Iklan sosialisasi kenaikan harga BBM ironis

Senin, 17 Juni 2013 - 07:11 WIB
Iklan sosialisasi kenaikan harga BBM ironis
Iklan sosialisasi kenaikan harga BBM ironis
A A A
Sindonews.com - Iklan sosialisasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang ditayangkan di televisi, dipandang ironis dengan kenyataan hidup rakyat.

Demikian dikatakan Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Iberamsjah, saat berbincang dengan Sindonews, Senin (17/6/2013). "Iklan itu jelas tidak sesuai dengan dampak yang akan dialami rakyat kalau harga BBM naik," tukas Iberamsjah.

"Bagaimana rakyat bisa memenuhi kebutuhan pokok jika harga BBM naik? multiplayer efeknya kan transportasi naik, harga kebutuhan pokok ikut naik, ini jelas menyusahkan rakyat," kata dia.

Alasan pemerintah menaikkan harga BBM untuk menyelamatkan APBN dan fiskal, kata dia, tidak tepat jika rakyat harus semakin sulit memenuhi kebutuhan pokoknya. Bantuan pemerintah kepada rakyat miskin hanya bersifat sementara, namun kata dia, rakyat harus memenuhi kebutuhan pokok setiap hari secara terus-menerus.

"Kenyataannya rakyat akan semakin susah, iklan sosialisasi itu jelas keliru," kata dia.

Dalam iklan sosialisasi kenaikan harga BBM dituliskan "Alihkan subsidi BBM untuk rakyat miskin". Iberamsjah menilai tidak ada lagi bantuan pemerintah yang lebih tepat selain menjaga stabilitas harga BBM bersubsidi.

"Karena sudah tugas negara mensubsidi rakyat, subsidi wajar, untuk melindungi tumpah darah dan rakyat. Dan cara yang tepat adalah dengan subsidi BBM, bukan BLSM," kata dia.

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi dengan alasan untuk menyelamatkan APBN dan fiskal. "Mengapa (Kebijakan) ini saya ambil, pemerintah ambil, saya tidak ingin membebani pemerintah yang akan datang," kata SBY pada pidatonya di rapat kabinet terbatas internal bidang perekonomian di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Rencana pemerintah ini akan memasuki masa pembahasan di DPR RI pekan ini, dan SBY meyakini keputusan dapat segera disepakati oleh pemerintah dan DPR. Sebagaimana yang diungkapkan MEnteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, kenaikan BBM bersubsidi diharapkan terjadi pada 17 Juni 2013 atau paling lambat akhir bulan ini.

"Kenaikan harga BBM subsidi akan dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 17 Juni 2013 sesuai berakhirnya pembahasan APBNP 2013," kata Hatta Rajasa, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0667 seconds (0.1#10.140)