Banyak Bencana, PDIP Tunda Pengumuman Calon Kepala Daerah
A
A
A
JAKARTA - PDI Perjuangan memutuskan menunda pengumuman calon kepala daerah pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan HUT ke-47 yang akan dilaksanakan pada Jumat (10/1/2020).
Alasannya, saat ini PDIP akan lebih fokus terhadap penanganan bencana dan persoalan lingkungan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sebenarnya ada 44 daerah calon kepala daerah yang sudah siap diusung pada Pilkada Serentak 2020.
Namun, partainya lebih mengedepankan gerak kemanusiaan, karena kerusakan lingkungan yang cukup masif akibat bencana alam. "Terlebih juga curah hujan yang begitu besar," ujarnya kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).
Menurut Hasto, melihat banyaknya bencana alam yang terjadi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri langsung memerintahkan jajaran pengurus dan kader agar rakernas dimanfaatkan untuk membahas penanggulangan bencana dan lingkungan.
Komitmen menjaga lingkungan akan menjadi visi-misi calon kepala daerah yang nanti diusung PDIP. Hasto mengatakan, pengumuman calon kepala daerah akan dilaksanakan setelah rakernas.
Menurutnya, hasil rakernas akan menjadi komitmen bagi calon kepala daerah untuk dilaksanakan. "Masih ada waktu untuk membahasnya. Yang pasti kami memprioritaskan isu kemanusiaan," tegasnya.
Pada rakernas nanti kata Hasto, pihaknya akan mengundang semua kepala daerah dari PDIP. Mereka akan membahas penanggulangan bencana dan pelestarian lingkungan.
Beberapa kepala daerah yang berpengalaman mengatasi bencana akan dimintai menyampaikan presentasi. Seperti, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharni, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan sejumlah kepala daerah lainnya.
Setelah pembahasan kebencanaan, pihaknya akan melakukan deklarasi lingkungan. Deklarasi itu akan menjadi komitmen bersama untuk dilaksanakan di daerah masing-masing.
Menurut Hasto, kepala daerah yang bukan dari PDIP bisa menerapkan ilmu dan program yang dilaksanakan partai yang dipimpin Megawati itu.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, rekomendasi calon kepala daerah menjadi hak ketua umum dan sekjen. "Yang tanda tangan kan ketua umum dan sekjen," terang dia.
Sebagai ketua pemenangan pemilu, dirinya hanya bertugas menyiapkan berkas dan dokumen pencalonan. Jadi kata dia, siapa nama-nama yang akan diusung pada pilkada nanti masih menunggu keputusan ketua umum.
Jika dalam rakernas tidak diumumkan maka akan disampaikan setelahnya. Dia tidak mau berandai-andai soal rekomendasi calon. Baik, soal Pilkada Solo, Surabaya, maupun pilkada di daerah lainnya. "Yang pasti kami tegak lurus mengikuti perintah ketua umum," ucap dia.
Sementara itu, pada rakernas dan perayaan HUT yang akan digelar di Jakarta International Expo (Jiexpo) nanti, peserta yang akan datang sebanyak 4.731 orang. Mereka berasal dari struktur partai, legislatif, dan eksekutif partai.
Selain soal lingkungan, rakernas akan menampilkan pameran kekayaan rempah nusantara, sumber pangan dan bumbu-bumbuan, kekayaan minyak aromaterapi, pameran teknologi terapan, dan obat-obatan herbal.
Hasto menambahkan, pameran tersebut terbuka bagi publik, khususnya bagi kaum muda Indonesia. "Kami juga akan minum jamu berjamaah dan membagikan buku Mustika Rasa," terang dia.
Alasannya, saat ini PDIP akan lebih fokus terhadap penanganan bencana dan persoalan lingkungan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sebenarnya ada 44 daerah calon kepala daerah yang sudah siap diusung pada Pilkada Serentak 2020.
Namun, partainya lebih mengedepankan gerak kemanusiaan, karena kerusakan lingkungan yang cukup masif akibat bencana alam. "Terlebih juga curah hujan yang begitu besar," ujarnya kepada wartawan di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).
Menurut Hasto, melihat banyaknya bencana alam yang terjadi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri langsung memerintahkan jajaran pengurus dan kader agar rakernas dimanfaatkan untuk membahas penanggulangan bencana dan lingkungan.
Komitmen menjaga lingkungan akan menjadi visi-misi calon kepala daerah yang nanti diusung PDIP. Hasto mengatakan, pengumuman calon kepala daerah akan dilaksanakan setelah rakernas.
Menurutnya, hasil rakernas akan menjadi komitmen bagi calon kepala daerah untuk dilaksanakan. "Masih ada waktu untuk membahasnya. Yang pasti kami memprioritaskan isu kemanusiaan," tegasnya.
Pada rakernas nanti kata Hasto, pihaknya akan mengundang semua kepala daerah dari PDIP. Mereka akan membahas penanggulangan bencana dan pelestarian lingkungan.
Beberapa kepala daerah yang berpengalaman mengatasi bencana akan dimintai menyampaikan presentasi. Seperti, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharni, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan sejumlah kepala daerah lainnya.
Setelah pembahasan kebencanaan, pihaknya akan melakukan deklarasi lingkungan. Deklarasi itu akan menjadi komitmen bersama untuk dilaksanakan di daerah masing-masing.
Menurut Hasto, kepala daerah yang bukan dari PDIP bisa menerapkan ilmu dan program yang dilaksanakan partai yang dipimpin Megawati itu.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto mengatakan, rekomendasi calon kepala daerah menjadi hak ketua umum dan sekjen. "Yang tanda tangan kan ketua umum dan sekjen," terang dia.
Sebagai ketua pemenangan pemilu, dirinya hanya bertugas menyiapkan berkas dan dokumen pencalonan. Jadi kata dia, siapa nama-nama yang akan diusung pada pilkada nanti masih menunggu keputusan ketua umum.
Jika dalam rakernas tidak diumumkan maka akan disampaikan setelahnya. Dia tidak mau berandai-andai soal rekomendasi calon. Baik, soal Pilkada Solo, Surabaya, maupun pilkada di daerah lainnya. "Yang pasti kami tegak lurus mengikuti perintah ketua umum," ucap dia.
Sementara itu, pada rakernas dan perayaan HUT yang akan digelar di Jakarta International Expo (Jiexpo) nanti, peserta yang akan datang sebanyak 4.731 orang. Mereka berasal dari struktur partai, legislatif, dan eksekutif partai.
Selain soal lingkungan, rakernas akan menampilkan pameran kekayaan rempah nusantara, sumber pangan dan bumbu-bumbuan, kekayaan minyak aromaterapi, pameran teknologi terapan, dan obat-obatan herbal.
Hasto menambahkan, pameran tersebut terbuka bagi publik, khususnya bagi kaum muda Indonesia. "Kami juga akan minum jamu berjamaah dan membagikan buku Mustika Rasa," terang dia.
(maf)