Rapat dengan Timwas Century, Abraham Samad tersulut emosi

Rabu, 05 Juni 2013 - 15:39 WIB
Rapat dengan Timwas Century, Abraham Samad tersulut emosi
Rapat dengan Timwas Century, Abraham Samad tersulut emosi
A A A
Sindonews.com - Siapa sangka di balik wajah tenangnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad merupakan sosok yang mudah tersulut emosinya. Hal itu disampaikannya saat rapat dengan Tim Pengawas (Timwas) rekomendasi DPR untuk kasus bailout Bank Century.

Dari pantauan Sindonews, Abraham terlihat beberapa kali menaikkan nada suaranya ketika berdebat dengan sejumlah anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pertama, pria asal Makassar ini tak sependapat dengan Anggota Timwas dari PKS, Indra yang mengeluarkan kata 'diseret' mengutip pernyataan Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia (BEM SI).

"Saya minta saudara Indra menarik kata-kata menyeret, karena KPK bukan binatang yang dengan mudah bisa diseret ke sini," cetus Abraham di ruang Timwas Century, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Mendengar komentar Samad itu, Indra pun menjawab, "Saya mengutip kata-kata BEM SI, saya tidak akan menarik kata-kata saya, karena saya mengutip itu fakta ada rekamannya," sahut Indra.

Kedua, Abraham kembali menaikkan volume suaranya saat menjelaskan KPK tidak takut dengan siapa pun dalam menjadikan seorang sebagai tersangka selama ditemukan dua alat bukti.

"Sekalipun dia sebagai penguasa kita tidak takut, selama ada dua alat bukti bisa menjadi tersangka."

"Jadi, KPK tidak pernah takut dengan siapapun. Bahkan ada mobilisasi waria dan pihak manapun yang ingin menyeret KPK, kami tidak pernah takut dengan siapapun," tegasnya.

Jawaban itu pun disambut Anggota Timwas dari PKS lainnya, Andi Rahmat yang menyebut kerja KPK dalam perkara ini lamban.

"Ini KPK kenapa lama sekali, ini kan sudah bertahun-tahun," katanya.

Dengan nada masih tinggi, Abraham pun menegaskan kasus bailout Bank Century baru telah membuahkan hasil dengan adanya penetapan tersangka pada November 2012, dari situlah bermula proses penyidikan.

"Tidak usah terlalu gelisah saudara Andi, bahwa, saya perlu sampaikan, bahwa dalam laporan jelas bahwa kita mulai proses penyidikan November 2012 bahwa kasus ini belum satu tahun, jangan pakai emosi."

"Saya tegaskan sekali lagi KPK tidak akan gentar, sekalipun dia sebagai pengusa tidak usah khawatir," ketusnya.

Sadar diri emosinya terpancing, Abraham pun bergegas untuk mengakhiri pembicaraan dan memberikan kesempatan kepada Pimpinan KPK lainnya.

"Saya orangnya gampang emosi, saya serahkan selanjutnya ke Pak Zul (Zulkarnaen)," kata Abraham menurunkan nada suaranya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5111 seconds (0.1#10.140)