JK Tegaskan Perlu Kerja Sama Dunia Atasi Ketimpangan
A
A
A
BALI - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai saat ini pembangunan di beberapa negara masih berjalan lambat dan tidak merata dalam beberapa aspek. Karena itu, diperlukan perubahan secara global melalui penguatan kemitraan antarnegara, termasuk dengan negara-negara maju.
JK mengatakan, ada tiga hal pokok yang menjadi keinginan semua yakni kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Untuk mewujudkan tiga hal tersebut, diperlukan kerja sama untuk saling mendukung antarnegara.
Pesan tersebut disampaikan JK dalam pembukaan Forum Parlemen Dunia untuk Tujuan Kemajuan Berkelanjutan atau World Parliamentary Forum on Sustainable Development ke-3 bertema "Memerangi Ketimpangan melalui Inklusi Sosial dan Keuangan" di Bali, Rabu, 4 September 2019.
(Baca juga: Ketua DPR Sebut Parlemen Berperan Besar Atasi Ketimpangan Dunia)
Dikatakan JK, untuk mengurangi ketidakadilan di dunia ini harus dilakukan melalui kemajuan sosial, ekonomi serta keuangan secara bersama-sama.
"Semua orang menpunyai hak untuk mencapai tiga hal tersebut. Kemajuan sosial hanya bisa dicapai apabila ekonomi kita berkembang. Goal yang pertama pengurangan atau tidak ada sama sekali kemiskinan. Tentu itu hanya dapat dicapai apabila ada pertumbunhan ekonomi dan keadilan secara bersama-sama di muka bumi ini," tuturnya.
Tanpa ada kerja sama antarnegara di dunia, menurut JK, hal-hal seperti ini sulit dicapai. Karena itu, menurutnya, parlemen mempunyai peran yang sangat penting baik dalam menjalankan fungsi penganggaran dan pengawasan pembangunan suatu negara.
Menurut JK, usaha untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sesuatu yang mulia, apakah itu untuk mengurangi kemiskinan, kesehatan, air bersih, clean energy, maupun infrastrutur.
"Semua itu penting untuk semua negara. Karena itu, upaya kebersamaan ini sangat penting. Faktor parlemen yang memiliki tugas legislasi dan budgeting sangat penting untuk meningkatkan kemampuan masing-masing negara. Karena itu maka kita sangat mendorong agar semua anggota parlemen dan delegasi untuk sama sama aktif berpartisipasi dan diskusi dan koferensi ini," tuturnya.
Dikatakan JK, beberapa isu yang diharapkan bisa diangkat dalam forum ini yaitu bagaimana insfrastruktur dan inovasi industri dapat menciptakan kesempatan bersama. Pada dewasa ini, kata JK, perubahan teknologi menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia.
JK berharap teknologi tidak hanya dimonopoli Negara tertentu, tapi bagaimana semua negera mendapatkan keuntungan dari adanya teknologi. Kedua, bagaimana menjamin keterbukaan akses masyarakat pedesaan pada ketersediaan air bersih, sanitasi, dan kebersihan.
"Banyak negara yang sangat berhasil mewujudkan itu, tapi banyak pula negara yang masih mempunyai problem dalam mewujudkan sistem sanitasi air bersih. Air bersih adalah pokok dalam meningkatkan kesehatan masyarakat," urainya.
Unsur ketiga adalah bagaimana meningkatkan kemitraan menuju keuangan yang inklusif. "Tidak ada suatu negara yang maju tanpa dukungan keuangan, tanpa dukungan ekonomi, dan tanpa kebersamaan masyarakat di semua negara. Karena itu maka layanan jasa keuangan terbuka luas," paparnya.
JK berharap ke depan tidak ada masyarakat yang tertinggal melalui sistem keuangan inklusif yang mampu memberikan akses kemudahan masyarakat untuk mendapatkan akses pembiayaan. "Saya mendorong semua anggota parlemen dan delegasi dapat memperkuat kemitraan, meningkatkan kerja sama untuk mencapai SDgs," pungkasnya.
JK mengatakan, ada tiga hal pokok yang menjadi keinginan semua yakni kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Untuk mewujudkan tiga hal tersebut, diperlukan kerja sama untuk saling mendukung antarnegara.
Pesan tersebut disampaikan JK dalam pembukaan Forum Parlemen Dunia untuk Tujuan Kemajuan Berkelanjutan atau World Parliamentary Forum on Sustainable Development ke-3 bertema "Memerangi Ketimpangan melalui Inklusi Sosial dan Keuangan" di Bali, Rabu, 4 September 2019.
(Baca juga: Ketua DPR Sebut Parlemen Berperan Besar Atasi Ketimpangan Dunia)
Dikatakan JK, untuk mengurangi ketidakadilan di dunia ini harus dilakukan melalui kemajuan sosial, ekonomi serta keuangan secara bersama-sama.
"Semua orang menpunyai hak untuk mencapai tiga hal tersebut. Kemajuan sosial hanya bisa dicapai apabila ekonomi kita berkembang. Goal yang pertama pengurangan atau tidak ada sama sekali kemiskinan. Tentu itu hanya dapat dicapai apabila ada pertumbunhan ekonomi dan keadilan secara bersama-sama di muka bumi ini," tuturnya.
Tanpa ada kerja sama antarnegara di dunia, menurut JK, hal-hal seperti ini sulit dicapai. Karena itu, menurutnya, parlemen mempunyai peran yang sangat penting baik dalam menjalankan fungsi penganggaran dan pengawasan pembangunan suatu negara.
Menurut JK, usaha untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sesuatu yang mulia, apakah itu untuk mengurangi kemiskinan, kesehatan, air bersih, clean energy, maupun infrastrutur.
"Semua itu penting untuk semua negara. Karena itu, upaya kebersamaan ini sangat penting. Faktor parlemen yang memiliki tugas legislasi dan budgeting sangat penting untuk meningkatkan kemampuan masing-masing negara. Karena itu maka kita sangat mendorong agar semua anggota parlemen dan delegasi untuk sama sama aktif berpartisipasi dan diskusi dan koferensi ini," tuturnya.
Dikatakan JK, beberapa isu yang diharapkan bisa diangkat dalam forum ini yaitu bagaimana insfrastruktur dan inovasi industri dapat menciptakan kesempatan bersama. Pada dewasa ini, kata JK, perubahan teknologi menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia.
JK berharap teknologi tidak hanya dimonopoli Negara tertentu, tapi bagaimana semua negera mendapatkan keuntungan dari adanya teknologi. Kedua, bagaimana menjamin keterbukaan akses masyarakat pedesaan pada ketersediaan air bersih, sanitasi, dan kebersihan.
"Banyak negara yang sangat berhasil mewujudkan itu, tapi banyak pula negara yang masih mempunyai problem dalam mewujudkan sistem sanitasi air bersih. Air bersih adalah pokok dalam meningkatkan kesehatan masyarakat," urainya.
Unsur ketiga adalah bagaimana meningkatkan kemitraan menuju keuangan yang inklusif. "Tidak ada suatu negara yang maju tanpa dukungan keuangan, tanpa dukungan ekonomi, dan tanpa kebersamaan masyarakat di semua negara. Karena itu maka layanan jasa keuangan terbuka luas," paparnya.
JK berharap ke depan tidak ada masyarakat yang tertinggal melalui sistem keuangan inklusif yang mampu memberikan akses kemudahan masyarakat untuk mendapatkan akses pembiayaan. "Saya mendorong semua anggota parlemen dan delegasi dapat memperkuat kemitraan, meningkatkan kerja sama untuk mencapai SDgs," pungkasnya.
(maf)