Pastikan Pembangunan Nasional Berjalan Baik, PDIP Siapkan Sekolah Pimpinan Dewan
A
A
A
KALIMANTAN TENGAH - Terobosan terus dilakukan oleh PDIP sebagai partai pelopor dalam upaya meningkatkan kualitas kepemimpinan partai. Setelah sebelumnya, PDIP membuat sekolah partai untuk para kepala daerah dan sekretaris partai, partai berjuluk Banteng Moncong Putih itu akan menyiapkan sekolah Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan sekolah pimpinan dewan itu untuk memastikan pembangunan nasional berjalan baik. Sebab, sebagai partai pemenang pemilu, pihaknya merasa bertanggung jawab dengan kemajuan Indonesia Raya.
"Sekolah para pimpinan dewan ini akan segera dilakukan PDI Perjuangan sebagai bentuk tanggung jawab. Sehingga dalam lima tahun yang akan datang rakyat bisa menilai bagaimana kinerja partai," ujar Hasto di sela-sela Konsolidasi partai di Kalimantan Tengah, Sabtu 26 Oktober 2019.
Hasto menuturkan, jejaring kepartaian sendiri terdiri dari struktur partai, eksekutif, dan legislatif. Selama ini, eksekutif dibenahi dengan sekolah kepala daerah. Struktur partai disiapkan dengan sekolah sekretaris partai. Kini untuk menyempurnakannya, legislatif dibenahi lewat sekolah pimpinan dewan dimaksud.
Harapannya, kata Hasto, semua kader di berbagai level itu bisa bergerak senapas dalam menyukseskan kebijakan pemerintahan. Di hadapan kadernya, Hasto menggarisbawahi kebijakan partai mewajibkan seluruh kader, khususnya yang duduk sebagai anggota legislatif, untuk menguasai wawasan umum, memahami ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Sebab saat Pemilu 2024 nanti, dunia sudah berubah. Saat ini, Indonesia sudah tertinggal jauh daei negara lain dalam hal ilmu pengetahuan dimaksud. China sudah membangun gedung berlantai 30 yang tahan gempa 8,9 skala richter dalam waktu 15 hari. India sudah berhasil meluncurkan awaknya ke luar angkasa. Dan itu semua didasari oleh kemampuan matematika, fisika, dan ilmu-ilmu pasti lainnya.
"Maka di PDI Perjuangan, salah satu syarat menjadi pengurus adalah memiliki kesadaran untuk menguasai iptek tersebut," katanya.
Hal kedua, setiap kader khususnya yang duduk di legislatif juga harus memahami ilmu geopolitik dan perkembangannya. Sehingga bisa memahami alasan ketegangan AS-China, Rusia-China, konflik di Timur Tengah, dan kaitannya dengan Indonesia.
"Semua Anda harus bisa memahaminya. Kader-kader PDI Perjuangan harus memahami hal-hal tersebut," kata dia.
Selain itu, sebagai anggota legislatif dari PDIP harus memahami juga soal Trisakti dan bagaimana membumikannya di dalam kebijakan pusat hingga daerah. "Semua keputusan politik kita harus dibasiskan pada prinsip itu," tukasnya.
Sebagai contoh, penguasaan iptek dan geopolitik akan membuat anggota legislatif paham mengapa bumi Kalimantan harus dijaga dari kerusakan hutan. Maka output-nya, kebijakan yang diambil adalah mengembangkan perekonomian dengan memaksimalkan sumber daya manusia (SDM), bukan sumber daya alam (SDA). "Hutan adalah napas kehidupan kita. Utamakan dulu pengembangan ekonomi dengan mengupgrade SDM-nya, ekonomi berbasis intelijensia."
"Dan itu sejalan dengan perhatian pembangunan pemerintah Pak Jokowi di periode kedua ini yang menaruh perhatian kepada peningkatan SDM," sambung Hasto.
Ditegaskan Hasto, PDIP akan terus membangun kesadaran untuk menguasai iptek. Seperti lewat video-video singkat untuk membangun sebuah spirit berkemajuan. "Inilah sebagai dukungan dari PDI Perjuangan terhadap kebijakan Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin, yang menaruh perhatian utama pada pengembangan SDM kita," tandasnya.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan sekolah pimpinan dewan itu untuk memastikan pembangunan nasional berjalan baik. Sebab, sebagai partai pemenang pemilu, pihaknya merasa bertanggung jawab dengan kemajuan Indonesia Raya.
"Sekolah para pimpinan dewan ini akan segera dilakukan PDI Perjuangan sebagai bentuk tanggung jawab. Sehingga dalam lima tahun yang akan datang rakyat bisa menilai bagaimana kinerja partai," ujar Hasto di sela-sela Konsolidasi partai di Kalimantan Tengah, Sabtu 26 Oktober 2019.
Hasto menuturkan, jejaring kepartaian sendiri terdiri dari struktur partai, eksekutif, dan legislatif. Selama ini, eksekutif dibenahi dengan sekolah kepala daerah. Struktur partai disiapkan dengan sekolah sekretaris partai. Kini untuk menyempurnakannya, legislatif dibenahi lewat sekolah pimpinan dewan dimaksud.
Harapannya, kata Hasto, semua kader di berbagai level itu bisa bergerak senapas dalam menyukseskan kebijakan pemerintahan. Di hadapan kadernya, Hasto menggarisbawahi kebijakan partai mewajibkan seluruh kader, khususnya yang duduk sebagai anggota legislatif, untuk menguasai wawasan umum, memahami ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Sebab saat Pemilu 2024 nanti, dunia sudah berubah. Saat ini, Indonesia sudah tertinggal jauh daei negara lain dalam hal ilmu pengetahuan dimaksud. China sudah membangun gedung berlantai 30 yang tahan gempa 8,9 skala richter dalam waktu 15 hari. India sudah berhasil meluncurkan awaknya ke luar angkasa. Dan itu semua didasari oleh kemampuan matematika, fisika, dan ilmu-ilmu pasti lainnya.
"Maka di PDI Perjuangan, salah satu syarat menjadi pengurus adalah memiliki kesadaran untuk menguasai iptek tersebut," katanya.
Hal kedua, setiap kader khususnya yang duduk di legislatif juga harus memahami ilmu geopolitik dan perkembangannya. Sehingga bisa memahami alasan ketegangan AS-China, Rusia-China, konflik di Timur Tengah, dan kaitannya dengan Indonesia.
"Semua Anda harus bisa memahaminya. Kader-kader PDI Perjuangan harus memahami hal-hal tersebut," kata dia.
Selain itu, sebagai anggota legislatif dari PDIP harus memahami juga soal Trisakti dan bagaimana membumikannya di dalam kebijakan pusat hingga daerah. "Semua keputusan politik kita harus dibasiskan pada prinsip itu," tukasnya.
Sebagai contoh, penguasaan iptek dan geopolitik akan membuat anggota legislatif paham mengapa bumi Kalimantan harus dijaga dari kerusakan hutan. Maka output-nya, kebijakan yang diambil adalah mengembangkan perekonomian dengan memaksimalkan sumber daya manusia (SDM), bukan sumber daya alam (SDA). "Hutan adalah napas kehidupan kita. Utamakan dulu pengembangan ekonomi dengan mengupgrade SDM-nya, ekonomi berbasis intelijensia."
"Dan itu sejalan dengan perhatian pembangunan pemerintah Pak Jokowi di periode kedua ini yang menaruh perhatian kepada peningkatan SDM," sambung Hasto.
Ditegaskan Hasto, PDIP akan terus membangun kesadaran untuk menguasai iptek. Seperti lewat video-video singkat untuk membangun sebuah spirit berkemajuan. "Inilah sebagai dukungan dari PDI Perjuangan terhadap kebijakan Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin, yang menaruh perhatian utama pada pengembangan SDM kita," tandasnya.
(kri)