Piala Dunia 2022, Strategi Qatar Lawan Propaganda Anti-Islam di Eropa
Jum'at, 20 Januari 2023 - 14:00 WIB
Piala Dunia tiap empat tahun sekali tak lain hanyalah ajang unjuk politik identitas masing-masing negara. Qatar pada kali ini mengusung politik identitas Islam yang cinta damai dan mengampanyekan pembebasan palestina untuk merdeka. Dan politik identitas yang berseberangan dengan Qatar adalah Politik identitas yang ingin memperjuangkan hak kebebasan individu.
Maroko yang berhasil lolos pada babak semifinal diselebrasikan dengan pengibaran bendera Palestina membuat surat kabar partai kiri Jerman menduga bahwa Qatar dan Maroko sedang mengkampanyekan anti-semitisme yang mendukung terhadap permusuhan pada entitas zionis Israel. Dugaan yang tidak memiliki bukti kuat tersebut dengan mudah dibantah oleh Qatar.
Dari sini dapat kita temui bahwa skeptisme barat dan Eropa terhadap negara dunia ketiga sangatlah tinggi. Dan adanya Piala Dunia 2022 yang berhasil Qatar laksanakan menjadikan sedikit gertakan "power" bagi gerakan anti-Islam yang masih mencoba untuk mispersepsi mengenai agama Islam.
Maroko yang berhasil lolos pada babak semifinal diselebrasikan dengan pengibaran bendera Palestina membuat surat kabar partai kiri Jerman menduga bahwa Qatar dan Maroko sedang mengkampanyekan anti-semitisme yang mendukung terhadap permusuhan pada entitas zionis Israel. Dugaan yang tidak memiliki bukti kuat tersebut dengan mudah dibantah oleh Qatar.
Dari sini dapat kita temui bahwa skeptisme barat dan Eropa terhadap negara dunia ketiga sangatlah tinggi. Dan adanya Piala Dunia 2022 yang berhasil Qatar laksanakan menjadikan sedikit gertakan "power" bagi gerakan anti-Islam yang masih mencoba untuk mispersepsi mengenai agama Islam.
(maf)
tulis komentar anda