Sekjen PDIP: Berpolitik Itu Tergantung Kita, Niatnya Korupsi atau Bangun Peradaban
Jum'at, 27 Januari 2023 - 21:22 WIB
JAKARTA - PDI Perjuangan ( PDIP ) mengajak anak muda untuk terjun ke dunia politik. Sisi gelap dalam politik memang ada, namun tak harus jadi penghambat bagi anak muda yang mau terjun ke dunia politik yang kerap dianggap kotor.
Hal itu mengemuka dalam acara Ngobrol Sareng (Ngobras) Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPC Kota Bandung. Hadir dalam diskusi tersebut, Budayawan Budi Dalton sebagai moderator. Lalu Ustaz Tatan Ahmad Santana yang merupakan Pengurus Dewan Tafkir PP Persis. Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dan ratusan anak muda.
Awalnya, seorang anak muda peserta acara bernama Rifki menyampaikan unek-uneknya. Dirinya berniat terjun ke politik. Namun dirinya merasa sedikit malu karena dunia politik dianggap adalah dunia yang kotor. Merespons itu, Hasto mengaku dahulu dirinya juga punya ketakutan yang sama.
Tapi Hasto tak mau berhenti di stigma politik itu kotor. Karena dia juga berpikir, mengapa seorang Bung Karno bersedia terjun ke politik walau sebenarnya bisa hidup enak dan nyaman dengan gelar insinyurnya di zaman pra kemerdekaan. Sebab ada sebuah cita-cita besar untuk rakyat yang diperjuangkan.
“Saya melihat perjuangan Bung Karno di penjara dan setiap keluar dari penjara Bung Karno mengatakan bahwa semangat saya tidak akan pernah hilang dengan masuk penjara, karena justru saya semakin berkobar-kobar. Karena saya di penjara demi keyakinan politik. Itu yang membuat bahwa kalau kita punya imajinasi, punya ide, akan melahirkan suatu spirit untuk mencapai cita-cita,” urai Hasto Jumat (27/1/2023) sore.
Hasto mengaku usai kuliah, dia bekerja di BUMN dan menjabat hingga posisi setara senior project manager, di bawah direksi. Namun ia memutuskan keluar dari kenyamanan itu, pensiun dini, dan memutuskan masuk ke dunia politik dengan menjadi anggota PDIP.
“Saya masuk partai jadi apa? Tukang ketik. Sebelumnya saya melihat, waduh bagaimana politik ini dipersepsikan negatif, politik ini sepertinya penuh dengan fitnah, manipulasi, dan sebagainya. Tapi lalu saya masuk coba mengenali. Dari tukang ketik ini, saya bisa melihat pernyataan dan keputusan Ibu Megawati. Bahwa politik itu perjuangan yang tidak pernah mengenal kata akhir untuk mencapai cita-cita berbangsa dan bernegara,” beber Hasto.
Hal itu mengemuka dalam acara Ngobrol Sareng (Ngobras) Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPC Kota Bandung. Hadir dalam diskusi tersebut, Budayawan Budi Dalton sebagai moderator. Lalu Ustaz Tatan Ahmad Santana yang merupakan Pengurus Dewan Tafkir PP Persis. Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dan ratusan anak muda.
Awalnya, seorang anak muda peserta acara bernama Rifki menyampaikan unek-uneknya. Dirinya berniat terjun ke politik. Namun dirinya merasa sedikit malu karena dunia politik dianggap adalah dunia yang kotor. Merespons itu, Hasto mengaku dahulu dirinya juga punya ketakutan yang sama.
Tapi Hasto tak mau berhenti di stigma politik itu kotor. Karena dia juga berpikir, mengapa seorang Bung Karno bersedia terjun ke politik walau sebenarnya bisa hidup enak dan nyaman dengan gelar insinyurnya di zaman pra kemerdekaan. Sebab ada sebuah cita-cita besar untuk rakyat yang diperjuangkan.
“Saya melihat perjuangan Bung Karno di penjara dan setiap keluar dari penjara Bung Karno mengatakan bahwa semangat saya tidak akan pernah hilang dengan masuk penjara, karena justru saya semakin berkobar-kobar. Karena saya di penjara demi keyakinan politik. Itu yang membuat bahwa kalau kita punya imajinasi, punya ide, akan melahirkan suatu spirit untuk mencapai cita-cita,” urai Hasto Jumat (27/1/2023) sore.
Hasto mengaku usai kuliah, dia bekerja di BUMN dan menjabat hingga posisi setara senior project manager, di bawah direksi. Namun ia memutuskan keluar dari kenyamanan itu, pensiun dini, dan memutuskan masuk ke dunia politik dengan menjadi anggota PDIP.
“Saya masuk partai jadi apa? Tukang ketik. Sebelumnya saya melihat, waduh bagaimana politik ini dipersepsikan negatif, politik ini sepertinya penuh dengan fitnah, manipulasi, dan sebagainya. Tapi lalu saya masuk coba mengenali. Dari tukang ketik ini, saya bisa melihat pernyataan dan keputusan Ibu Megawati. Bahwa politik itu perjuangan yang tidak pernah mengenal kata akhir untuk mencapai cita-cita berbangsa dan bernegara,” beber Hasto.
tulis komentar anda