Linda Gumelar target kuota caleg perempuan 30%

Kamis, 27 Maret 2014 - 17:20 WIB
Linda Gumelar target kuota caleg perempuan 30%
Linda Gumelar target kuota caleg perempuan 30%
A A A
Sindonews.com - Keterwakilan perempuan di dalam keanggotaan legislatif dinilai masih jauh dari kata memuaskan. Kekurangan ini menyebabkan peran kaum perempuan dalam kemajuan pembangunan tidak meninggalkan jejak.

Kaum perempuan disebutkan masih berperan sebatas penonton, jika dibandingkan kamu laki-laki dalam kemajuan pembangunan. Hal itu diakui oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar.

"Maka itu, kita harus mendorong agar keterwakilan perempuan melebihi target kuota 30 persen pada Pemilihan Legislatif 2014 mendatang. Agar tak hanya kaum laki-laki saja yang menikmati kemajuan pembangunan ini," tutur Linda Gumelar saat mengunjungi MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (27/3/2014) siang tadi.

Istri Agum Gumelar itu mengatakan, keterwakilan perempuan sangat penting dalam tatanan kehidupan bernegara. Khususnya untuk memperbaiki taraf kehidupan perempuan yang hingga kini masih terjadi banyak kasus diskriminasi.

Dengan pandangan perempuan berkiprah dan berperan aktif di segala bidang, perempuan diharapkan senantiasa mewarnai setiap kebijakan publik yang diterapkan. Hingga nantinya, persoalan-persoalan yang dihadapi kaum perempuan secara otomatis dapat terselesaikan.

"Perempuan sering disebutkan sebagai simbolik saja. Kuota 30 persen itu angka yang paling bisa mengimbangi kekuatan laki-laki. Kita harus dukung itu," pungkas Linda.

Menurutnya, perlu ada affirmative action untuk mewujudkan kesetaraan gender. Agar, akses perempuan ke politik dapat terbuka lebar. "Mungkin budaya patriarki yang tidak mendorong perempuan untuk mempunyai pengalaman," tuturnya.

Linda mengatakan, kehadiran perempuan dinilai baik untuk mempercepat redistribusi hak politik perempuan yang sangat strategis. Hal itu juga juga baik untuk mempercepat kemajuan di berbagai bidang lainnya.

"Hal itu dapat memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan gender yang inklusif yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) guna mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain," ucapnya.

Kendati demikian, Linda mengharapkan agar para caleg meningkatkan kualitas mereka. Agar di kemudian hari, masyarakat tidak apatis terhadap pemimpin perempuan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3592 seconds (0.1#10.140)