Hari Film Nasional dan Platform Educinema
Kamis, 30 Maret 2023 - 13:58 WIB
Presiden sempat kecewa kenapa Indonesia yang disebut sebagai zamrud khatulistiwa karena keindahan alam dan keragaman budaya, namun untuk pembuatan film sejarah dan drama saja masih belum mampu bersaing secara global. Presiden juga menyatakan bahwa film sejarah di Indonesia juga kerap dibuat sembarangan, tanpa memperhatikan detail. Bahkan, riset sejarah untuk membuat film tersebut dilakukan ala kadarnya.
Padahal Indonesia memiliki potensi sejarah dan budaya yang luar biasa yang terlihat dari eksistensi 148 keraton serta ribuan cerita dan kisah kepahlawanan. Namun belum ada film yang mampu jadi komoditas ekspor yang signifikan.
Kondisi sangat jauh berbeda dengan Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) di Korsel yang mampu menjadikan potensi budaya Korsel diproduksi secara digital dengan production value sangat baik sehingga menjadi komoditas ekspor ke 100 negara. Drama televisi telah menjadi produk hiburan penting bagi rakyat Korsel. Produk ini menduduki peringkat pertama yang diekspor dari kluster industri penyiaran.
Drama populer adalah yang bersifat drama romantis dan drama sejarah. Drama-drama ini memperoleh sambutan luar biasa oleh warga dunia. Kebanyakan produksi ini mencapai 60 hingga 70 episode. Setiap episode berdurasi 50 menit. Harga produksi drama meningkat tahun demi tahun. Pada 2000 stasiun televisi Taiwan, Gala TV, membayar USD1.000 untuk tiap episode drama Korsel. Saat itu produksi yang sama dari Jepang berharga USD15.000 dan USD20.000. Dewasa ini harga tiap episode drama Korea mencapai USD6.000 hingga USD12.000.
Sekadar catatan, MBC merupakan lembaga film dan penyiaran pemerintah yang didirikan pada 1961. Saatnya pembikinan platform lain, terutama digital, untuk sektor perfilman nasional dan aspek luasnya. Film sebagai industri kreatif memiliki nilai tambah yang luar biasa. Film merupakan medium yang sangat tepat untuk membangun kepribadian bangsa. Dengan begitu, produk yang dihasikannya harus mendidik dan menumbuhkan nilai-nilai positif untuk rakyat.
Padahal Indonesia memiliki potensi sejarah dan budaya yang luar biasa yang terlihat dari eksistensi 148 keraton serta ribuan cerita dan kisah kepahlawanan. Namun belum ada film yang mampu jadi komoditas ekspor yang signifikan.
Kondisi sangat jauh berbeda dengan Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) di Korsel yang mampu menjadikan potensi budaya Korsel diproduksi secara digital dengan production value sangat baik sehingga menjadi komoditas ekspor ke 100 negara. Drama televisi telah menjadi produk hiburan penting bagi rakyat Korsel. Produk ini menduduki peringkat pertama yang diekspor dari kluster industri penyiaran.
Drama populer adalah yang bersifat drama romantis dan drama sejarah. Drama-drama ini memperoleh sambutan luar biasa oleh warga dunia. Kebanyakan produksi ini mencapai 60 hingga 70 episode. Setiap episode berdurasi 50 menit. Harga produksi drama meningkat tahun demi tahun. Pada 2000 stasiun televisi Taiwan, Gala TV, membayar USD1.000 untuk tiap episode drama Korsel. Saat itu produksi yang sama dari Jepang berharga USD15.000 dan USD20.000. Dewasa ini harga tiap episode drama Korea mencapai USD6.000 hingga USD12.000.
Sekadar catatan, MBC merupakan lembaga film dan penyiaran pemerintah yang didirikan pada 1961. Saatnya pembikinan platform lain, terutama digital, untuk sektor perfilman nasional dan aspek luasnya. Film sebagai industri kreatif memiliki nilai tambah yang luar biasa. Film merupakan medium yang sangat tepat untuk membangun kepribadian bangsa. Dengan begitu, produk yang dihasikannya harus mendidik dan menumbuhkan nilai-nilai positif untuk rakyat.
(bmm)
tulis komentar anda