Sekjen PDIP: Berpolitik Itu Tergantung Kita, Niatnya Korupsi atau Bangun Peradaban
Jum'at, 27 Januari 2023 - 21:22 WIB
Pada 2004, Hasto berhasil menjadi anggota DPR. Dirinya memperjuangkan kebijakan antiimpor beras bersama Fraksi PDIP. Memahami sisi gelap politik yang rentan dengan korupsi, Hasto mengatakan pihaknya membangun penangkalnya dengan sistem. Misal di internal PDIP, pemilihan pimpinan DPC dan DPD partai tak lagi dengan sistem voting. Namun musyawarah dan mufakat, dengan didasari metode sains seperti psikotes.
“Jadi akhirnya tergantung kita, kalau sejak awal masuk partai dan politik itu niatnya korupsi, ya jadinya jelek. Kalau kita masuk partai tujuan awalnya bangun peradaban, membangun sistem, membangun kantor-kantor partai seperti ini dan atas nama partai, tidak boleh diperjualbelikan, untuk pendidikan politik, untuk kaderisasi, maka yang lahir adalah kebaikan,” kata Hasto.
“Artinya ini tergantung kita, kalau kita mau masuk lingkungan yang memang sejak awal kita tidak punya tekad yang kuat untuk menebar kebaikan, ya hasilnya tidak ada kebaikan. Dan kebaikan dibangun dengan sistem, dibangun dengan tata nilai, dibangun dengan pendidikan, dibangun dengan disiplin. Itu yang kami lakukan sehingga mereka yang berstatus tersangka, korupsi, menerima sanksi yang tegas dari partai,” katanya.
Hasto menambahkan, satu kunci lainnya adalah semangat juang, ide bagi masa depan, kemauan menggembleng diri. “Kalau kita nggak berjuang, ya nggak akan jadi apa-apa. Tapi jadi apa-apa itu bukan harus jadi pejabat,” kata Hasto.
“Jadi teman-teman semua, ciri anak muda itu adalah punya ide, punya imajinasi, punya mimpi bagi masa depan, punya semangat juang, punya idealisme, itu ciri-ciri anak muda dan saya harapkan anda semua mulai hari ini beranilah bermimpi terhadap masa depan dan wujudkanlah dengan perjuangan,” ucapnya.
Ustaz Tatan Santana mengatakan anak muda harus berani mempertanyakan kosa kata “politik itu kotor” dan mempertanyakan siapa yang menyebarkannya. Sebab, tak ada satu profesi pun yang tak ada kemungkinan untuk disalahgunakan.
“Saya guru mengaji, apa tidak ada potensi disalahgunakan? Bisa. Jamaah saya banyak ibu muda cantik dan bermasalah rumah tangganya. Saya sampaikan, dalam setiap pekerjaan kita menyimpan banyak godaan dan ujian,” katanya.
“Jadi akhirnya tergantung kita, kalau sejak awal masuk partai dan politik itu niatnya korupsi, ya jadinya jelek. Kalau kita masuk partai tujuan awalnya bangun peradaban, membangun sistem, membangun kantor-kantor partai seperti ini dan atas nama partai, tidak boleh diperjualbelikan, untuk pendidikan politik, untuk kaderisasi, maka yang lahir adalah kebaikan,” kata Hasto.
“Artinya ini tergantung kita, kalau kita mau masuk lingkungan yang memang sejak awal kita tidak punya tekad yang kuat untuk menebar kebaikan, ya hasilnya tidak ada kebaikan. Dan kebaikan dibangun dengan sistem, dibangun dengan tata nilai, dibangun dengan pendidikan, dibangun dengan disiplin. Itu yang kami lakukan sehingga mereka yang berstatus tersangka, korupsi, menerima sanksi yang tegas dari partai,” katanya.
Hasto menambahkan, satu kunci lainnya adalah semangat juang, ide bagi masa depan, kemauan menggembleng diri. “Kalau kita nggak berjuang, ya nggak akan jadi apa-apa. Tapi jadi apa-apa itu bukan harus jadi pejabat,” kata Hasto.
“Jadi teman-teman semua, ciri anak muda itu adalah punya ide, punya imajinasi, punya mimpi bagi masa depan, punya semangat juang, punya idealisme, itu ciri-ciri anak muda dan saya harapkan anda semua mulai hari ini beranilah bermimpi terhadap masa depan dan wujudkanlah dengan perjuangan,” ucapnya.
Ustaz Tatan Santana mengatakan anak muda harus berani mempertanyakan kosa kata “politik itu kotor” dan mempertanyakan siapa yang menyebarkannya. Sebab, tak ada satu profesi pun yang tak ada kemungkinan untuk disalahgunakan.
“Saya guru mengaji, apa tidak ada potensi disalahgunakan? Bisa. Jamaah saya banyak ibu muda cantik dan bermasalah rumah tangganya. Saya sampaikan, dalam setiap pekerjaan kita menyimpan banyak godaan dan ujian,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda