Megawati: Komitmen Gus Sholah Pada Pancasila dan NKRI Sangat Kuat
A
A
A
JAKARTA - Keluarga besar PDI Perjuangan menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya ulama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. (Baca juga: Gus Sholah Akan Dimakamkan Tepat di Sebelah Makam Ayahnya)
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, Gus Sholah sosok ulama dan guru bangsa yang sepanjang hayatnya mengabdikan diri bagi tegaknya Pancasila dan NKRI. "Beliau sangat kokoh sebagai ulama yang terus menjaga NU pada khitoh pendiriannya 1926. Di bawah kepemimpinan Beliau, Pondok Pesantren Tebuireng yang begitu legendaris dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mengalami kemajuan pesat," kata Hasto di Jakarta, Senin (3/2/2020). (Baca juga: Beberapa Hari Sebelum Meninggal, Gus Sholah Mengaku Didatangi Gus Dur)
Secara khusus Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan duka cita dan mendoakan arwah alamarhum agar husnul khotimah. "Komitmen Gus Sholah terhadap Pancasila dan NKRI sangatlah kuat. Kita sungguh kehilangan terhadap sosok ulama dengan pendirian yang sangat kuat dan mewarisi ketegasan sikap KH. Wahid Hasyim tersebut. Almarhum selalu mengingatkan kita semua agar menjaga negeri ini agar tetap solid dan kokoh, serta menjaga keragaman negeri ini. " ujarnya. (Baca juga: Ini Pesan Terakhir Gus Sholah kepada Jokowi)
Di akhir hidupnya, Gus Solah kembali ke pesantren sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Almarhum hendak mengingatkan kita semua perihal pentingnya pesantren sebagai soko guru kemajuan bangsa. "Peran pesantren dalam lintasan sejarah sangat penting dalam mewujudkan kemerdekaan dan menjaga cita rasa kebangsaan kita. Karenanya, jasa almarhum akan selalu dikenang oleh kita semua, khususnya keluarga Besar PDI Perjuangan," ucapnya. rakhmat
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan, Gus Sholah sosok ulama dan guru bangsa yang sepanjang hayatnya mengabdikan diri bagi tegaknya Pancasila dan NKRI. "Beliau sangat kokoh sebagai ulama yang terus menjaga NU pada khitoh pendiriannya 1926. Di bawah kepemimpinan Beliau, Pondok Pesantren Tebuireng yang begitu legendaris dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mengalami kemajuan pesat," kata Hasto di Jakarta, Senin (3/2/2020). (Baca juga: Beberapa Hari Sebelum Meninggal, Gus Sholah Mengaku Didatangi Gus Dur)
Secara khusus Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan duka cita dan mendoakan arwah alamarhum agar husnul khotimah. "Komitmen Gus Sholah terhadap Pancasila dan NKRI sangatlah kuat. Kita sungguh kehilangan terhadap sosok ulama dengan pendirian yang sangat kuat dan mewarisi ketegasan sikap KH. Wahid Hasyim tersebut. Almarhum selalu mengingatkan kita semua agar menjaga negeri ini agar tetap solid dan kokoh, serta menjaga keragaman negeri ini. " ujarnya. (Baca juga: Ini Pesan Terakhir Gus Sholah kepada Jokowi)
Di akhir hidupnya, Gus Solah kembali ke pesantren sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Almarhum hendak mengingatkan kita semua perihal pentingnya pesantren sebagai soko guru kemajuan bangsa. "Peran pesantren dalam lintasan sejarah sangat penting dalam mewujudkan kemerdekaan dan menjaga cita rasa kebangsaan kita. Karenanya, jasa almarhum akan selalu dikenang oleh kita semua, khususnya keluarga Besar PDI Perjuangan," ucapnya. rakhmat
(cip)