Haikal Hassan: Jangan Lagi Panggil Cebong dan Kadrun
A
A
A
JAKARTA - Penceramah Haikal Hassan Baras mengajak pengguna media sosial untuk tidak lagi memanggil seseorang dengan sebutan cebong, kadrun dan sebutan buruk lainnya.
Dia mengatakan, larangan memanggil dengan sebutan buruk dilarang oleh Nabi Muhammad SAW. Hal itu diungkapkan pria yang biasa disapa Ustaz Haikal ini melalui akun Twitternya, @haikal_hassan, Rabu (19/2/2020).
"Jangan lagi memanggil dengan sebutan cebong, kadrun dan sebagainya. Nabi Muhammad melarang memanggil saudaramu dengan sebutan buruk," cuitnya.
Haikal juga memosting foto berisi tulisan larangan menghina dengan nama binatang.
Sa'id bin Al Musayyab rahimahullah berkata: Jangan engkau berkata kepada temanmu 'wahai keledai','wahai anjing', 'wahai babi'.Ssehingga kelak di hari kiamat engkau akan ditanya: 'apakah engkau melihat aku diciptakan sebagai anjing atau keledai atau babi?
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5/282
"Anda yang masih waras pasti menghentikan memanggil cebong/ kadrun setelah membaca hadist ini...." tulis Ustaz Haikal.
Cuitan Haikal Hassan ditanggapi beragam oleh netizen. Salah satunya pemilik akun @CalmEnrique yang menyatakan akan berhenti menggunakan istilah itu. "Siap berhenti. Full stop," cuitnya.
"Makasih banyak beh @haikal_hassan udah mengingatkan kembali ..." cuit pemilik akun @galih_buzz82.
Sekadar informasi, sebutan cebong dan kadrun mudah bertebaran di media sosial. Istilah itu digunakan netizen untuk menyebut kelompok yang berbeda pilihan politik. Sejak Pilpres 2014, istilah cebong dialamatkan kepada pendukung Joko Widodo (Jokowi).
Sedangkan Kadrun yang merupakan singkatan kadal gurun adalah istilah yang ditujukan kepada bukan pendukung Jokowi. Sebutan Kadrun kerap dialamatkan ke pendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Sebelum muncul sebutan kadrun, ramai digunakan istilah kampret untuk pendukung Prabowo pada Pilpres 2019.
Istilah itu sempat membuat gerah Jokowi dan Prabowo. Usai bertemu di MRT Lebak Bulus pada Juli 2019 lalu, keduanya mengajak untuk menyudahi keterbelahan di masyarakat.
"Tidak ada lagi namanya cebong, tidak ada lagi kampret, yang ada Garuda Pancasila. Mari kita rajut, kita gerakkan kembali persatuan sebagai bangsa. Karena kompetisi global sangat ketat, sehingga perlu kebersamaan membangun bangsa," tutur Jokowi. (Baca Juga: Jokowi-Prabowo Sepakat Tak Ada Lagi Istilah Cebong-Kampret)
Dia mengatakan, larangan memanggil dengan sebutan buruk dilarang oleh Nabi Muhammad SAW. Hal itu diungkapkan pria yang biasa disapa Ustaz Haikal ini melalui akun Twitternya, @haikal_hassan, Rabu (19/2/2020).
"Jangan lagi memanggil dengan sebutan cebong, kadrun dan sebagainya. Nabi Muhammad melarang memanggil saudaramu dengan sebutan buruk," cuitnya.
Haikal juga memosting foto berisi tulisan larangan menghina dengan nama binatang.
Sa'id bin Al Musayyab rahimahullah berkata: Jangan engkau berkata kepada temanmu 'wahai keledai','wahai anjing', 'wahai babi'.Ssehingga kelak di hari kiamat engkau akan ditanya: 'apakah engkau melihat aku diciptakan sebagai anjing atau keledai atau babi?
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5/282
"Anda yang masih waras pasti menghentikan memanggil cebong/ kadrun setelah membaca hadist ini...." tulis Ustaz Haikal.
Cuitan Haikal Hassan ditanggapi beragam oleh netizen. Salah satunya pemilik akun @CalmEnrique yang menyatakan akan berhenti menggunakan istilah itu. "Siap berhenti. Full stop," cuitnya.
"Makasih banyak beh @haikal_hassan udah mengingatkan kembali ..." cuit pemilik akun @galih_buzz82.
Sekadar informasi, sebutan cebong dan kadrun mudah bertebaran di media sosial. Istilah itu digunakan netizen untuk menyebut kelompok yang berbeda pilihan politik. Sejak Pilpres 2014, istilah cebong dialamatkan kepada pendukung Joko Widodo (Jokowi).
Sedangkan Kadrun yang merupakan singkatan kadal gurun adalah istilah yang ditujukan kepada bukan pendukung Jokowi. Sebutan Kadrun kerap dialamatkan ke pendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Sebelum muncul sebutan kadrun, ramai digunakan istilah kampret untuk pendukung Prabowo pada Pilpres 2019.
Istilah itu sempat membuat gerah Jokowi dan Prabowo. Usai bertemu di MRT Lebak Bulus pada Juli 2019 lalu, keduanya mengajak untuk menyudahi keterbelahan di masyarakat.
"Tidak ada lagi namanya cebong, tidak ada lagi kampret, yang ada Garuda Pancasila. Mari kita rajut, kita gerakkan kembali persatuan sebagai bangsa. Karena kompetisi global sangat ketat, sehingga perlu kebersamaan membangun bangsa," tutur Jokowi. (Baca Juga: Jokowi-Prabowo Sepakat Tak Ada Lagi Istilah Cebong-Kampret)
Jangan lagi memanggil dgn sebutan cebong, kadrun dsb. Nabi Muhammad melarang memanggil saudaramu dg sebutan buruk.
Anda yg masih waras pasti menghentikan memanggil cebong/ kadrun setelah membaca hadist ini.... pic.twitter.com/qR3GeILPNn
— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) February 19, 2020
(dam)