cakupan telah tercapai sebesar 92,1%.
tulis komentar anda