Tanggapan Istana terkait fraksi yang tolak Perppu MK

Jum'at, 20 Desember 2013 - 16:35 WIB
Tanggapan Istana terkait...
Tanggapan Istana terkait fraksi yang tolak Perppu MK
A A A
Sindonews.com - Istana menanggapi perihal adanya beberapa fraksi di DPR RI yang menolak disahkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi undang-undang, saat rapat paripurna DPR kemarin.

Sekadar informasi, ada beberapa fraksi di DPR RI yang menolak disahkannya Perppu MK tersebut menjadi sebuah undang-undang, saat rapat paripurna DPR. Yakni PDIP, PKS, PPP, Partai Gerindra dan Partai Hanura.

"Seyogyanya menurut hemat kami dalam komitmen, dalam koalisi seharusnya satu pandangan, tidak nothing in comment," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12/2013).

Lebih lanjut, dia menuturkan, sebetulnya sebelum pada akhirnya DPR menyetujui Perppu MK kemarin lewat pemungutan suara, Presiden SBY telah melakukan komunikasi mengenai dengan anggota kabinet yang merupakan representasi dari partai politik (parpol), yang berada dalam koalisi pemerintah.

"Sebagaimana kita ketahui juga ada pertemuan konsultasi dengan para pimpinan lembaga negara untuk merumuskan apa yang terbaik dilakukan sebagai solusi terhadap krisis kepercayaan kepada MK pada saat itu. Ini sebetulnya hal yang sangat komprehensif dilakukan dengan melibatkan semua unsur mulai dari pemerintah yang ada dalam Setgab sampai mengundang para pimpinan negara untuk sama-sama memikirkan hal yang terbaik yang dilakukan sehingga menerbitkan Perppu," kata dia.

Seperti diketahui, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya disepakati DPR RI melalui pemungutan suara atau voting dalam sidang paripurna kemarin.

Dari total 369 anggota DPR RI yang hadir didapatkan sebanyak 221 suara menyetujui peraturan itu menjadi undang-undang sementara sisanya menolak.

"Maka dengan demikian Perppu mengenai Nomor 1 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dapat disetujui menjadi undang-undang," kata Pimpinan Sidang Paripurna, Pramono Anung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 19 Desember 2013.

Berikut hasil voting persetujuan Perppu MK:

Menyetujui:
Demokrat: 129 anggota
Golkar: 26 anggota
PAN: 28 anggota
PPP: 20 anggota
PKB: 18 anggota
Jumlah yang setuju: 221 anggota

Tidak menyetujui:
PDIP:79 anggota
PKS: 41 anggota
PPP: 3 anggota
Gerindra: 16 anggota
Hanura: 9 anggota
Jumlah tidak setuju: 148 anggota

Jumlah anggota hadir: 369

Baca berita:
Demokrat nilai hanya Perppu mampu selamatkan MK
(kri)
Berita Terkait
Telah Jadi UU, MK Putuskan...
Telah Jadi UU, MK Putuskan Tolak Gugatan Perppu 1/2020
Uji Materi Perppu 1/2020,...
Uji Materi Perppu 1/2020, Pemohon Pertanyakan Bukti Surat dan Pengesahan
Uji Perppu Ditolak,...
Uji Perppu Ditolak, MAKI Optimistis Gugatan UU 2/2020 Dikabulkan MK
Perppu 1/2020 Jadi UU,...
Perppu 1/2020 Jadi UU, Formappi Dorong Judicial Review Melalui MK
KMPK Gugat Perppu Nomor...
KMPK Gugat Perppu Nomor 1 Tahun 2020 ke MK
Perppu Corona Beri Cek...
Perppu Corona Beri Cek Kosong bagi Pemerintah untuk Melakukan Akrobat Susun APBN
Berita Terkini
Iperindo Optimistis...
Iperindo Optimistis Industri Galangan Kapal Nasional Mampu Hadapi Banyak Tantangan
1 jam yang lalu
Sahroni Desak Polisi...
Sahroni Desak Polisi Tuntaskan Kasus Rektor UP yang Dicopot karena Bela Korban Pelecehan
2 jam yang lalu
Paradoks Pendidikan:...
Paradoks Pendidikan: Melahirkan Cendekia, Menumbuhkan Koruptor
2 jam yang lalu
Menteri Transmigrasi...
Menteri Transmigrasi Audiensi dengan Jajaran iNews Media Group, Ini yang Dibahas
2 jam yang lalu
Mediasi Gugatan Ijazah...
Mediasi Gugatan Ijazah Alot, Tergugat Tolak Tunjukkan Data Sekolah Jokowi
3 jam yang lalu
Kapolri Pimpin Upacara...
Kapolri Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 13 Perwira Tinggi, Berikut Nama-namanya
3 jam yang lalu
Infografis
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Digemari Konsumen Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved